Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
mendorong anak untuk menjadi manusia pembelajar dan terus tertarik belajar secara antusias, Mind On : mendorong anak untuk terus berpikir, memiliki
rasa ingin tau yang kuat, memecahkan persoalan, berpikir kritis dan tertantang untuk melakukan inovasi, dan Heart On : mendorong anak untuk menjadi
reflektif dan memiliki kepekaan atas dunia yang terus berubah dan peduli lingkungan. Kurikulum yang digunakan sekolah ini adalah kurikulum
nasional yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dengan standar kompetensi lulusan SMP sesuai dengan aturan Permendiknas Nomer 23 Tahun
2006 dengan Cambridge Curriculum sebagai pengayaan pada mata pelajaran Mathmatematika, scienceilmu alamand Englishbahasa inggris.
Sekolah ini merupakan sekolah yang berbeda dari sekolah lainnya, perbedaan ini terlihat dengan adanya penggunaan Cambridge Curriculum
sebagai pengayaan pada mata pelajaran Mathematic, science and Englishdan merupakan salah satu sekolah inklusi dimana dalam proses pembelajaran di
kelas terdapat dua macam siswa yang memiliki kebutuhan berbeda yaitu siswa regular dan siswa berkebutuhan khusus.Hal ini yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian khususnya pada proses pembelajaran matematika dan bagaimana dengan hasil belajar yang di peroleh siswa setelah mengikuti
prosespembelajarantersebut. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap
jenjang pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi.Matematika adalah suatu ilmu pasti atau eksak yang mempunyai rumus-rumus dalam
penyelesaiannya. Kata matematika berasal dari bahsa Yunani yaitu mathematika yang berarti studi besaran, ruang, struktur dan perubahan.
Bagi siswa penguasaan matematika akan menjadi sarana yang ampuh sebagai penunjang mempelajari mata pelajaran yang lain karena matematika
membentuk kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, serta dinamis, sehingga manusia mampu menemukan dan menentukan ide-ide baru yang berguna bagi
kepentingan teknologi dalam peranan bagi manusia. Matematika adalah pelajaran wajib, matematika lebih mudah diingat apabila siswa belajar secara
bermakna, yang dimaksud pembelajaran secara bermakna yaitu siswa dapat mengaitkan konsep baru dengan konsep yang telah diketahui sebelumnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa cabang ilmu pengetahuan matematika merupakan salah satu yang dianggap sulit. Bagi siswa matematika merupakan
pelajaran tersulit yang mereka harus kuasai. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengamati
proses pembelajaran matematika yang berlangsung di SMP Tumbuh yang mengunakan dua kurikulum yaitu KTSP dan Cambridge Curriculum sebagai
pengayaan pada matapelajaran Mathematicmatematika, scienceilmu alam dan Englishbahasa inggris dan merupakan salah satu sekolah inklusi.Peneliti
juga ingin melihat bagaiman hasil belajar yang di peroleh siswa.