Hasil Wawancara Guru Hasil Penelitian

dari PPI itu lebih rendah dari pada KTSP tapi tetap dinilai dengan angka….. WG.7P : Apakah dalam tahap perencanaan ini guru membuat program tahunan dan program semester …..? WG.8G : Iya, secara garis besar ada cuma untuk pelaksanaannya mungkin nanti menyesuaikan. Kemudian untuk program tauhan itu ada dan sudah kami sosialisasikan di awal pembelajaran, jadi kalau untuk semester ganjil itu juni- juli setelah awal masuk baru itu low…..di tahun ajaran baru guru masuk dulu kita akan seperti rapat kerja di situ kami akan membahas tentang program – program yang akan di lakukan selama satu tahun ….. WG.9P : Itu di khusus kan pada materi pelajaran tertentu atau untuk seluruh mata pelajaran…? WG.10G : Iya, untuk seluruh mata pelajaran…. WG.11P : Kalau untuk khusus di matematika ….? WG.12G : Kalau khusus di matematika sebenernya ada yaitu kegiatan outing itu sih, untuk program semester ya….memang kami merencanakan ada beberapa kali kegiatan outing jadi kita akan belajar di luar. Kalau secara umum di sekolah itu setiap satu bulan sekali jadi gentian. Jadi kalau mungkin bulan ini matematika trus bulan berikutnya maple yang lain, tapi biasanya kami melakukan kombinasi misalnya dua mata pelajaran di gabung menjadi satu tergantung materinya…… WG.13P : Jadi untuk kegiatan program tahunan itu tidak jauh berbeda dari program semester ya….? WG.14G : Iya tidak jauh beda tapi lebih kecil lingkupnya kalau program semester ya….. kalau program tahunan itu contohnya camping ya, itu aka nada kegiatan gabungan ada mata pelajaran apa aja yang di masukan dalam kegiatan itu ….. WG.15P : Apakah guru membuat silabus dan RPP….? WG.16G : Iya, ….. Ketika di aawal pada kegiatan theacher work shop itu guru sudah mempersiapakan program tahunan, program semester, silabus dan RPP…… Jadi di awal sudah ada gambaranya baru di dalam proses pembelajarannya kalau ada yang kurang baru di tambahkan …… WG.17P : Metode pembelajaran apa yang digunakan guru paada waktu merancang RPP….? WG.18G : Kalau di sekolah kami karena inklusi jadi mengunakan TID. TID itu theaching diferensial , jadi dalam satu kelas itukan ada beberapa anak yang berkebuuhan khusus jadi itu kita akan menyesuaikan dengan anak berkebutuhan khusus…… Jadi seper ti diskusi dalam kelompok itu kami terapkan….. WG.19P : Apakah menurut ibu pembuatan RPP sudah sesuai dengan standar kompetensi yang ingin di capai ? WG.20G : RPP itu kami punya istilahnya tamplet sendiri karena ada IDU. IDU itu mengabungkan dua matapelajaran atau lebih dalam satu kegitan belajara. Jadi memang kita patokannya pada silabus baru kita kembangkan pada RPP ….. WG.21P : Kesulitan – kesulitan apakah yang guru temukan dalam merencanakan pembelajaran bagi siswa…? WG.22G : Kalau untuk pembuatannya aja karna kita patokannya pada silabus kayaknya tidak ada sih….. Kalau pembuatanya sih tidak menemui kendala yang berate sih cuma pas pelaksanaan mungkin waktu melakukan pengkondisian aja ya….. WG.23P : Apakah guru membuat dua RPP yang berbeda bagi siswa berkebutuhan khusus dan siswa regular…? WG.24G : Tidak ya mbak…, RPP tetap sama, tapi ya ketika pada pelaksanaanya seperti yang saya kata kan tadi, kita akan menyesuaikan kebutuhan sia anak ….. Dari wawancara yang telah dilakukan sebelum memulai pembelajaran guru telah mempersiapkan RPP