Pembahasan Analisis Data dan Pembahasan

62 berlaku dan disiplin dalam melakukan suatu pekerjaan dalam hal pelaksanaan. 3 Dimensi kontrol pada variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa PT Kaltim Industrial Estate memiliki budaya organisasi yang fokus terhadap pencapaian target, penyimpangan dan hasil evaluasi dalam hal kontrol. 4 Dimensi karakteristik dan keterampilan pimpinan pada variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa PT Kaltim Industrial Estate memiliki karakteristik dan keterampilan pimpinan yang sangat mendorong atau mendukung pengembangan diri karyawan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya organisasi di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang adalah partisipatif, taat pada anggaran yang telah disepakati, taat pada aturan yang berlaku dan disiplin dalam melakukan suatu pekerjaan, fokus terhadap pencapaian target, penyimpangan dan hasil evaluasi, dan sangat mendorong atau mendukung pengembangan diri karyawan. Data penelitian dari sisi variabel efektivitas sistem pengendalian internal menunjukkan hasil sebagai berikut: 1 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal lingkungan pengendalian karena dokumen yang mengatur tentang nilai integritas dan etika, sistem penilaian kinerja, rancangan recruitmen dan pengembangan karir, struktur organisasi ter-update, pelimpahan wewenang dan tanggung 63 jawab serta manual mutu dan prosedur kegiatan lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 2 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal penaksiran risiko karena dokumen yang mengatur tentang proses mengidentifikasi risiko perusahaan, análisis risiko dan pengelolaan risiko lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 3 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal aktivitas pengendalian karena dokumen yang mengatur tentang tugas dan wewenang antar individu, aset tercatat dengan baik, review dilakukan secara berkala, data karyawan ter-update, rekonsiliasi bank dilakukan secara berkala lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 4 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal informasi dan komunikasi karena dokumen yang mengatur tentang sistem keamanan data, password, penyimpan arsip dan data dan back up data secara berlaka lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 5 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang efektif dalam hal pemantauan karena dokumen yang mengatur tentang peninjauan proyek yang sedang berjalan, tindak lanjut terhadap laporan hasil audit lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang memiliki dokumen yang mengatur tentang nilai integritas dan etika, sistem penilaian kinerja, rancangan recruitmen dan pengembangan karir, struktur organisasi ter-update, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta manual mutu dan prosedur kegiatan; proses mengidentifikasi risiko perusahaan, análisis risiko dan pengelolaan risiko; tugas dan wewenang antar individu, aset tercatat dengan baik, review dilakukan secara berkala, data karyawan ter-update, rekonsiliasi bank dilakukan secara berkala; sistem keamanan data, password, penyimpan arsip dan data dan back up data secara berlaka; dan peninjauan proyek yang sedang berjalan lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. Serta dokumen yang mengatur tentang tindak lanjut terhadap laporan hasil audit di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang telah lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik. Kedua variabel tersebut menunjukkan hasil hubungan positif. Budaya organisasi partisipatif, taat pada anggaran yang telah disepakati, taat pada aturan yang berlaku, disiplin, fokus terhadap pencapaian target, fokus terhadap penyimpangan, fokus terhadap evaluasi dan mendorong atau mendukung pengembangan diri karyawan di PT Kaltim Industrial Estate akan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian di PT Kaltim Industrial Estate. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi sesorang dalam berperilaku, yaitu faktor internal dan eksternal Faisal, 2013. Faktor 65 internal berasal dari dalam dirinya, seperti pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal berasal dari pengaruh faktor lingkungan, seperti budaya organisasi. Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan Armstrong, 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal lalu mempengaruhi risiko fraud. Peneliti melihat bahwa budaya organisasi di PT Kaltim Industrial Estate mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal. Hal ini dikarenakan semua manajer terlibat dalam penyusunan rencana secara formal dan strategis. Selain itu karyawan selalu mentaati aturan aturan yang ada serta disiplin tidak datang terlambat, tidak pergi tanpa pemberitahuan ketika jam kerja, selalu fokus terhadap target-target yang sudah direncanakan, ketika ada penyimpangan segera dilakukan evaluasi dicari penyebabnya, solusinya dan sanksi dan PT Kaltim Industrial Estate selalu mendorong atau mendukung pengembangan diri karyawan rutin mengadakan training. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 d Hipotesis 3: Efektivitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap risiko fraud Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hal ini karena nilai t-statistics 1,6591,64 dan nilai p-value 0,050 ≥0,05. Data penelitian pada variabel efektivitas sistem pengendalian internal menunjukkan hasil sebagai berikut: 1 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal lingkungan pengendalian karena dokumen yang mengatur tentang nilai integritas dan etika, sistem penilaian kinerja, rancangan recruitmen dan pengembangan karir, struktur organisasi ter-update, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta manual mutu dan prosedur kegiatan lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 2 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal penaksiran risiko karena dokumen yang mengatur tentang proses mengidentifikasi risiko perusahaan, análisis risiko dan pengelolaan risiko lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 3 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal aktivitas pengendalian karena dokumen yang mengatur tentang tugas dan wewenang antar individu, aset tercatat dengan baik, review dilakukan secara berkala, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 data karyawan ter-update, rekonsiliasi bank dilakukan secara berkala lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 4 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal informasi dan komunikasi karena dokumen yang mengatur tentang sistem keamanan data, password, penyimpan arsip dan data dan back up data secara berlaka lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik. 5 PT Kaltim Industrial Estate memiliki sistem pengendalian internal yang efektif dalam hal pemantauan karena dokumen yang mengatur tentang peninjauan proyek yang sedang berjalan, tindak lanjut terhadap laporan hasil audit lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang memiliki dokumen yang mengatur tentang nilai integritas dan etika, sistem penilaian kinerja, rancangan recruitmen dan pengembangan karir, struktur organisasi ter-update, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta manual mutu dan prosedur kegiatan; proses mengidentifikasi risiko perusahaan, análisis risiko dan pengelolaan risiko; tugas dan wewenang antar individu, aset tercatat dengan baik, review dilakukan secara berkala, data karyawan ter-update, rekonsiliasi bank dilakukan secara berkala; sistem keamanan data, password, penyimpan arsip dan data dan back up data secara berlaka; dan peninjauan proyek yang sedang berjalan lengkap dan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 pelaksanaanya sudah berjalan baik. Serta dokumen yang mengatur tentang tindak lanjut terhadap laporan hasil audit di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang telah lengkap dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik. Selain itu, sembilan dari sebelas indikator risiko fraud masuk kategori sangat kecil. Artinya PT Kaltim Industrial Estate memiliki kebijakan mengenai proses tender atau penawaran pembelian, review terhadap proses pembelian, review terhadap syarat-syarat penawaran tender, dokumen-dokumen tender, komunikasi antara peserta dengan panitia tender, kerahasiaan informasi dokumen penawaran, kerahasiaan informasi dokumen penawaran, dan review terhadap kualifikasi peserta tender yang telah diatur dengan baik dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan baik, sehingga risiko fraud pada indikator ini sangat kecil. Sisanya, yaitu dua indikator dari sebelas indikator risiko fraud masuk kategori kecil. Artinya PT Kaltim Industrial Estate memiliki kebijakan mengenai penerimaan hadiah, diskon, jasa dan sejenisnya, baik dari pelanggan maupun supplier, serta aturan pemenang tender yang telah diatur dengan baik dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik, sehingga risiko fraud pada indikator ini kecil. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa risiko fraud di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang sudah sangat kecil. 69 Kedua variabel tersebut menunjukkan hasil hubungan negatif. Ketika sistem pengendalian internal semakin efektif, maka risiko fraud semakin rendah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Pramudita 2013, bahwa efektivitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hal ini berarti sistem pengendalian internal yang efektif membuat karyawan mematuhi aturan perusahaan sehingga menurunkan risiko fraud. Lebih lanjut, Beasley et al., 2001, Abbot et al., 2002 dan Ratnayani 2014 berpendapat bahwa terdapat pengaruh negatif antara efektivitas sistem pengendalian internal terhadap risiko fraud. Hal ini berarti semakin tinggi efektivitas sistem pengendalian internal, maka akan semakin rendah risiko fraud Sari, 2015. Hal ini dikarenakan instansi memiliki lingkungan pengendalian yang efektif berupa pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas, penaksiran risiko yang baik berupa kelengkapan bukti pendukung transaksi, aktivitas pengendalian yang baik berupa peraturan dan kebijakan instansi, sistem informasi dan komunikasi yang baik berupa Sistem Informasi Akuntansi SIA, serta pemantauan dan evaluasi atas aktivitas operasional untuk menilai pelaksanaan sistem pengendalian internal instansi. Sistem pengendalian internal yang efektif dapat mengurangi bahkan menutup risiko fraud Smith et.al, 1997. Peneliti melihat bahwa efektivitas sistem pengendalian internal di PT Kaltim Industrial Estate menekan risiko fraud. PT Kaltim Industrial Estate memiliki aturan tertulis yang mengatur tentang lingkungan 70 pengendalian berupa deskripsi pekerjaan yang jelas, wewenang, hak dan kewajiban dari masing-masing individu, penaksiran risiko yang efektif berupa kelengkapan bukti pendukung transaksi, aktivitas pengendalian yang baik berupa peraturan dan kebijakan instansi, sistem informasi dan komunikasi yang baik berupa sistem informasi akuntansi menggunakan sistem under web yang diberi nama Simak, serta pemantauan dan evaluasi atas aktivitas operasional untuk menilai pelaksanaan sistem pengendalian internal PT Kaltim Industrial Estate. Namun ada beberapa karyawan yang tidak membaca dokumen tertulis tersebut dengan baik atau tidak menganggap sepele. Sehingga terdapat beberapa karyawan yang tidak menjalankan sesuai dengan aturan yang tertulis pada dokumen tersebut. Seperti struktur organisasi yang sudah berubah tetapi belum di-update oleh beberapa divisi. Terdapat temuan-temuan dari Divisi Satuan Pengawas Internal atas suatu hal yang tidak sesua, namun masih ada beberapa divisi yang tidak segera menyelesaikan hal-hal yang disarankan atas temuan tersebut. e Hipotesis 4 dan Hipotesis 5 Hipotesis 4 H4 adalah budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hipotesis H5 adalah efektivitas sistem pengendalian internal memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap risiko fraud. 71 Berdasarkan hasil penelitian pada H4 menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Hal ini karena nilai t-statistics 0,9191,64 dan nilai p-value 0,3580,05. H5 dibuat oleh peneliti karena terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu, dimana beberapa peneliti menunjukkan adanya hubungan negatif antara budaya organisasi dengan risiko fraud Apriadi, 2014. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramudita 2013, Adelin 2013, Sulistiyowati 2007 dan Arifin 2000. Sedangkan Najahningrum, 2013, Zulkarnain 2013 dan Faisal 2013 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara budaya organisasi dengan risiko fraud. Perbedaan hasil penelitian tersebut kemungkinan dikarenakan adanya pengaruh faktor lain yang tidak tampak. Dalam hal ini peneliti melihat faktor lain tersebut adalah efektivitas sistem pengendalian internal. Wilopo 2006 menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir tindakan kecurangan adalah melalui peningkatan sistem pengendalian internal adalah melalui peningkatan sistem pengendalian internal. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dijelaskan bahwa pengendalian internal merupakan proses yang intergral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan 72 aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Wilopo 2006 menyatakan bahwa peningkatan efektivitas pengendalian internal akan mampu menekan risiko fraud. Hasil penelitian Fauwzi 2011 yang menyatakan bahwa efektifitas sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. Pengendalian internal merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi guna memberikan keyakinan yang cukup akan tercapainya tujuan perusahaan Ratnayani, 2014. Meskipun terdapat perbedaan pengendalian internal yang diterapkan pada setiap organisasi, namun pada dasarnya pengendalian internal diberlakukan dengan tujuan yang sama yaitu untuk melindungi kekayaan perusahaan Sari, 2015. Teori tunggal sebagaimana dikutip dalam Ratnayani 2014 menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang melaksanakan pengendalian internal dalam perusahaan tentu akan membantu mereka dengan mudah mengecek fraud yang terjadi, dan pada akhirnya akan mudah mendeteksi risiko fraud secara dini. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi sesorang dalam berperilaku, yaitu faktor internal dan eksternal Faisal, 2013. Faktor internal berasal dari dalam dirinya, seperti pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal berasal dari pengaruh faktor lingkungan, seperti budaya organisasi. Budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal 73 yang bisa dilakukan Armstrong, 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal lalu mempengaruhi risiko fraud. Hasil penelitian pada H5 menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif budaya organisasi terhadap risiko fraud secara tidak langsung yaitu melalu cara mediasi oleh efektivitas sistem pengendalian internal. Hal ini karena nilai t-statistic 1,9861,64 dan nilai p-values 0,0170,05. Dengan demikian efektivitas sistem pengendalian internal sebagai variabel mediasi terbukti dalam penelitian ini. Peneliti melihat bahwa risiko fraud di PT Kaltim Industrial Estate tidak langsung dipengaruhi oleh budaya organisasi tetapi melalui efektivitas sistem pengendalian internal. Budaya organisasi PT Kaltim Industrial Estate khususnya bagian pengadaan barang telah melibatkan semua manajer dalam penyusunan rencana secara formal dan strategis. Selain itu karyawan selalu mentaati aturan aturan yang ada serta disiplin tidak datang terlambat, tidak pergi tanpa pemberitahuan ketika jam kerja, selalu fokus terhadap target-target yang sudah direncanakan, ketika ada penyimpangan segera dilakukan evaluasi dicari penyebabnya, solusinya dan sanksi dan PT Kaltim Industrial Estate selalu mendorong atau mendukung pengembangan diri karyawan rutin mengadakan training. Hal-hal tersebut diatur dan ditulis dalam bentuk dokumen-dokumen dengan tujuan agar setiap karyawan bertindak sesuai aturan yang disebut efektivitas sistem pengendalian internal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tidak ada pelanggaran besar, seperti struktur organisasi yang sudah berubah tetapi belum di-update oleh beberapa divisi. Terdapat temuan-temuan dari Divisi Satuan Pengawas Internal atas suatu hal yang tidak sesua, namun masih ada beberapa divisi yang tidak segera menyelesaikan hal-hal yang disarankan atas temuan tersebut. Masih terdapat beberapa hal yang tidak dijalankan sesuai dokumen, sehingga fraud masuk kategori sangat kecil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi guna meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal dalam mendeteksi risiko fraud di PT Kaltim Industrial Estate pada bagian pengadaan barang Satuan Pengawas Internal internal auditor, Procurement Department, Finance Department, Accounting Department, Rekons Department dan Tim Tender, sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang adalah demokratis. 2. Gaya kepemimpinan demokratis di PT Kaltim Industrial Estate bagian pengadaan barang secara langsung berpengaruh negaitf terhadap risiko fraud. 3. Budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. 4. Efektivitas sistem pengendalian internal di PT Kaltim Industrial Estate secara langsung berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. 5. Budaya organisasi di PT Kaltim Industrial Estate secara langsung tidak berpengaruh negatif terhadap risiko fraud. 6. Efektivitas sistem pengendalian internal memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap risiko fraud. 76

