Uji Multikolinearitas Kesimpulan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

150 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Berdasarkan pada Gambar 4.2. di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat pada lampiran: Uji NPar yaitu tabel One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 0.986 dan nilai asymp.Sig. 2-tailed 0.285 α 0.05, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model Analisis Regresi berganda hipotesis tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Universitas Sumatera Utara 151 Tabel 4.16. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Product Familiarity 0,725 1,378 Star LinkingEndorser 0,697 1,435 Program Involvement 0,470 2,126 Acceptance 0,364 2,749 Attention 0,605 1,652 Refference 0,386 2,588 Interest 0,458 2,185 a Dependent Variable: Sikap Audience atas product brand placement Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tida ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan pengertian bahwa Tolerance lebih besar dari 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 152 Sumber: Hasil Penelitian, 2011Data Diolah Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Berdasarkan pada Gambar 4.3. di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan Analisis Regresi berganda hipotesis terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

4.2.1.2. Hasil Regresi Hipotesis

Hipotesis ini menyatakan bahwa ProductBrand familiarity, star linkingendorser Tukul Arwana, program involvement Bukan Empat Mata, kesesuaian acceptance, perhatian attention, referensi reference dan ketertarikan interest berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi Bukan Empat Mata di Kota Medan. Tabel 4.17. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Universitas Sumatera Utara 153 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta 1 Constant Product Familiarity Star LinkingEndorser Program Involvement Acceptance Attention Refference Interest 10.233 1.385 .443 .111 1.247 .197 .387 .724 6.359 .388 .077 .235 .222 .147 .360 .206 .320 .523 .053 .712 .132 .132 .398 1.609 3.573 5.714 .474 5.627 1.340 1.075 3.522 .111 .001 .000 .637 .000 .183 .285 .001 a Dependent Variable: Sikap Audience atas Productbrand Placement Sumber: Hasil Pengolahan data melalui program SPSS 17,00 for windows Berdasarkan pada Tabel 4.17 di atas, maka persamaan Analisis Regresi Berganda dalam penelitian adalah : Ŷ 1 = 10,233 + 1,385X 1 + 0,433X 2 + 0,111X 3 + 1,247X 4 + 0,197X 5 + 0,387X 6 + 0,724X 7 + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa ProductBrand familiarity X 1 , star linkingendorser X 2 , program involvement X 3 , acceptance X 4 , attention X 5 , reference X 6 dan interest X 7 mempengaruhi sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi Bukan Empat Mata di Kota Medan. ProductBrand familiarity X 1 , star linkingendorser X 2 , program involvement X 3 , acceptance X 4 , attention X 5 , reference X 6 dan interest X 7 mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap sikap audience atas productbrand placement Y. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap sikap audience atas productbrand placement Y pada acara televisi Bukan Empat Mata di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 154 Tabel 4.18. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .876a .757 .674 1.866 1.225 a Predictors: Constant, Interest, Attention, ProductBrand Familiarity, Star LinkingEndorser, Program Involvement, Reference, Acceptance b Dependent Variable: Sikap Audience atas ProductBrand Placement Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.18 diperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,757. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel ProductBrand familiarity X 1 , star linkingendorser X 2 , program involvement X 3 , acceptance X 4 , attention X 5 , reference X 6 dan interest X 7 menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel sikap audience atas productbrand placement Y sebesar 75,7. Sedangkan sisanya sebesar 24,3 adalah pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti term of error = ℮.

4.2.1.3. Uji Serempak Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut: Tabel 4.19. Hasil Uji F Hipotesis ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 273.228 7 39.033 11.207 .000a Residual 323.900 93 3.483 Total 597.129 100 a Predictors: Constant, Interest, Attention, ProductBrand Familiarity, Star LinkingEndorser, Program Involvement, Reference, Acceptance b Dependent Variable: Sikap Audience atas ProductBrand Placement Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 155 Berdasarkan Tabel 4.19 di atas ditunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 11,207 nilai F tabel sebesar 3.97, dan sig. α sebesar 0.000 a alpha 5 0.05. Hal ini mengindikasikan hasil penelitian menolak H o dan menerima H a . Dengan demikian, ProductBrand familiarity X 1 , star linkingendorser X 2 , program involvement X 3 , acceptance X 4 , attention X 5 , reference X 6 dan interest X 7 secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi Bukan Empat Mata di Kota Medan.

