Hal ini dikarenakan burung tersebut memiliki rata-rata ukuran tubuh yang tergolong besar. Sedangkan burung yang berukuran, 12, 14, 15, dan 16 akan
dijual per ikat dengan satu ikat berisi 2-6 ekor individu. Hal tersebut bertujuan untuk menyamakan satuan dengan spesies burung yang mempunyai ukuran satu
pelan sehingga harganya menjadi seragam.
Spesies yang bukan merupakan spesies target perburuan dan tidak untuk dikonsumsi adalah Serak jawa Tyto alba, Cabak Caprimulgus sp. dan Walet
Collocalia sp.. Ketiga spesies tersebut juga tercatat selama penelitian yang dilakukan oleh Milton dan Marhadi 1985, Sibuea 1992, Aminah dan Rahmina
1993. Sedangkan Noor 1988, Noor dan Indrawan 1990 dan Johnson et al. 1990 hanya mencatat Caprimulgus sp.. Selain dagingnya kurang enak bila
dikonsumsi, spesies Serak jawa dan Cabak lebih diminati sebagai burung hias yang di jual dengan harga lebih tinggi. Sedangkan jenis Walet akan dilepasliarkan
kembali.
5.2.4 Jumlah individu spesies burung yang tertangkap
Sebanyak 14.225 individu burung tertangkap selama Desember 2011– Februari 2012. Bulan Januari merupakan bulan dengan jumlah tangkapan burung
terbanyak. Hal ini dikarenakan pada bulan Januari banyak burung air migran yang datang Jamaksari 2011
. Sedangkan jumlah tangkapan paling sedikit dijumpai
pada bulan Februari. Bulan Februari merupakan musim tanam padi. Sawah pada keadaan
musim tanam akan menyediakan sedikit pakan bagi burung. Selain itu, sawah tersebut akan lebih mendapatkan pengawasan ketat oleh petani. Situasi ini
menyebabkan keberadaan burung di sawah tersebut beralih ke wilayah persawahan lain yang menyediakan banyak pakan. Oleh karena itu, rata-rata
pemburu di lokasi tersebut akan berhenti berburu burung dan kembali pada pekerjaan utama sebagai buruh tani. Penghasilan dari berburu burung saat musim
tanam lebih rendah dan tidak menentu dibandingkan dengan menjadi buruh tani. Hal inilah yang menyebabkan jumlah tangkapan burung berkurang.
Menurut penuturan pemburu, jumlah tangkapan burung saat ini mengalami penurunan. Berdasarkan laporan Milton dan Marhadi 1985, tercatat sebanyak
146.780 individu burung 8 spesies yang tertangkap Tabel 10. Faktor yang mempengaruhi jumlah tangkapan burung diantaranya adalah waktu penelitian,
lamanya waktu penelitian, jumlah hari berburu dan cuaca. Gambar 7 menunjukkan pola grafik yang fluktuatif pada setiap hasil
tangkapan perhari. Hal tersebut disebabkan lokasi perburuan yang tidak menetap, jumlah jaring yang terpasang, cuaca, dan jumlah pemburu yang berburu burung
per harinya.
5.2.5 Jumlah individu spesies burung yang dikumpulkan kepada setiap pengepul
Pengepul pertama merupakan pengepul dengan jumlah burung terbanyak. Hal tersebut dikarenakan harga beli yang ditawarkan mahal sehingga banyak
pemburu yang menjual hasil buruannya pada pengepul pertama. Pemburu yang menyetorkan hasil buruannya pada pengepul pertama selain berasal dari Desa
Singakerta itu sendiri juga berasal dari wilayah lain. Selain itu berdasarkan hasil wawancara, pengepul pertama juga mempunyai banyak langganan pedagang
burung goreng yang siap memasarkan daging burung siap konsumsi. Sedangkan pengepul ketiga merupakan pengepul dengan jumlah burung
paling sedikit. Berdasarkan hasil wawancara, pengepul ketiga ini memang sudah mengurangi aktivitasnya mengepul burung dikarenakan usia yang sudah tua dan
sering sakit-sakitan.
5.2.6 Waktu perburuan