Analisis Deskriptif Variabel Risiko Fraud

53 dengan konstruknya menunjukkan nilai outer loading 0,7 lihat lampiran 8 hal.119. Selain itu, uji validitas konvergen juga dilihat dari nilai AVE. Keempat variabel memiliki nilai AVE 0,5 lihat lampiran 9 hal.120. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai outer loading dan AVE, maka data penelitian ini sudah memenuhi persyaratan validitas konvergen. b Validitas Diskriminan Output discriminant validity menunjukkan bahwa nilai loading dari masing-masing item terhadap konstruk nya lebih besar dari pada nilai cross loading nya lihat lampiran 10 hal.121. Dari hasil analisis cross loading tampak bahwa tidak terdapat permasalahan discriminant validity. 2 Uji Reliabilitas Uji reliablitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pernyataan dalam kuesioner atau instrument penelitian. Nilai cronbachs alpha 0,6 dan nilai composite reliability 0,7 Jogiyanto, 2009. Output cronbachs alpha dan composite reliability menunjukkan nilai composite reliability 0,7 dan cronbachs alpha 0,6 lihat lampiran 11 hal.123. 54 Tabel 4.1 R-Square Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini sudah memenuhi persyaratan uji validitas dan realibitas, maka pengukuran dalam penelitian ini sudah valid dan reliabel. b Evaluasi Inner Model Evaluasi selanjutnya adalah inner model. Evaluasi pertama pada inner model dilihat dari nilai R-Square variabel efektivitas sistem pengendalian internal dan risiko fraud. Nilai R-Square dapat digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel dependen terhadap variabel independen. Berdasarkan pengolahan data dengan SmartPLS 3.0, dihasilkan nilai R-Square sebagai berikut: No Jenis Variabel Variabel R-Square 1 Mediasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal 0,743 2 Dependen Risiko Fraud 0,801 3 Independen Budaya Organisasi - 4 Independen Gaya Kepemimpinan - Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai R-Square untuk variabel efektivitas sistem pengendalian internal sebesar 0,743, memiliki arti bahwa besarnya variasi variabel budaya organisasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal sebesar 74,3, sedangkan sisanya sebesar 25,7 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Nilai R-Square untuk variabel risiko fraud sebesar 0,801, memiliki arti bahwa besarnya variasi variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan efektivitas sistem pengendalian internal terhadap 55 risiko fraud sebesar 80,1, sedangkan sisanya yaitu 19,9 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Evaluasi kedua pada inner model dilihat path diagram yang menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa koefisien jalur gaya kepemimpinan demokratis mempengaruhi risiko fraud sebesar -0,601. Gambar 4.4 Path Diagram 56 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 p 0,05 signifikan Tabel 4.2 Koefisien Jalur Hubungan Antara Variabel Penelitian Koefisien jalur efektivitas sistem pengendalian internal terhadap risiko fraud sebesar -0,528. Koefisien jalur budaya organisasi terhadap risiko fraud sebesar 0,514. Koefisien jalur budaya organisasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal sebesar 0,849. Koefisien jalur budaya organisasi melalui efektivitas sistem pengendalian internal terhadap risiko fraud sebesar -0,448 0,849 X -0,528. Berikut adalah nilai koefisien jalur dan nilai t-statistic pada inner model: Jalur Hubungan Antar Variabel Koefisien Jalur t-statistic p-values Keterangan Gaya kepemimpinan demokratis Risiko fraud -0,601 1,742 0,030 Pengaruh langsung Budaya organisasi Efektivitas sistem pengendalian internal 0,849 1,697 0,029 Pengaruh langsung Efektivitas sistem pengendalian internal Risiko fraud -0,528 1,719 0,050 Pengaruh langsung Budaya organisasi Risiko fraud -0,514 0,919 0,358 Pengaruh langsung Budaya organisasi Risiko fraud -0,448 1,886 0,017 Pengaruh tidak langsung Data di atas menunjukkan tidak semua nilai t-statistics ≥1,64, maka kelima hipotesis dalam penelitian ini tidak semuanya diterima. Selain itu tidak semua nilai p-values ≤0,05, sehingga tidak semua memiliki pengaruh yang signifikan. Tabel 4.6 menunjukkan hasil sebagai berikut: 1 Gaya kepemimpinan demokratis secara langsung berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko fraud p=0,030. 57 2 Budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal p= 0,029. 3 Efektivitas sistem pengendalian internal secara langsung berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko fraud p=0,050. 4 Budaya organisasi secara langsung tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko fraud p= 0,358. 5 Budaya organisasi secara tidak langsung berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko fraud melalui efektivitas sistem pengendalian internal p= 0,017.

2. Pembahasan

a Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh PT Kaltim Industrial Estate Penelitian ini mengukur tiga jenis gaya kepemimpinan, yaitu otoriter, demokratis dan bebas Nawawi, 2004. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata gaya kepemimpinan otoriter sebesar 3,16, demokratis sebesar 3,78 dan bebas sebesr 3,40. Gaya kepemimpinan demokratis memiliki skor rata-rata paling tinggi. Data penelitian menunjukkan bahwa empat dari enam divisi menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. Sedangkan dua divisi lainnya menerapkan gaya kepemimpinan bebas untuk Satuan Pengawas Internal dan otoriter untuk Accounting. Divisi Satuan Pengawas Internal audit internal menerapkan gaya kepemimpinan bebas karena dalam perkembangannya audit internal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Internal dan Pencegahan Fraud Terhadap Risiko Fraud (Survey Pada PT. BRI di Wilayah Bandung)

9 54 77

Pengaruh Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) Terhadap Pengadaan Barang di PT Telkomsel Cabang Medan

14 91 115

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Sukoharjo.

0 3 14

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SURAKARTA Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Surakarta.

0 3 13

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Surakarta.

0 4 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMUNIKASI INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Internal, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Tarhadap Dinas Pandapatan, Pengelolaa

0 5 14

Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.).

0 5 29

Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Tenaga Kerja di PT Pikiran Rakyat Bandung.

0 2 19

pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan

0 0 8

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI

0 0 16