4.2.1.4. Uji Parsial hipotesis

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20. Hasil Uji Parsial Hipotesis Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta 1 Constant Product Familiarity Star LinkingEndorser Program Involvement Acceptance Attention Refference Interest 10.233 1.385 .443 .111 1.247 .197 .387 .724 6.359 .388 .077 .235 .222 .147 .360 .206 .320 .523 .053 .712 .132 .132 .398 1.609 3.573 5.414 .474 5.627 1.340 1.075 3.522 .111 .001 .000 .637 .000 .183 .285 .001 a Dependent Variable: Sikap Audience atas Productbrand Placement Sumber: Hasil Pengolahan data melalui program SPSS 17,00 for windows Berdasarkan Tabel 4.20. di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel Product Familiarity X 1 sebesar 3,573 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel Product Familiarity X 1 sebesar Universitas Sumatera Utara 156 0.001 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor Product Familiarity X 1 berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. 2. Nilai t hitung untuk variabel Star LinkingEndorser X 2 sebesar 5,714 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel Star LinkingEndorser X 2 sebesar 0.000 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor Star LinkingEndorser X 2 berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. 3. Nilai t hitung untuk variabel Program Involvement X 3 sebesar 0,474 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel Program Involvement X 3 sebesar 0.637 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor Program Involvement X 3 tidak berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. 4. Nilai t hitung untuk variabel acceptance X 4 sebesar 5,627 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel acceptance X 4 sebesar 0,000 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor acceptance X 4 sangat berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. 5. Nilai t hitung untuk variabel attention X 5 sebesar 1,340 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel attention X 5 sebesar 0,183 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor attention X 5 tidak berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. 6. Nilai t hitung untuk variabel reference X 6 sebesar 1,075 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel reference X 6 sebesar 0,285 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor reference X 6 tidak berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. Universitas Sumatera Utara 157 7. Nilai t hitung untuk variabel interest X 7 sebesar 3,522 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. α untuk variabel interest X 7 sebesar 0,001 alpha 0.025. Hal ini menunjukkan bahwa faktor interest X 7 sangat berpengaruh terhadap sikap audience atas productbrand placement. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hanya empat variabel yaitu variabel Product Familiarity X 1 , Star LinkingEndorser X 2 , attention X 5 dan variabel interest X 7 yang mempengaruhi sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi. Dari keempat variabel tersebut variabel acceptance X 4 yang paling dominan mempengaruhi sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi. Acceptance kesesuaian dapat dikatakan bahwa audience menyadari atas penempatan produk yang ditampilkan dalam film ataupun dalam program acara. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Argan, Meltem dan Argan 2007. Argan, Meltem dan Argan 2007 menyimpulkan bahwa sikap audience terhadap productbrand placement dalam film dipengaruhi oleh lima dimensi yakni attention. acceptance, reference, interest dan ethics and regulation. Masing-masing dan ke empat dimensi ini memiliki sejumlah variabel indikator. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dihasilkan lima faktor attention, acceptance, reference, ethics and regulation dan interest yang tersusun, tiga diantaranya attention, acceptance, ethics and regulation lebih berpengaruh dibandingkan dua faktor lainnya interest dan reference. Dalam penelitian Argan, Meltem dan Argan 2007 penelitiannya dilakukan terhadap audience di Turki ini menambahkan ”film approval” sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi sikap audience atas productbrand placement. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara 158 juga melihat faktor-faktor lain seperti moviegoing frequency dan demografis dalam menganalisis sikap audience yang dihasilkan. Sedangkan penulis menambahkan faktor-faktor lain seperti product familiarity, star linking dan program involvement . Namun perbedaan yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Argan, Meltem dan Argan 2007 adalah objek penelian dan metode penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa program acara televisi sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Argan, Meltem dan Argan 2007 berupa film. Juga dalam penelitian ini juga menggunakan metode penelitian regresi linier berganda sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Argan, Meltem dan Argan 2007 menggunakan metode penelitian analisis faktor.