terlebih dahulu yang di buat sesuai dengan silabus, guru juga mempersiapkan program tahunan dan program semester yang biasa siswa lakukan bersama – sama. Pada pelajaran matematika program tahunan atau program semester yang sering di lakukan adalah kegiatan kunjungan ke tempat – tempat yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan kegiatan ini seringmereka sebut dengan kegiatan outing . Kurikulum yang digunakan di SMP Tumbuh adalah KTSP yang diperuntukan bagi siswa regular dan PPI sebagai kurikulum yang digunakan bagi siswa yang berkebutuhan khusus. Dikarenakan dalam pembelajarannya melibatkan dua tipe siswa yang berbeda guru menggunakan dua tipe penilain yang berbeda pula, bagi siswa regular guru tetap menggunakan standar penilaian dari DKNAS, berbeda dengan anak berkebutuhan khusus mereka akan di nilai sesuai dengan kemampuasnnya tetapi tetap di nilai dengan angka yang standarnya berada di bawah standar yang di gunakan siswa regular. Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan wawancara dengan tujuan untuk mengetahui apakah menurut guru semua yang telah di rencanakan pada tahap perencanaan sudah berjalan sesuai dengan yang diharapakan, jika belum apakah penyebabnya. WG.25P : Apakah guru merasa sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang di buat pada saat merencanakan pembelajaran….? WG.26G : Iya kalau RPP nya sih,…emmmmm ….kalau di bilang sesuai ya kita masih memiliki kelonggaran waktu, jadi kalau misalnya delapan pertemuan kita sudah selesai karena untuk pengkondisian siswa mungkin akan sedikit molor dan itu kami antisipasi sebenernya. Jadi untuk materi tertentu awalnya delapan pertemuan nanti mungkin bisa jadi sepuluh, karna juga ada kegiatan outing juga jadi tidak akan seutuhnya sama dengan RPP. WG.27P : Apakah guru sudah merasa puas dengan pembelajaran yang telah berlangsung ….? WG.28G : Kalau puas sih, kami sedang belajar ya…. Jadi memang pada prakteknya kami juga mengajar di sekolah inklusi yang berbeda karakternya satu sama lain, jadi kalau di bilang puas sih kayaknya …… ya…..kita masih berusaha untuk melakukan yang terbaik aja….. WG.29P : Adakah ketidak puasan yang guru rasakansadari ketika pembelajaran berlangsung…..? WG.30G : Ketidak puasannya ya ketika di evaluasi ternyata nilainya juga masih kurang dari yang diharapkan ……. WG.31P : Adakah hambatan yang guru alami ketika pembelajaran berlangsung…..? WG.32G : Kalau itu sih saya melihat itu pada kesiapan anak untuk belajar, jadi beberapa anak memang moody sekali jadi memang ketika dia antusias belajar dia bagus, kita bisa bekerja sama tapi ketika hilang mood nya jadi malah mengganggu dan untuk belajar jadi kurang maksimal…. WG.33P : Jadi menurut ibu itu tergantung pada kesiapan anak ya….? WG.34G : Iya…..kita mengkondisikan anaknya itu yang agak sulit… WG.35P : Apakah yang guru lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut…? WG.36G : Sebenarnya sejak awal belajar kan kita sudah ada learning agrrement ya, jadi sudah ada kontrak belajar . berate untuk mengantisipasi ketika itu terjadi ya kembali lagi ke learning kontrak belajarnya dari awal bagai mana….gitu….. Kalau masih tetap tidak bisa di kondisikan konsekuensinya ya mereka belajar sendiri sesuai dengan isi kontraknya….. WG.37P : Apakah guru merasa siswa dapat menerima dan memahami materi dengan