Productbrand Familiarity Sikap Audience Terhadap Productbrand Placement

75 Argan, Meltem dan Argan 2007, menyimpulkan. berdasarkan penelitian- penelitian sebelumnya, bahwa sikap audience terhadap productbrand placement dalam film dipengaruhi oleh lima dimensi yakni attention. acceptance, reference, interest dan ethics and regulation. Masing-masing dan ke empat dimensi ini memiliki sejumlah variabel indikator. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dihasilkan lima faktor attention, acceptance, reference, ethics and regulation dan interest yang tersusun, tiga diantaranya attention, acceptance, ethics and regulation lebih berpengaruh dibandingkan dua faktor lainnya interest dan reference.

2.2.3. Productbrand Familiarity

Kotler 2008 mendefinisikan produk sebagal “anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need”. Secara umum, produk terdiri dan objek fisik barang, jasa, events, individu, tempat. organisasi, idea atau gabungan dan hal-hal tersebut. Dalam konteks penelitian ini produk yang dimaksud merupakan objek fisik atau biasa kita sebut sebagai barang. Pengetahuan konsumen akan suatu produk terdiri dan dua komponen, yaitu familiarity dan expertise. Alba dan Hutchinson 1987, dalam Rao 1988. Familiarity merupakan salah satu komponen penting dalam consumer knowledge akan suatu produk atau barang. Definisi dari familiarity sendiri menurut Alba dan Hutchinson adalah “the number of product-related experiences accumulated by a consumer”. Dan definisi di atas dapat dilihat bahwa keterkaitan seseorang dengan suatu barang atau produk timbul karena adanya akumulasi experience seseorang tersebut dengan suatu produk di masa yang lalu. Dan product-related experiences Universitas Sumatera Utara 76 familiarity merupakan level yang paling inclusive bagi konsumen hubungannya dengan sebuah produk atau barang Alba dan Hutchinson, 1987. Productbrand familiarity atau yang dapat diartikan sebagai tingkat kefamiliaran atau tingkat seberapa besar suatu produk dikenal dan diketahui oleh individu atau konsumen akan memberikan kemampuan yang lebih kepada konsumen yang bersangkutan untuk dapat menghimpun. mengintegrasikan dan menilai relevansi dan informasi-informasi mengenai produk tersebut, dimana hal tersebut akan menimbulkan tingkat memori yang cukup luar biasa dalam pikiran dan benak konsumen Alba dan Hutchinson 1987, Rao and Monroe 1988. Semakin tinggi tingkat relevansi pesan atau informasi yang disampaikan kepada seorang individu. maka semakin tinggi pula kemauan seorang individu tersebut untuk lebih berusaha mengerti isi dan pesan tersebut. Termasuk pesan atau informasi yang disampaikan melalui productbrand placement dalam acara televisi. 2.2.4. Star LinkingEndorsement Dalam konteks pemasaran, menurut Schiffman dan Kanuk 1997 : 178, yang dimaksud dengan endorsement adalah tipe dan daya tarik selebriti atau suatu reference group lain dimana selebriti atau reference group tersebut meminjamkan namanya dan tampil mewakili suatu produk atau jasa. Dalam penelitiannya, McCracken 1989 : 98 menjelaskan adanya berbagai tipe endorsement, yaitu: a. Tipe eksplisit. Dalam tipe ini, endorser akan mengkomunikasikan dengan jelas bahwa ia di endorse oleh suatu produk. Universitas Sumatera Utara 77 b. Tipe implisit. Disini endorser tidak langsung mengatakan bahwa dia di- endorse, tetapi ía akan selalu mengatakan bahwa ia selalu menggunakan produk tersebut. c. Tipe imperatif. Yang termasuk tipe ini adalah endorser yang bersifat persuasif, artinya dalam berbagai kesempatan ia akan mengajak orang lain untuk menggunakan produk tertentu. d. Tipe co-present. Pada tipe ini endorser tidak melakukan komunikasi secara langsung. Endorser akan seringkali tampil menggunakan produk atau tampil dengan produk tersebut. Sumber atau endorser adalah individu yang menyampaikan suatu pesan kepada sejumlah audience. Sumber dapat juga disebut orang yang terlibat dalam mengkomunikasikan pesan pemasaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Direct source sumber langsung adalah seorang juru bicara yang mengantarkan suatu pesan danatau mendemonstrasikan suatu barang atau jasa. Sedangkan indirect source sumber tidak langsung atau disebut juga model, tidak secara langsung mengantarkan suatu pesan, tetapi menarik perhatian kepada danatau meningkatkan daya tarik suatu iklan. Penelitian di bidang periklanan advertising telah menunjukkan bahwa tingkat keatraktifan yang dimiliki oleh model atau source yang terdapat dalam suatu iklan akan berdampak pada seberapa besar dan bagaimana pesan dari suatu iklan tersebut akan diproses oleh penontonnya McCraken 1989. Dalam konteks productbrand placement pada film, Karrh 1998 : 66, DeLorme dan Reid 1999 : 354 menyatakan bahwa audience atau penonton dapat menciptakan suatu interpretasi akan karakter atau tokoh yang terdapat dalam film dan identitas dari Universitas Sumatera Utara 78 diri mereka sendiri dengan cara membandingkan merek-merek yang mereka gunakan sehari-hari