4.2.1.5. Penelitian Lanjutan

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam memberikan masukan maupun kesimpulan akhir. Faktor waktu sangat mempengaruhi pencapaian sasaran penelitian ini yang dirasakan belum maksimal. Melihat kecenderungan aplikasi productbrand placement yang diperkirakan masih akan terus berkembang dan sekiranya memerlukan kajian maupun penelitian yang dapat mendukung, penulis secara pribadi menyarankan agar penelitian sejenis dapat dilakukan dikembangkan. Alternatif yang dapat dilakukan untuk penelitian sejenis adalah pada acara televisi yang lain, pada pilihan media yang berbeda games, video klip, dll, pada fokus kategori produk tertentu, pada merek yang sama dengan media yang berbeda, serta masih banyak variasi alternatif yang bisa dipilih dengan metode yang berbeda juga. Penelitian Universitas Sumatera Utara 159 Argan et al 2007 mengungkapkan hasil yang menurut sang peneliti maupun beberapa peneliti lainnya untuk objek yang sama menghasilkan proporsi yang dikategorikan ‘relatively not high’ dalam menjabarkan the explained variance dari studi yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini dianggap kurang lebih sama dalam beberapa penelitian sejenis, yaitu dengan melihat faktor yang mempengaruhi sikap audience terhadap productbrand placement factor analysis concerning attitudes towards productbrand placement . Penelitian Argan et al 2007 dalam artikel jurnalnya menjabarkan nilai the explained variance sebesar 53,54, selain itu beberapa hasil penelitian lain yang tercatat dalam artikel jurnal rujukan ini antara lain: 1. 45,8 pada Morton Friedman 2002 2. 58,8 pada Karrh et al 2001 3. 50,8 pada Gupta Gould 1997 Penelitian yang dilakukan penulis dengan menggunakan faktor-faktor yang telah dihasilkan melalui penelitian Argan et al 2007 walau menghasilkan the explained variance yang sedikit lebih tinggi yaitu 75,7, namun masih berada pada rentang yang sama. Perbedaan bahwa hasil ini berbeda pun belum bisa memberikan suatu kesimpulan spesifik yang dapat menarik suatu benang merah antara penelitian ini dengan penelitian yang diungkapkan artikel jurnal rujukan, mengingat bahwa objek yang digunakan berbeda antara film dengan acara televisi. Masukan yang hampir sama diungkapkan lebih dulu pada artikel jurnal Argan et al 2007, bahwa hasil penelitian bisa bervariasi dengan dipengaruhi oleh beberapa alasan, antara lain : Universitas Sumatera Utara 160 1. Cultural context Berbeda responden dan berbeda kultur maka hasil penelitiannya bisa berbeda, dalam hal ini dua penelitian dengan objek yang berbeda film dan acara televisi juga dibedakan lagi berdasarkan kultur Turki Indonesia. 2. Respondent profile Penelitian artikel jurnal rujukan mayoritas 54,5 dari 277 respondennya berusia 19–25 tahun dan tentu akan berbeda apabila profil responden ini tidak didominasi kaum muda, kecuali terkait dengan kebiasaan menonton film yang didominasi kaum muda Turki. Penelitian penulis mayoritas 36,6 adalah responden berusia 41–50 tahun. Secara khusus apabila keterwakilan dari masing- masing rentang usia terpenuhi atau persyaratan demografis tertentu yang memang diinginkan juga memiliki persyaratan keterwakilan sama, maka bisa diperkirakan memberikan hasil yang agak berbeda. 3. Media used for productbrand placement Film ‘GORA’ dengan prestasi dan pencapaiannya di Turki memiliki ciri- ciri khusus yang belum tentu dimiliki oleh media di negara lain dengan prestasi yang sama atau lebih baik. Acara televisi Bukan Empat Mata di Indonesia pun demikian, sehingga audience dari masing-masing media memang memiliki karakteristik unik disertai sikap tertentu terhadap media yang dijadikan contoh. Hasil penelitian ini kemungkinan besar hanya berlaku untuk kedua acara yang dijadikan studi kasus ini saja, dan bisa berbeda apabila studi kasus yang baru menggunakan acara televisi dengan responden yang berbeda karakteristiknya, sesuai dengan target audience dari media yang dituju oleh strategi productbrand placement . Universitas Sumatera Utara 161 4. The sponsors brandsproducts Dalam artikel rujukan, ternyata menampilkan 13 merek produk yang melakukan productbrand placement, yaitu: 1 Tiga merek produk rokok 2 Tiga merek produk minuman beralkohol 3 Tiga merek produk eletronik komunikasi 4 Satu merek produk minuman 5 Satu merek produk makanan 6 Satu merek produk porselen Penelitian yang dilakukan penulis dengan studi kasus acara TV menampilkan lima merek produk Pop Mie, Tolak Angin, Tolak Angin Flu,Tango Kayaking dengan frekuensi tampil rutin setiap minggu selama + 2,5 bulan 8– 12 minggu periode kontes. Dibandingkan film yang hanya tampil sesekali, durasi pendek menampilkan banyak produkmerek hasil recall dari merekproduk tentu akan berbeda. Apabila produkmerek yang diiklankan berbeda dan tidak sesuai dengan audience yang dituju tentu hasilnya akan berbeda pada penelitian yang lain. Demikian juga bila produk yang beriklan tersebut adalah controversial products misalnya seperti rokok, kondom, pembalut, dll. Kombinasi produk yang berbeda different assortment of products saat ditampilkan pun bisa memberikan hasil yang variatif menurut Argan et al 2007.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Sumatera Utara 162