baik….? WG.38G : Kalau itu masih apa ya…? mmmm….ya kalua saya melihat sih masih sekitar 60 , mereka masih ragu. Jadi memang mereka harus masih banyak latihan dan kendalanya adalah ketika di rumah mereka tidak ada dukungan orang tua untuk mengulang pelajaran ….. Jadi itu yang saya kira menghambat anak – anak untuk bisa fokus belajar, karena mereka tidak menggulang lagi pelajaran yang ada di sekolah….. WG.39P : Apakah menurut ibu materi yang disampaiakan sudah sesuai dengan tuju an yang ingin di capai ….? WG.40G : Kalau sesuai dengan tujuan kami mengacunya pada tujuan belajar ini apa kita melihatnya dari situ, kita dengan menggunakan berbagai metode dan juga dengan TID itu kita mengacunya pada tujuan belajar. Ya…itu kembali ketujuan awalnya…. Menurut guru, pada pelaksanaan pembelajaran memang tidak sepenuhnya sesuai dengan yang telah di rencanakan di awal. Guru merencanakan tiga kali pertemuan cukup untuk siswa memahami materi aljabar sampai pada pemfaktoran bentuk aljabar tetapi pada kenyataannya waktu yang di perlukan sampai delapan kali pertemuan, guru mengatakan bahwa ini sering kali terjadi karena siswa kurang dapat memahami dengan cepat materi tersebut. Waktu juga banyak terbuang karena sering kali guru harus melakukan pengkondisian kelas terlebih dahulu agar siswa dapat fokus pada materi dan materi dapat tersampaikan dengan baik. Keadaan siswa yang kurang siap dalam menerima pembelajaran di rasa guru menjadi salah satu penghambat dalam terjadinya proses pembelajaran, sehingga waktu yang dibutuhkan memang cenderung lama karena guru selalu menekankan pada tujuan pembelajaran yaitu untuk membuat siswa benar – benar paham pada materi dasar sehingga dapat lanjut pada jenjang materi yang lebih sulit. Pada tahap evaluasi peneliti melakukan wawancara dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal yang diberikan telah sesuai dengan materi yang di ajarkan, bagaimana hasil yang di peroleh dari evaluasi tersebut dan apakah guru melakukan penilain terhadap kemampuan avektif dan psikomontorik. WG.41P : Apakah soal – soal yang diberikan sudah mewakili seluruh materi yang disampaikan ….? WG.42G : saya kira sudah semua….. WG.43P : Berapa soal yang diberikan …..? WG.44G : Saya memberikan sepuluh soal uraian….. Tapi ada beberapa soal yang saya beri a, b, c, d…… Jadi jumlah soalnya sekitar ada lima belas ya….. WG.45P : Evaluasi dalam bentuk apa saja yang guru berikan pada siswa….? WG.46G : Kalau yang kemarin itu evaluasinya masih saya sebutkuis ya,…. Jadi saya memberikan per bab aja dulu kemudian nanti kalau sudah ada sua bab baru kita aka nada ulangan harian istilahnya, jadi kalau kuis itu setiap per materi dan kalau ulangan harian bisa beberapa materi WG.47P : Kalau untuk bentuk soalnya sendiri itu selalu uraian atau bisa pilihan ganda bu….? WG.48G : Kalau pada kuis dan ulangan harian itu kadang saya memberikan essay tapi kalau pada ujian mid semester biasa ada essay dan pilihan ganda…… WG.49P : Bagaimana ibu menentukan standar ketuntasan pada kemampuan kognitif yang dimiliki s iswa….? WG.50G : Sebenarnya kan di KTSP sudah ada KKM ya, jadi kalau di sekolah ini kan memang ada anak yang berkebutuhan khusus. Kemudian yang untu anak – anak regular itu 70 , kemudian yang anak berkebutuhan khusus dengan materi yang berbeda itu 60……. WG.51P : Bagaimana perhitungan