Jumlah individu spesies burung yang tertangkap

146.780 individu burung 8 spesies yang tertangkap Tabel 10. Faktor yang mempengaruhi jumlah tangkapan burung diantaranya adalah waktu penelitian, lamanya waktu penelitian, jumlah hari berburu dan cuaca. Gambar 7 menunjukkan pola grafik yang fluktuatif pada setiap hasil tangkapan perhari. Hal tersebut disebabkan lokasi perburuan yang tidak menetap, jumlah jaring yang terpasang, cuaca, dan jumlah pemburu yang berburu burung per harinya.

5.2.5 Jumlah individu spesies burung yang dikumpulkan kepada setiap pengepul

Pengepul pertama merupakan pengepul dengan jumlah burung terbanyak. Hal tersebut dikarenakan harga beli yang ditawarkan mahal sehingga banyak pemburu yang menjual hasil buruannya pada pengepul pertama. Pemburu yang menyetorkan hasil buruannya pada pengepul pertama selain berasal dari Desa Singakerta itu sendiri juga berasal dari wilayah lain. Selain itu berdasarkan hasil wawancara, pengepul pertama juga mempunyai banyak langganan pedagang burung goreng yang siap memasarkan daging burung siap konsumsi. Sedangkan pengepul ketiga merupakan pengepul dengan jumlah burung paling sedikit. Berdasarkan hasil wawancara, pengepul ketiga ini memang sudah mengurangi aktivitasnya mengepul burung dikarenakan usia yang sudah tua dan sering sakit-sakitan.

5.2.6 Waktu perburuan

Setiap bulannya, ada tanggal-tanggal tertentu dimana terdapat jumlah tangkapan burung terbanyak dan sebaliknya, baik jumlah individu maupun jumlah spesiesnya Tabel 7. Jumlah spesies dan individu yang tertangkap setiap harinya dipengaruhi oleh cuaca dan kemauan pemburu dalam berburu. Saat musim migrasi burung tiba dan didukung oleh cuaca yang baik, maka jumlah pemburu di wilayah ini akan meningkat, yang berarti akan meningkatkan pula pendapatan pemburu. Hal ini disesuaikan dengan banyaknya burung serta jenis-jenis burung yang ada Iskandar Karlina 2006.

5.2.7 Metode perburuan

Sekitar 47,06 pemburu di Desa Singakerta menggunakan metode jaring gelandang atau jaring kabut dalam berburu burung. Teknik perburuan yang sering digunakan oleh para pemburu yaitu dengan menggunakan jaring kabut Jamaksari 2011. Jaring kabut merupakan metode yang paling berguna dan banyak dipakai untuk menangkap burung liar ukuran sedang dan burung pantai. Pemilihan lokasi jaring kabut yang tepat sebelum berburu merupakan hal yang sangat penting agar penangkapan berhasil dilakukan Whitworth et al. 2008. Para pemburu akan mulai memasang jaring sebelum senja tiba dan akan membongkarnya setelah waktu subuh. Hal ini dikarenakan banyak spesies yang aktif bergerak ketika senja hari dan subuh, sehingga saat-saat tersebut merupakan waktu yang tepat untuk pemasangan jaring kabut Whitworth et al. 2008. Metode jaring tangkrep clap net jarang digunakan oleh pemburu dikarenakan hasil buruan bukan merupakan burung untuk dikonsumsi dan hasil buruan sedikit. Pemburu menggunakan metode ini untuk menangkap spesies burung air yang ukurannya lebih besar Johnson et al. 1990. Spesies tersebut diantaranya adalah Bangau bluwok Mycteria cinerea dan Cangak abu Ardea cinerea . Sekarang spesies tersebut telah dilarang penangkapnnya. Masing-masing metode perburuan mempunyai keunggulan dan kelemahan Tabel 10. Tabel 10 Kelebihan dan kelemahan metode perburuan burung No Metode berburu Keunggulan Kelemahan 1 Jaring gelandang Energi dan biaya yang dikeluarkan sedikit Tingkat kerusakan jaring tinggi, tingkat kematian burung tinggi, Hasil buruan lebih sedikit 2 Ngobor Hasil buruan bervariasi dan jumlahnya banyak tergantung musim Energi dan biaya yangdikeluarkan cukup besar, membutuhkan kesabaran dan kegigihan 3 Ngetug dan nyompret Tingkat kematian burung dan tingkat kerusakan jaring rendah Membutuhkan energi yang cukup besar, membutuhkan kreativitas untuk selalu memperbaharui alat 4 Clap net Hasil buruan berupa burung untuk tujuan peliharaan dan harganya mahal Energi dan biaya yang dikeluarkan cukup besar, membutuhkan kesabaran dan kegigihan serta hasil buruan sedikit