dengan merek-merek yang digunakan oleh tokoh yang muncul dalam film. Suatu individu dapat saja menggunakan dan mengkonsumsi suatu produk atau barang tertentu karena tokoh dalam film yang mereka tonton juga rnenggunakan produk barang yang sama. Hal ini dapat terjadi karena adanya keterkaitan atau ketertarikan individu dengan atribut-atribut yang dimiliki oleh tokoh atau karakter tertentu dalam film yang ditontonnya. Hal ini akan mempermudah terjadinya product atau brand recall akan produk dan merek yang muncul dalam film, yang mungkin juga digunakan oleh tokoh atau karakter yang bersangkutan. Terdapat sejumlah karakteristik yang mempengaruhi kemampuan sebuah sumber untuk mempengaruhi orang lain. Dan sejumlah karakteristik tersebut, faktor yang penting yang menentukan kuat atau tidaknya pengaruh suatu sumber adalah kredibilitas sumber tersebut Schiffman dan Kanuk, 1997 : 180. Kredibilitas adalah seberapa besar konsumen melihat sumber memiliki pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman yang relevan dan mempercayai endorser tersebut untuk memberikan informasi yang tidak bias dan objektif. Informasi dan sumber yang dianggap kredibel akan mempengaruhi keyakinan, opini, sikap, dan perilaku melalui suatu proses yang dinamakan internalisasi, yang terjadi saat konsumen mengadopsi opini dan endorser yang kredibel sejak ia mempercayai bahwa informasi yang diberikan tersebut cukup akurat. Menurut Loudon 1984 : 168, ada lima faktor yang mempengaruhi kredibilitas dan sebuah sumber dilihat dan mata audience-nya. Kelima faktor itu adalah: Universitas Sumatera Utara 79 1. Trustworthiness dapat dipercaya. Sebuah sumber akan dipandang mempunyai kredibilitas lebih jika audience- nya memandang sumber tersebut jujur dan dapat dipercaya. Jika audience percaya bahwa sumber tersebut mempunyai keinginan personal tertentu, maka ia tidak akan kehilangan kekuatan persuasifnya. 2. Expertise keahlian Faktor kedua adalah keahlian sumber yang dipersepsikan oleh audience. Persepsi ini timbul ketika audience memandang sebuah sumber memiliki kualifikasi yang lebih tinggi daripada orang lain untuk berbicara mengenai topik tertentu, dengan demikian ia akan mempunyai kekuatan persuasif yang lebih. 3. Status or prestige status atau prestise. Sebuah sumber yang dipersepsikan oleh audience mempunyai status atau prestise tinggi biasanya akan dianggap lebih kredibel daripada sumber yang memiliki status atau prestise rendah. 4. Likeability Kesukaan. Faktor lain menyangkut ketertarikan audience terhadap sumber adalah likeability. Jika audience memiliki ketertarikan tinggi terhadap sumber, maka sumber tersebut akan dianggap memiliki kredibilitas yang lebih daripada sumber lain yang dianggap audience kurang atau tidak menarik. 5. An Assortment of physical traits ciri-ciri fisik lain. Terakhir adalah karakteristik fisik dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kredibilitas sumber. Sebagai contoh adalah usia, jenis kelamin, warna, pakaian, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 80 Selain kredibilitas sumber, faktor lain lain yang perlu diperhatikan adalah daya tarik sumber. Daya tarik sumber mengacu kepada pandangan seseorang terhadap nilai-nilai sosial yang dimiliki oleh si sumber. Daya tarik sumber dapat ditinjau dan tiga faktor, yaitu: 1. Source Familiarity Familiaritas Sumber. Familiaritas sumber adalah pengetahuan atau pengenalan konsurnen terhadap sumber. Semakin dikenal seorang sumber oleh masyarakat banyak, sumber tersebut akan dianggap semakin baik. 2. Source Likeability Kesukaan terhadap Sumber. Kesukaan terhadap sumber merupakan sikap senang terhadap sumber sebagai akibat dan penampilan fisik dan perilaku. Sumber yang disukai akan semakin menarik perhatian masyarakat. 3. Source Similarity Kesamaan terhadap Sumber.

2.2.5. Program Televisi Program Involvement

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Kredit Pemilikan Rumah di Kota Medan (Studi Kasus PT. BRI Medan)

1 44 94

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

3 45 162

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja Barang Kebutuhan Sehari-Hari di Supermarket (Studi Kasus : Konsumen Beberapa Supermarket di Kota Medan)

0 31 90

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Komputer di Kotamadya Medan (Studi Kasus pada PT.Logikreasi Utama Medan)

0 40 83

Analisa Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Gedung (Studi Kasus : Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung di Kota Medan)

14 104 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Kredit Pemilikan Rumah di Kota Medan (Studi Kasus PT. BRI Medan)

0 0 12

AUDIENCE TERHADAP PRODUCTBRAND PLACEMENT DALAM ACARA TELEVISI (Studi Kasus Pemirsa Acara Bukan Empat Mata di kota Medan) PERHATIAN

0 0 18

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penelitian Terdahulu - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara Televisi (Studi Kasus Pemirsa Bukan Empat Mata di Kota Medan)

0 0 7