yang dilakukan guru untuk menentukan hasil akhir dari evaluasi yang dilakukan siswa ….? WG.52G : jadi saya membuat, apa sih..? seperti kriteria penilaian, jadi kalu nomor satu benar yaitu nilai maksimalnya enam, nomor dau delapan, dan dibuat skala seratus …….. WG.53P : Apakah ibu akan melakukan remidiasi bagi siswa yang belum mencapai standar ketuntasan ….? WG.54G : Iya, sudah dilakukan….. Jadi untuk remidinya sistemnya adalah mereka mengerjakan soal yang kemarin di buku latihan. Jadi mereka bisa mengulang lagi materinya dengan membuka rumus yang sudah ada di buku catatan…. WG.55P : Untuk yang melakukan remidiasi ada berapa siswa ya…..? WG.56G : Kemarin yang tuntas ada cuma ada tiga dan yang belum tuntas ada tujuh ya….., yang ABK kan berbeda ya…. WG.57P : Apakah guru akan menyampaiakn kepada siswa hasil dari evaluasi yang telah dilakukan….? WG.58G : Iya, saya sudah membagi kemarin…… Jadi di situ saya minta biar orang tua tau unuk nilai evaluasi sampai satu semester, saya minta mereka untuk di tanda tangani orang tua. Dan nilai baru masuk ketika mereka sudah mengembalikan. Jadi ketika sudah ada paraf orang tua saya akan memberikan paraf juga, itu tandanya nilainya sudah bisa saya masukan, tapi ketika siswa tidak menggumpulkan kembali makan nilai mereka akan tetap nol…. WG.59P : Apakah ibu juga melakukan penilaian terhadap kemampuan afektif dan psikomotorik pada siswa….? WG.60G : Mungkin nanti lebih ke praktek ya kalau psikomotorik, mereka besok akan saya ajak ke P4Tk jadi mungkin merekan akan di beri tugas untuk membuat alat peraga…..jadi mungkin psikomotoriknya dan afektifnya dari situ penilaianya ya…. WG.61P : Bagaimana guru menentukan standar ketuntasan siswa pada kemampuan afektif dan psikomotorik…..? WG.62G : Yang pertama kan mungkin tugas yang kami berikan akan di beri batas penggumpulan jadi kalau menggumpulkan di waktu yang tepat itu kalau saya memberi nilai 75, dilihat komplitnya atau mungkin nanti kalau anak – anak bisa mengerjakan dengan baik maka nilainya akan lebih dari 70. Tapi kalau misalanya yang masih molor, sudah dikasih perpanjangan beberapa hari dan masih mengabaikan, ya….sudah pokoknya kamu ngumpul aja nilainya maksimal 70….. walaupun hasilnya bagus banget nilainya akan tetap 70….. Guru merasa semua soal yang di berikan sudah mewakili tiga indicator yang akan di ujikan, guru lebih cenderung memberikan soal esay dalam melakukan evaluasi kali ini tetapi jika evaluasi di dilakukan di akhir semester guru biasa memberikan soal dengan dua tipe yaitu pilihan ganda dan esay. Dalam menilai kemampuan kognitif guru memberikan standar nilai 70 untuk nilai minimum ketuntasan yang disesuaikan dengan KKM dan bagi anak berkebutuhan khusus dengan materi soal yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan siswa regular guru memberikan 60 sebagai nilai minimum ketuntasan. Ketika evaluasi berakhir dan guru telah memberi nilai pada hasil pekerjaan siswa guru akan mengembalikannya dan melakukan remidiasi bagi siswa yang belum tuntas. Guru juga melakukan penilaian terhadap kempuan avektif dan psikomotorik siswa,penilaian dilakukan ketika para siswa melakukan kegiatan outing atau kegiatan praktek yang di berikan guru, dalam menilai kemampuan avektif dan psikomotorik guru biasa memberikan nilai berupa angka dengan nilai ketuntasan minimum 70.

