Sekolah Inklusi LANDASAN TEORI

Program Pembelajaran Individual PPI adalah suatu program pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya. Program ini terbagi atas dua hal yaitu Program jangka panjang dan program jangka pendek Sunardi, 2003. Dalam program pembelajaran individual, mencakup kurikulum dan penempatan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, serta berbagai aspek yang terkait orang tua dan lembaga yang terkait Amin,1995. PPI dikembangkan khusus untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, yang penyusunannya melibatkan guru, orang tua dan para ahli yang terkait. Di dalam PPI menyatakan di mana anak berada, ke mana tujuannya, bagaimana mencapai tujuan itu, dan bagaimana menyatakan pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian PPI dikembangkan dengan mencocokkan antara kemampuan dengan kebutuhan anak Sunardi, 2003.Biasanya dalam satu tahun pelajaran pelaksanaan program pembelajaran individual dibagi dalam beberapa periode. Periode ini bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan, misalnya tiga bulan sekali. Periode ini sifatnya fleksibel sehingga apabila memungkinkan adanya perubahan terhadap pelaksanaan program pembelajaran individual, maka guru dapat melakukan perubahan sehingga dapat membantu peserta didik berkebutuhan khusus walaupun periode tersebut belum berakhir. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan PPI telah berhasil atau belum, maka perlu diadakan evaluasi.

E. Hasil belajar

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:2008, hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu pengetahuan baru. 2. Gagne 1988 mengemukakan ada lima hasil belajar, tiga diantaranya bersifat kognitif, satu diantaranya bersifat afektif dan satu lagi bersifat psikomotorik. MenurutGagne penampilan – penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut kemampuan, ada lima kemampuan sebagai hasil belajar dari sebuah pengajaran dan kemampuan itu perlu dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi – kondisi untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda. Adapun kelima macam kemampuan itu menurut Gagne adalah : a. Ketrampilan intelektual Ketrampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan symbol – symbol atau gagasan – gagasan. Aktifitas belajar ketrampilan intelektual ini sudah dimulai sejak tingkat pertama sekolah dasar dan dilanjutkan sesuai dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang. Banyak sekali jumlah ketrampilan intelektual yang di pelajari oleh seseorang. Ketrampilan – ketrampilan intelektual itu untuk bidang studi apapun dapat digolongkan berdasarkan kompleksitasnya. Belajar mempengaruhi perkembangan intelektual seseorang, untuk memecahkan masalah dalam belajar siswa perlu mempelajari aturan – aturan atau konsep – konsep tingkat tinggi yaitu aturan – aturan yang kompleks, untuk memperoleh aturan – aturan ini siswa sudah harus belajar beberapa konsep konkret dan untuk mempelajari konsep – konsep ini siswa harus menguasai diskriminasi. Diskriminasi merupakan suatu kemampuan untuk mengadakan respon yang berbeda terhadap stimulus – stimulus yang berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik. Diskrit merupakan ketrampilan intelektual yang paling dasar. b. Strategi kognitif Strategi kognitif merupakan suatu kemampuan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam teori belajar modern, suatu strategi kognitif merupakan suatu proses control, yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara – cara memberikan perhatian, belajar, mengigat dan berpikir. c. Informasi verbal Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar dis sekolah dan juga dari kata – katayang diucapkan orang, membaca, dari radio, televisi dan media lainnya. d. Sikap Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi prilaku sseorang terhadap benda, kejadian – kejadian, atau makluk hidup lainnya. Ada pula sikap – sikap yang bersifat umum yang biasanya disebut nilai. Sikap – sikap yang diharapkan muncul pada setiap indifidu seperti kejujuran, kedisiplinan, dermawan, dan memiliki moralitas yang baik. e. Ketrampilan motorik. Ketrampilan motorik tidak hanya mencangkup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan kemampuan intelektual, misalnya membaca, menulis, memainkan sebuah instrument musik, dan lainnya. 3. Bloom 1956 mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif, Blomm menyebutkan lima tingkatan yaitu pemahaman, aplikasi, analisa,sintesa dan evaluasi. Dari pernyataan dan teori mengenai hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Pengaruh metode pembelajaran inkuiri-discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia

6 62 106

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16