BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Kegiatan penelitian dilakukan di Desa Singakerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi
karena di Desa Singakerta merupakan pusat pengumpulan dan pemasaran burung air di Pantai Utara Jawa Noor 1988. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu
Desember 2011 - Februari 2012 59 hari pengamatan, bertepatan dengan musim migrasi burung.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah kamera digital, buku Seri Panduan Lapang Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan
Kalimantan tahun 2010, panduan wawancara, dan recorder.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut : 1.
Tipe dan kondisi habitat perburuan burung 2.
Lokasi perburuan 3.
Spesies burung yang diburu 4.
Jumlah individu spesies burung yang tertangkap 5.
Jumlah individu spesies burung yang dikumpulkan kepada setiap pengepul 6.
Waktu perburuan 7.
Metode perburuan 8.
Rantai perburuan burung 9.
Perdagangan burung untuk konsumsi 10.
Karakteristik masyarakat yang terlibat dalam sistem perdagangan burung, meliputi: pemburu data yang dikumpulkan diantaranya adalah profil
pemburu, motivasi berburu, pengetahuan pemburu terkait perburuan burung, kepercayaan terhadap perburuan dan penghasilan dari berburu
burung, pengepul data yang dikumpulkan diantaranya adalah profil
pengepul, motivasi menjadi pengepul, jumlah individu burung per hari, keterikatan dengan pemburu, modal, harga jual dan beli jenis burung dan
penghasilan dari mengepul burung, pedagang data yang dikumpulkan diantaranya adalah profil pedagang, harga jual burung serta penghasilan
dari berdagang burung, serta persepsi konsumen terhadap perdagangan burung air.
Selain data diatas, data penunjang penelitian yang diperlukan adalah kondisi umum lokasi penelitian letak , topografi dan vegetasi, kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat di lokasi penelitian, dan peta lokasi penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan analisis data sekaligus Bungin 2003. Cara
pengumpulan data meliputi: 1 studi literatur dan konsultasi dengan ahli, 2 pengamatan observasi di lokasi perburuan, pengepulan dan lokasi perdagangan
burung, serta wawancara, 3 melakukan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan hasil mengenai gambaran perdagangan burung.
3.4.1 Studi literatur dan konsultasi dengan pakar
Studi literatur dimaksudkan untuk melengkapi data pengamatan di lapang dan wawancara. Literatur diperoleh dari berbagai sumber ilmiah seperti jurnal,
laporan penelitian, buku, dan konsultasi dengan pakar.
3.4.2 Pengamatan observasi
Pengamatan dilakukan di lokasi perburuan, lokasi pengepulan dan lokasi perdagangan burung di wilayah Desa Singakerta. Adapun hal yang diamati di
lokasi perburuan antara lain wilayah perburuan, tipe dan kondisi habitat perburuan burung, metode perburuan dan jenis burung yang diburu. Di lokasi pengepulan,
diamati mengenai aktivitas pemburu dan pengepul dalam melakukan transaksi jual beli serta jenis burung yang diperdagangkan. Sedangkan di lokasi perdagangan
burung, diamati mengenai aktivitas jual beli antara pedagang dengan konsumen dan jenis burung yang diperdagangkan. Dalam hal pengamatan ini, peneliti
menyewa seorang pemburu untuk menunjukkan lokasi-lokasi perburuan, pengepulan dan perdagangan burung.
3.4.3 Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk panduan wawancara. Pemilihan
responden dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sample berdasarkan pertimbangan atau tujuan Sevilla et al. 1993. Pada
penelitian ini terdapat empat kategori responden yang bertindak sebagai pelaku perdagangan yaitu pemburu, pengepul, pedagang burung dan konsumen.
Metode pengambilan contoh responden yang akan diwawancarai pada masing-masing kategori yaitu dengan menggunakan convenience sampling.
Dengan cara ini, peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui yang akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian Umar
2005. Responden yang terpilih merupakan responden yang direkomendasikan oleh Kepala Desa dan dekat dengan tempat tinggal Kepala desa. Jumlah
responden pemburu ada delapan orang, responden pengepul ada tiga orang, responden pedagang ada 12 orang dan responden konsumen ada 30 orang.