B. Keterbatasan

Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan organisasi guna meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal dalam mendeteksi risiko fraud di PT Kaltim Industrial Estate, sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuesioner dan observasi partisipan. 2. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pada bagian pengadaan barang Satuan Pengawas Internal internal auditor, Procurement Department, Finance Department, Accounting Department, Rekons Department dan Tim Tender.

C. Saran

1. Bila dikemudian hari ada mahasiswai yang hendak melakukan penelitian di PT Kaltim Industrial Estate, sebaiknya menggunakan wawancara agar informasi yang digali lebih mendalam. 2. Penelitian berikutnya sebaiknya juga meneliti pada bagian pengadaan jasa. 77 DAFTAR PUSTAKA Abbot, C.A., A.L. Carrington, H. Ashe, 2002. The North-West Diabetes Foot Care Study: Incidence Of, And Risk Factors For, New Diabetic Foot Ulceration In A Community-Based Cohort. Diabetic Med. 19: Halaman: 377-384. Adelin, Vina. 2013. Pengaruh Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Perilaku Tidak Etis Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Studi Empiris pada BUMN di Kota Padang. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi X. Halaman 1-22. Apriadi, Rangga Nuh. 2014. Determinan Terjadinya Fraud di Institusi Pemerintahan. Jurnal Akuntansi. Volume 1. Nomor 3. Halaman 1-25. Arifin. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimis. FPMIPA UPI. Arifiyani, Hesti Arlich. 2012. Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan. Jurnal Nominal Volume 1. Nomor 1. Halaman 5-21. Armstrong, Michael. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management Practice. London: Kogan Page. Association of Certified Fraud Examiners ACFE. Fraud Risk Assessment. Modul 13: Corruption. Beasley, Mark S. dan Petroni Kathy R. 2001. Board Independence and Audit Firm Type. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Volume 20. Nomor 1. COSO. 2004. Enterprise Risk Management – Integrated Framework Committee of Sponsoring Organizations. Dewi, Rozmita dan R. Nelly Nur Apandi. 2012. Gejala Fraud dan Peran Auditor dalam Pendeteksian Fraud di Lingkungan Perguruan Tinggi Studi Kualitatif. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi 15. Halaman 1-28. Faisal, Muhammad. 2013. Analisis Fraud di Sektor Pemerintahan Kabupaten Kudus. Accounting Analysis Journal. Volume 2. Nomor 1. Halaman: 69-73. Guerreiro, Luciane Reginato Reinaldo. 2013. Relationships Between Environment, Culture And Management Control Systems. International Journal of Organizational Analysis. Volume 21. Iss 2 pp. 219 – 240. Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ikatan Akuntansi Indonesia IAI. 2001. Standar Profesional Akuntansi Publik. Jakarta: Salemba Empat. Irianto, Agus 2015. Statistika: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta: Prenadamedia Group. Jatiningtyas, Nurani. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fraud Pengadaan BarangJasa pada Lingkun gan Instansi Pemerintah di Wilayah Semarang. Accounting Analysis Journal. Volume 3. Nomor 2. Halaman 42-50. Jogiyanto, H.M. dan Abdillah, W. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS Patial Least Square untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kast, Fremont E. dan James E. Rosenzweing. 1990. Organisasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Kotter, J.P. dan J.L. Heskett. 1997. Corporate Culture and Performance. Jakarta: PT. Prenhallindo. Najahningrum, Anik Fatun. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Fraud Persepsi Pegawai Dinas Provinsi DIY. Skripsi. Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Tesis. Parno. 2005. Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI di Kota Semarang. Skripsi Pramudita, Aditya. 2013. Analisis Fraud di Sektor Pemerintahan Kota Salatiga. Accounting Analysis Journal. Volume 2 Nomor 1. Halaman: 35-43. Puspitasari, Novita dan Eko Suwardi. 2012. Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Eksperimen pada Konteks Pemerintahan Daerah. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi XV. Halaman 1-30. Ratnayani, Putu Ayu, Edy Sujana, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. Pengaruh Pengendalian Intern Kas dan Implementasi Good Governance terhadap Fraud Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Buleleng. Jurnal Akuntansi. Volume 2. Nomor 1. Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid II. Jakarta: Salemba Empat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Sari, Ni Luh Putu Purnami, Gede Adi Yuniarti, dan I Made Pradana Adiputra. 2015. Pengaruh Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Kesesuaian Kompensasi dan Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Fraud Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Tabanan. Jurnal Akuntansi. Volume 3. Nomor 1. Sawyer, Lawrence. B. 2006. Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Setianto, Hari, Mohammad Hassan, Tris Ashadi dan Bambang Priatna. 2008. Fondasi Audit Internal, Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit. Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sofyan, Syafri Harahap. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Stoner, James A. F; R. Edward Freeman, Gilbert JR, dan Daniel R. 1996. Manajemen. Jilid 1. PT. Bhuana Ilmu Populer. Subramaniam dan Rae. 2008. Quality of Internal Control Procedures ntecedents and Moderating Effect on Organisational Justice and Employee Fraud. Managerial Auditing Journal. Volume 23 Nomor 2. Halaman 104-124. Sulistiyowati, Firma. 2007. Pengaruh Kepuasan Gaji dan Kultur Organisasi Terhadap Persepsi Aparatur Pemerintah Daerah Tentang Tindak Korupsi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Volume 11. Nomor 1. Halaman 47- 66. Suprajadi, Lusy. 2009. Teori Kecurangan Fraud Awareness dan Metodologi Untuk Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan. Jurna Bina Ekonomi. Volume 13. Nomor 2. Halaman 52-58. Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Fisipol UGM. Thoyibatun, Siti, Made Sudarma, dan Eka Ganis Sukorharsono. 2012. Analysing The Influence of Internal Control Compliance and Compensation System Against Unethical Behavior and Accounting Fraud Tendency Studies at State University in East Java. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Volume 16. Nomor 1. Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. : Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XI. Halaman 21-69. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Zulkarnain, Rifqi Mirza. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Fraud pada Dinas Kota Surakarta. Jurnal Akuntansi. Volume 2. Nomor 2. Halaman 125-131. Clark, D.R. 2015. Leadership Style Survei. Retrieved from http:www.nwlink.com~donclarkleadersurvstyl.html Rofi, Mukhson. 2009. Menggunakan ACFE Fraud Risk Assessment untuk mengukur Risiko Fraud. Retrieved from Blog at WordPress.com https:mukhsonrofi.wordpress.com20090612menggunakan-acfe-fraud-risk- assessment-untuk-mengukur-risiko-fraud Bima, Ritno Eddi Putra. 2011. Rangkuman Manajemen Risiko. Retrieved from http:ritnoeddi.blogspot.co.id201112rangkuman-manajemen-risiko.html Kabar Serasam.com. 2015. ICW: Pengadaan Barang dan Jasa Mendominasi Kasus Korupsi di 2014. Retrieved from Kabar Serasam.com http:news.kabarserasan.comindex.phpcomponentk2item1801-icw-pengadaan- barang-dan-jasa-dominasi-kasus-korupsi-di-2014 Putra, Idris Rusadi. 2014. Perusahaan BUMN Rentan Terjerat Korupsi. Retrieved from Merdeka.com http:www.merdeka.comuangperusahaan-bumn-rentan-terjerat-korupsi.html

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Internal dan Pencegahan Fraud Terhadap Risiko Fraud (Survey Pada PT. BRI di Wilayah Bandung)

9 54 77

Pengaruh Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) Terhadap Pengadaan Barang di PT Telkomsel Cabang Medan

14 91 115

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas Sukoharjo.

0 3 14

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SURAKARTA Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Surakarta.

0 3 13

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Surakarta.

0 4 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMUNIKASI INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Internal, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Tarhadap Dinas Pandapatan, Pengelolaa

0 5 14

Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.).

0 5 29

Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Tenaga Kerja di PT Pikiran Rakyat Bandung.

0 2 19

pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan

0 0 8

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SPBU SE KABUPATEN PATI

0 0 16