PPR dan terapan pemahaman fase Van Hiele. Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,33 dan masuk dalam kategori
sangat baik menurut Widoyoko tabel 3.9 halaman 80. Observasi keterlaksanaan desain produk terdapat 43 pernyataan dengan 5 alternatif
jawaban. Skala penilaian lembar observasi keterlaksanaan desain produk menggunakan skor 1-5 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 =
Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Desain Produk
NO ASPEK YANG DIAMATI
I. PRAPEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2 Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN Konteks
1
Melakukan kegiatan apersepsi Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti :
kubus
2 Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
seperti menunujukkan kerangka balok 3
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari memberi contoh bentuk balok dengan kehidupan sehari
hari contohnya kardus makanan
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Pengalaman
A. Penguasaan materi pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatanstrategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai competence,conscience,compassion
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
6 Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif : teliti, kritis, logis conscience 8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut
Van Hiele 10
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dan menumbuhkan sikap peduli dalam kelompok
compassion
11 Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan
konsep materi secara mandiri. 12
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
mengemukakan pendapat
13 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail 14
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
C Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Alat peraga :
kerangka balok, jaring-jaring, kubus satuan 2
Memberikan pesan yang menarik penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan balok
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media seperti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur balok D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2 Merespons positif partisipasi siswa
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
5 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif seperti
berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran 6
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E Penilaian proses dan hasil belajar Evaluasi
1 Melakukan penilaian awal
2 Memantau kemajuan belajar seperti melihat perkembangan siswa
melalui soal latihan
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV PENUTUP Refleksi
A Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
melakukan refleksi dengan mengaitkan materi balok dengan kehidupan sehari-hari
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B Pelaksanaan tindak lanjut Aksi
1 Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
Peneliti melakukan observasi kepada siswa untuk melihat nilai kemanusiaan yang diterapkan siswa. Nilai kemanusiaan tersebut
merupakan penilaian afektif siswa yang berupa penilaian conscience dan compassion. Penilaian conscience merupakan aspek yang erat yang
menekankan suara hati, terutama untuk memahaman mengenai nilai- nilai teliti, percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab. Penilaian
Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Penilaian
conscience dan compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas dengan menggunakan rubrik penilaian.
Kriteria penilaian menggunakan Skala penilaian sikap dan perilaku siswa dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom skor.
Kriteria pemberian penilaian skor 1-5 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik.
Berikut ini merupakan kisi-kisi penilaian sikap dan perilaku siswa Conscience dan Compassion.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Sikap dan Perilaku Siswa Conscience dan Compassion
CONSCIENCE 1. PERCAYA DIRI
Berani mengutarakan pendapat dalam kelompok maupun kelas Berani membahas materi di depan kelas
Berani mengkoreksi atau memberi masukan jika ada sesuatu yang kurang tepat
2. BERTANGGUNGJAWAB dalam diskusi Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai tugasnya
Mau mempertanggungjawabkan pekerjaannya 3. TELITI
Mampu menyelesaikan masalah dengan cermat dan runtut Mampu mengkoreksi sesuatu yang kurang tepat ketika membahas
materi 4. KERJASAMA dalam diskusi
Berniat dan berusaha mengerjakan tugas bersama-sama Berniat dan berusaha mengajak teman kelompok untuk
berdiskusi ketika membahas materi
COMPASSION 1. SALING MEMBANTU
Membantu teman dalam memecahkan masalah Membantu sesama tanpa ragu-ragu
2. SALING MENGHARGAI Mendengarkan pendapat orang lain
Menerima pendapat orangt lain Tidak memaksakan pendapatnya
b. Angket kuesioner
Kuesioner respon siswa digunakan untuk melihat sejauh mana respon siswa setelah peneliti melakukan uji coba produk. Angket yang
digunakan berupa angket tertutup, yaitu dalam angket tersebut telah disediakan alternatif jawabannya sehingga siswa tinggal memilih
alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kuesioner ini telah divalidasi oleh 1 dosen dan memperoleh hasil 4,00 termasuk dalam
kategori baik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 40 pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan positif dan 20 pertanyaan
negatif dengan opsi jawaban disusun dalam skala SS Sangat setuju, S Setuju, TS Tidak setuju, dan STS Sangat tidak setuju. Berikut ini
merupakan kisi-kisi kuesioner keterlaksanaan uji coba produk. Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No. Aspek
Indikator Nomor
pernyataan Positif Negatif
1. Sikap siswa
terhadap matematika
Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran matematika
1, 25 3, 13
Menunjukkan antusiasme terhadap mata pelajaran matematika
29, 31 21, 33 Mengetahui manfaat mempelajari
matematika 4, 35
20, 28 2.
Sikap siswa terhadap
pembelajaran dengan
pendekatan PPR
Menunjukkan minat
terhadap pembelajaran matematika dengan
pendekatan PPR 2, 9
7, 11 Menunjukkan antusiasme terhadap
pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR
5, 30 14, 36
Mengetahui manfaat mengikuti pembelajaran matematika dengan
pendekatan PPR 6, 10,
23 8, 24,
26 3.
Keberhasilan pendekatan
PPR Siswa mampu menguasai materi
yang diajarkan 22, 32 15, 37
Siswa menunjukkan
sikap conscience saat pembelajaran
16, 17, 38
12, 18, 40
Siswa menunjukkan
sikap compassion saat pembelajaran
19, 34 27, 39
c. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara dengan guru digunakan ketika peneliti ingin mengetahui potensi dan masalah dan mengetahui keterlaksanaan desain
produk setelah guru melakukan uji coba produk. Pedoman wawancara potensi dan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai yang ingin
ditanyakan kepada guru untuk melihat potensi dan masalah terkait proses pembelajaran, kesulitan siswa, pendekatan pembelajaran yang
digunakan guru, materi dan alat peraga, serta sistem penilaian. Pedoman wawancara uji coba produk berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
keterlaksanaan desain produk yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan kurang lebih sama mengenai proses
pembelajaran, kesulitan guru, kesulitan siswa, penyampaian materi dan alat peraga serta penilaian proses dan hasil belajar. Pedoman wawancara
tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan kategori layak digunakan dengan sedikit revisi. Pedoman wawancara analisis kebutuhan telah
divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,75 termasuk dalam kategori sangat baik lihat lampiran 7 halaman 166 menurut tabel 3.9 halaman 77.
Pedoman wawancara guru setelah uji coba produk telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,33 termasuk dalam kategori sangat baik lihat
lampiran 7 halaman 166 menurut tabel 3.9 halaman 77. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar wawancara keterlaksanaan desain produk.
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
A. PendekatanStrategi Pembelajaran