Pemburu burung yaitu orang-orang yang melakukan penangkapan burung di lapangan dengan tujuan untuk diperdagangkan Basuni Setiyani 1989.
Kepada pemburu burung ditanyakan jenis burung yang diburu, harga jual, metode perburuan, waktu perburuan, penanganan pasca perburuan, motivasi berburu,
penghasilan dari berburu serta mitos terkait perburuan burung. Pengepul atau pengumpul burung, yaitu orang-orang yang menerima,
mengumpulkan sementara hasil tangkapan langsung dari pemburu dan kemudian menjualnya kepada pedagang burung atau langsung kepada konsumen. Kepada
masing-masing pengepul ditanyakan mengenai jumlah dan jenis burung yang dikumpulkan, asal burung tersebut, bentuk kesepakatan dengan pemburu, harga
jual dan harga beli, alur perdagangan, motivasi pengepul burung, dan penghasilan sebagai pengepul.
Pedagang burung, yaitu orang yang memiliki kios di pasar-pasar dan membeli burung dari pemburu atau dari pengepul burung, serta menjualnya
kembali kepada konsumen Basuni Setiyani 1989. Kepada pedagang burung ditanyakan mengenai jenis dan jumlah burung yang banyak diperdagangkan, asal
burung tersebut, harga jual dan harga beli, alur perdagangan, motivasi berdagang burung dan penghasilan dari berdagang.
Konsumen, yaitu
orang-orang yang membeli burung untuk dikonsumsi.
Kepada konsumen ditanyakan mengenai motivasi mengkonsumsi burung, pengetahuan tentang penyakit yang dibawa oleh burung, pengetahuan mengenai
status perlindungan dan status konservasi burung yang dikonsumsi.
3.5 Analisis Data
Data mengenai tipe dan kondisi habitat perburuan burung, lokasi perburuan, waktu perburuan, metode perburuan, rantai perburuan burung,
perdagangan burung untuk konsumsi serta karakteristik masyarakat yang terlibat dalam sistem perdagangan burung yang meliputi pemburu, pengepul, pedagang
dan konsumen yang diperoleh dari studi literatur, pengamatan lapang dan wawancara dengan masyarakat diolah secara tabulasi dan dianalisis secara
kualitatif yang selanjutnya dijelaskan secara deskriptif. Data mengenai spesies burung yang diburu, jumlah individu spesies
burung yang diburu, jumlah individu spesies burung yang diburu per pengepul diolah secara tabulasi dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif yang
selanjutnya dijelaskan secara deskriptif.
BAB IIV KOND
DISI UM MUM LOK
KASI PEN NELITIA
AN
4.1 Letak k
De 108
o
31’52 Kecamata
perbatasan administra
Utara, De Desa Bun
Warga R Tegalsema
jumlah Ru
Gamb esa Singak
2,14” BT an Krangken
n antara K atif, Desa
sa Kapring ngko di seb
RW atau aya, blok S
ukun Tetang kerta 6
o
31 merupakan
ng, Kabupa Kabupaten
Singakerta an di sebela
belah Timu biasa diseb
Sidomulya, gga RT ad
1’17,24”-6
o
salah satu aten Indram
Cirebon berbatasan
ah Barat, D ur. Desa Sin
but dengan blok Pesan
da sebanyak
o
32’18,17” u desa yang
mayu, Jawa dan Kabu
n dengan D Desa Kapeta
ngakerta te n blok, ya
ntren dan b k 13 RT.
LS dan g termasuk
a Barat, yan upaten Indr
Desa Sreng akan di sebe
erbagi menj aitu blok S
blok Lebakt 108
o
30’35 k dalam wi
ng terletak ramayu. S
seng di se elah Selatan
jadi lima R Singakerta,
trate. Sedan 5,17”-
ilayah pada
Secara ebelah
n dan Rukun
blok ngkan
ar 2 Peta lo Sumbe
okasi peneli er: Website
itian, Desa S Pemerintah
Lokasi penelitian
Singakerta, h Kabupaten
Kecamatan n Indramayu
n Krangkeng g.
u.