Analisis pelaksanaan Pembelajaran Analisis

Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dan memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah sebagai salah satu cara guru memberikan penguatan pada siswa.

c. Analisis Evaluasi Pembelajaran

Di setiap akhir pertemuan guru selalu melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa pada materi yang baru saja diberikan, guru tidak melakukan penilain pada hasil pekerjaan siswa tetapi hanya akan melihat sampai sejauh mana siswa memahami materi. Guru akan melakukan penilain untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada saat siswa di rasa telah menguasai beberapa sub bab materi. Pada materi operasi alajabar ini guru melakukan evaluasi pada pertemuan ke delapan. Guru memberikan sepuluh soal untuk siswa regular dan lima soal untuk siswa berkebutuhan khusus yang telah disesuaikan dengan indikator yang ingin diujikan. Soal yang diberikan untuk siswa regular ada tiga soal yang mewakili indikator 1.1.1 Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar yaitu soal nomor 1, 2, 8 dan tujuh soal yang mewaili indikator 1.1.2 Menyelesaikan operasi kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar yaitu saol nomor 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10. Pada siswa berkebutuhan khusus di kelima soal tersebut hanyaberupa soal yang berkaitan dengan operasi perpangkatan, perkalian, pembagian dan penambahan.

d. Analisis Wawancara

1 Wawancara Guru Hasil wawancara guru secara garis besar yaitu guru telah melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran dengan salah satunya membuat RPP, prota dan prosem. Guru mengatakan dalam pembuatan RPP tidak ada perbedaan antara siswa regular dan siswa berkebutuhan khusus, hanya cara menanganan di dalam kelas yang berbeda dengan menyesuaikan siswa seperti apa yang sedang dihadapi lihat WG. 15 - 24. Kurikumlum yang digunakan guru untuk siswa regular adalah KTSP dengan KKM 70 dan untuk siswa yang berkebutuhan khusus guru menngunakan kurikulum PPI dengan KKM 70 lihat WG. 1 – 6 dan WG 49 - 52. Untuk metode yang guru gunakan dalam pembelajaran mengacu pada metode yang disesuaikan dengan siswa berkebutuhan khusus sedangkan pada siswa regular guru mengunakan metode ceramah,diskusi dan tanya jawab lihat WG. 17 - 18. Dalam pelakasaan pembelajaran guru merasa bahwa keberhasilan dari proses pembelajaran itu tergantung pada siswa, guru hanya berusaha membantu siswa untuk memahami materi. Guru menyadari bahwa akan ada banyak perubahan yang terjadi ketika pembelajaran telah berlangsung dan hal yang di rasa guru menjadi salah satu penghambat dalam penyampaian materi adalah kesiapan siswa untuk belajar yang membuat siswa tidak dapat fokus pada apa yang guru sampaikan. Guru mengatakan dampaknya dirasakan saat evaluasi, banyak siswa yang mendapat nilai di baawah KKM, hal ini yang membuat guru merasa kurang puas lihat WG 30 - 40. 2 Wawancara Siswa Hasil wawancara siswa secara garis besar yaitu siswa mengatakan bahwa mereka sangat menikmati pembelajaran yang guru lakukan lihatWS. 21 - 24. Siswa merasa guru telah menyampaikan materi dengan jelas dan siswa dapat memahami apa yang guru sampaiakan pada saat pembelajaran berlangsung lihat WS. 5 - 12. Siswa mengatakan mereka sering mendapat nilai kurang memuaskan. Siswa mengatakan bahwa mereka kurang dalam

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Pengaruh metode pembelajaran inkuiri-discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia

6 62 106

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16