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan berdasarkan uji F Uji serempak didapat bahwa variabel ProductBrand familiarity X 1 , star linkingendorser X 2 , program involvement X 3 , acceptance X 4 , attention X 5 , reference X 6 dan interest X 7 secara serempak berpengaruh signifikan terhadap sikap audience terhadap productbrand placement pada acara televisi Bukan Empat Mata di Kota Medan. Dan berdasarkan uji t uji parsial didapat bahwa lima variabel yaitu variabel Product Familiarity X 1 , Star LinkingEndorser X 2 , Program Involvement X 3 , attention X 5 dan variabel interest X 7 yang berpengaruh signifikan terhadap sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi. Sedangkan variabel yang lainnya yaitu, attention X 5 dan reference X 6 berpengaruh tidak signifikan terhadap sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi. 2. Dari kelima variabel tersebut variabel acceptance X 4 yang paling dominan mempengaruhi sikap audience atas productbrand placement pada acara televisi. Acceptance berarti penerapan productbrand placement dalam acara televisi Bukan Empat Mata diterima oleh audience dan cenderung positif. Secara umum dapat dilihat bahwa responden pada penelitian ini menampilkan sikap yang netral dan cenderung sedikit positif favorable Universitas Sumatera Utara 122 terhadap penerapan productbrand placement dalam acara televisi Bukan Empat Mata di Trans7. 3. Salah satu implikasi manajerial tentang peran iklan maupun productbrand placement terlihat pada sikap audience nya, sehingga dari hasil analisis yang menghasilkan tujuh faktor dapat dilihat kontribusiseberapa besar masing- masing faktor tersebut dapat menjelaskan sikap audience terhadap acara TV yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian Balasubramanian et al 2006 disebutkan bahwa responden yang bersikap positif terhadap iklan secara signifikan juga bersikap positif terhadap productbrand placement, demikian juga sebaliknya. Broadcaster dalam hal ini adalah TV7 perlu menyadari bahwa upaya untuk membentuk sikap audience agar tetap positif terhadap acara TV, yaitu dengan menjaga kreativitas ide acara termasuk metode untuk melakukan productbrand placement perlu mendapatkan perhatian serius. Bagaimanapun, productbrand placement dalam hal ini merupakan salah satu upaya untuk memecahkan message clutter yang umumnya terjadi pada jeda acara dengan menampilkan iklan, namun apabila productbrand placement sendiri cukup ‘ramai’, bisa jadi efektivitasnya akan berkurang yang ditandai dengan recall yang rendah pada merekproduk yang ditampilkan. Universitas Sumatera Utara 123

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Kredit Pemilikan Rumah di Kota Medan (Studi Kasus PT. BRI Medan)

1 44 94

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

3 45 162

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja Barang Kebutuhan Sehari-Hari di Supermarket (Studi Kasus : Konsumen Beberapa Supermarket di Kota Medan)

0 31 90

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Komputer di Kotamadya Medan (Studi Kasus pada PT.Logikreasi Utama Medan)

0 40 83

Analisa Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Gedung (Studi Kasus : Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung di Kota Medan)

14 104 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Kredit Pemilikan Rumah di Kota Medan (Studi Kasus PT. BRI Medan)

0 0 12

AUDIENCE TERHADAP PRODUCTBRAND PLACEMENT DALAM ACARA TELEVISI (Studi Kasus Pemirsa Acara Bukan Empat Mata di kota Medan) PERHATIAN

0 0 18

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penelitian Terdahulu - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

0 0 7