e. Hasil Wawancara Siswa

Peneliti melakukan wawancara pada tiga orang siswa sebagai perwakilan kelas. Peneliti mengambil sampel tiga siswa dengan memperhatikan kemampuan siswa yaitu siswa yang berkemampuan baik S1, siswa yang berkemampuan sedang S2 dan siswa yang berkemampuan rendah S3. Dengan wawancara ini peneliti bermaksud untuk menambah informasi mengenai seberapa paham siswa terhadap pembelajaran yang guru lakukan dan apakah pembelajaran yang guru lakukan dapat mereka terima dengan baik. Keterangan : WS = wawancara siswa P = Peneliti S1 = siswa pertama S2 = siswa ke dua S3 = siswa ke tiga WS.1P : Apakah materi yang di berikan guru itu sulit…? WS.2S1 : Tidak begitu…….., tapi ada yang sulit juga sih…. Yang bagian aljabar yang ada pecahannya….. WS.3S2 : Sulit banget……, sulitnya tu kayak kalau aku belum donk trus langsung di kasih lagi materi baru gitu….. WS.4S3 : Nggak…..gampang – gampang aja….. WS.5P : Apakah guru menyampaikan materi dengan jel as…? WS.6S1 : Iya….. WS.7S2 : Sangat jelas…….. WS.8S3 : Iya…… WS.9P : Apakah kamu paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru….? WS.10S1 : Iya, paham kok…..bisa…… WS.11S2 : Paham…..paham……., Cuma kalau udah keluar kelas ya binggung lagi……. WS.12S3 : Emmm….paham…… WS.13P : Seberapa paham kalau bisa di ukur ? WS.14S1 : Mungkin 80..... WS.15S2 : kayakny Cuma 50 aja….. WS.16S3 : Emmm….90 WS.17P : Adakah kesulitan yang kamu rasakan pada saat guru menyampaikan materi….? WS.18S1 : Kayaknya nggak ada tu….. WS.19S2 : Nggak, bisa menerima kok…… WS.20S3 : Ada, …..emmmm apa ya…..? mungkin tentang soal yang kemarin aku binggung aja sama soalnya…… WS.21P : Apa kamu menikmati pembelajaran yang diberikan oleh guru…? WS.22S1 : Sangat menikmatim dengan semua cara bu guru yang santai dan pelan – pelan…. WS.23S2 : Iya cihhh……. WS.24S3 : Iya….. WS.25P : Apakah sebelum memberikan evaluasi guru memberikan waktu yang cukup bagi kamu untuk belajar…? WS.26S1 : Iya, sebelumnya pasti udah di kasih tau kalau misalnya bakal ada ujian…., jadi anak – anak di suruh belajar dulu dan biasanya di beri waktu dua samapai tiga hari kayaknya….. WS.27S2 : Iya, tapi menurut q waktunya kurang, soalnya aku sibuk banget…..jadi ya buat aku kurang……. WS.28S3 : Iya….., Cuma lima menit sebelum di mulai….trus sehari sebelumnya juga udah di kasih tau sihh…… WS.29P : Apakah kamu selalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi evaluasi yang di berikan oleh guru…? WS.30S1 : Iya……, kalau di rumah paling aku belajar dari jam 5 sampai jam 8….. WS.31S2 : Tidak, karena sibuk dengan kegiatan lain jadi aku lupa….. WS.32S3 : siswa hanya mengangguk kan kepala …… WS.33P : Bagaimana usaha yang kamu lakukan agar bisa mendapat niali yang baik….? WS.34S1 : Ya dengan tekun belajar dan kalau misalnya ada PR gitu atau nilai yang kurang memuaskan aku coba lagi di rumah …….. WS.35S2 : Belajar aja, sama ikut les di kumon ……,trus di rumah belajar Cuma dua puluh menit aja tu…… WS.36S3 : Belajar,… WS.37P : Apakah kamu sudah puas dengan niali yang kamu peroleh…? WS.38S1 : Belum, aku puasnya kalu udah dapat seratus…… WS.39S2 : Belum……belum…… WS.40S3 : Puas…. WS.41P : Apakah soal yang di berikan oleh guru dalam evaluasi telah diajarkan pada saat pembel ajaran di kelas…? WS.42S1 : Sudah…… WS.43S2 : Sudah…… WS.44S3 : Udah…….. WS.45P : Kesulitan apa yang kamu alami pada saat mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru….? WS.46S1 : Mungkin Cuma tentang soal – soal yang aku lupa cara ngerjainnya….. WS.47S2 : Mengerjakan soal suruh pakek caranya……aku lebih suka pilihan ganda…… WS.48S3 : Nggak ada sih……biasa aja…..

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Pengaruh metode pembelajaran inkuiri-discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia

6 62 106

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16