18
Karyawan cenderung mengikuti peraturan perusahaan ketika dipimpin dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat Pramudita, 2013. Gaya
kepemimpinan yang tepat adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Motivasi dapat dilakukan
dengan memberikan reward, pujian, promosi jabatan serta pendelegasian tugas yang jelas Nurjanah, 2008. Sehingga dapat dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan yang tepat akan berpengaruh terhadap risiko fraud. Semakin tepat gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin akan
menurunkan risiko fraud. Pada peneliti terdahulu yang menyelidiki dampak gaya kepemimpinan
terhadap risiko fraud seperti yang dikemukakan oleh Pramudita 2013, bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hal ini
berarti bahwa gaya kepemimpinan yang tepat di suatu organisasi dapat memberikan motivasi kerja sehingga menurunkan risiko fraud. Lebih lanjut,
Zulkarnain, 2013 dan Faisal, 2013 berpendapat bahwa terdapat pengaruh negatif antara gaya kepemimpinan terhadap risiko fraud. Dengan demikian
peneliti merumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: H1: Gaya kepemimpinan di PT Kaltim Industrial Estate berpengaruh negatif
terhadap risiko fraud. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian
Internal
Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang
dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan Armstrong, 2009. Efektivitas sistem pengendalian internal diartikan sebagai
kemampuan sistem pengendalian internal yang direncanakan dan diterapkan agar mampu mewujudkan tujuannya yaitu keandalan pelaporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektivitas dan efisiensi operasi Parno, 2005. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
pengendalian internal yang efektif dipengaruhi oleh bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan suatu hal yang bisa dilakukan.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas sistem pengendalian internal dipengaruhi oleh budaya organisasi. Peneliti
merumuskan hipotesis kelima sebagai berikut: H2: Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem
pengendalian internal
3. Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Internal terhadap Risiko
Fraud
Efektivitas sistem pengendalian internal diartikan sebagai kemampuan sistem pengendalian internal yang direncanakan dan diterapkan agar mampu
mewujudkan tujuannya yaitu keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektivitas dan efisiensi operasi Parno, 2005. Fraud dipengaruhi adanya sistem pengendalian
internal dan monitoring oleh aturan Arifiyani, 2012. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal yang efektif akan berpengaruh
terhadap risiko fraud. Semakin efektif sistem pengendalian internal akan menurunkan risiko fraud.
Pada penelitian terdahulu yang menyelidiki dampak efektivitas sistem pengendalian terhadap risiko fraud seperti yang dikemukakan oleh Pramudita
2013, bahwa efektivitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hal ini berarti sistem pengendalian internal yang efektif
membuat karyawan mematuhi aturan perusahaan sehingga menurunkan risiko fraud. Lebih lanjut, Beasley et al., 2001, Abbot et al., 2002 dan
Ratnayani 2014 berpendapat bahwa terdapat pengaruh negatif antara efektivitas sistem pengendalian internal terhadap risiko fraud. Hal ini berarti
semakin tinggi efektivitas sistem pengendalian internal, maka akan semakin rendah risiko fraud Sari, 2015. Dengan demikian peneliti merumuskan
hipotesis ketiga sebagai berikut: H3: Efektivitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap
risiko fraud.
4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Risiko Fraud
Budaya organisasi yang kuat akan meningkatkan kinerja karena menciptakan suatu motivasi yang luar biasa dalam diri pegawai Kotter,