Total Biaya Usahatani Analisis Biaya Usahatani .1 Benih

84 Bila dibandingkan biaya sewa lahan antara petani padi sehat berukuran usahatani luas dan sempit, maka dapat dilihat bahwa rata-rata biaya sewa lahan per hektar oleh petani yang berukuran usahatani luas lebih besar daripada petani yang berukuran usahatani sempit. Hal ini disebabkan oleh sistem sewa lahan bagi hasil, dimana membagi keuntungan petani. Petani padi sehat berukuran usahatani luas memiliki keuntungan yang lebih besar daripada petani padi sehat sempit sehingga keuntungan petani padi sehat luas yang dibagi sebagai pembayaran sewa lahan pun lebih besar daripada petani padi sehat sempit. Selanjutnya, biaya sewa lahan hanya terdapat pada usahatani padi sehat berukuran sempit. Rata-rata biaya sewa lahan untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran sempit pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp40.123,46; Rp 58.823,53 ; dan Rp 40.123,46 per hektar. Jadi, rata- rata biaya sewa lahan yang dikeluarkan petani berukuran usahatani sempit untuk setiap hektar lahan pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp139.070,44hatahun. Berdasarkan data yang diperoleh, dari ke-35 petani responden padi sehat, hanya terdapat satu yang menggarap lahan milik sendiri, yaitu seluas 0,4 hektar. Itupun dikombinasikan dengan menggarap lahan milik orang lain yang disewa seluas 0,6 hektar. Oleh karena itu, petani responden tersebut digolongkan dalam petani berukuran usahatani luas. Jika dirata-ratakan, maka rata-rata biaya pajak lahan untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran luas pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp 20.000,00 ; Rp 80.000,00 ; dan Rp 20.000,00 per hektar. Jadi, rata-rata biaya pajak lahan yang dikeluarkan petani berukuran usahatani luas untuk setiap hektar lahan pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp 120.000,00 hatahun.

6.2.9 Total Biaya Usahatani

Total biaya tunai usahatani merupakan penjumlahan dari keseluruhan biaya-biaya, baik yang dikeluarkan maupun yang diperhitungkan oleh petani di setiap musim tanam. Pada penelitian ini, total biaya usahatani adalah penjumlahan dari keseluruhan biaya-biaya, baik biaya tunai maupun biaya tidak tunai yang diperhitungkan oleh petani padi sehat di Desa Ciburuy selama musim tanam 85 20102011. Komponen-komponen biaya tunai dan biaya tidak tunai kemudian dikategorikan lagi menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Total biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan petani padi sehat berukuran usahatani luas pada musim tanam 20102011 rata-rata sebesar Rp35.542.858,53hatahun. Struktur biaya total juga menunjukkan bahwa biaya tunai lebih besar daripada biaya tidak tunai yang diperhitungkan. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani padi sehat berukuran luas pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp27.685.933,93hatahun atau 77,89 persen dari biaya total, sedangkan sisanya sebesar Rp7.856.924,60 per hektar per tahun atau 22,11 persen dari biaya total merupakan biaya tidak tunai yang diperhitungkan oleh petani. Penggunaan biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan petani padi sehat berukuran usahatani luas sebagian besar dialokasikan untuk biaya bagi hasil, yaitu sebesar 43 persen dari biaya total. Hal ini disebabkan karena semua petani menggarap lahan dan menerapkan paroh bagi hasil, dimana bagi hasil ini menyebabkan sekitar 40 sampai dengan 50 persen keuntungan petani diserahkan ke pemilik. Selain itu, penggunaan biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan petani padi sehat berukuran usahatani luas terbesar setelah bagi hasil adalah pembuatan pupuk organik berupa kandang dan kompos, yaitu sebesar 18,56 persen dari biaya total. Hal ini wajar dikarenakan adanya SOP dari Gapoktan Silih Asih tentang program padi sehat yang mewajibkan petaninya menggunakan pupuk organik dengan proporsi yang lebih besar daripada pupuk kimia. Akan tetapi, pupuk organik berupa kandang dan kompos ini termasuk dalam biaya tidak tunai sehingga dalam pelaksanaannya biaya pupuk kandang dan kompos ini tidak memberatkan petani secara tunai. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan petani padi sehat berukuran usahatani sempit pada musim tanam 20102011 rata-rata sebesar Rp36.784.268,54 per hektar per tahun. Dalam struktur biaya total juga diketahui bahwa biaya tunai lebih besar daripada biaya tidak tunai yang diperhitungkan. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani padi sehat berukuran sempit pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp28.408.942,89hatahun atau 77,23 persen dari biaya total, sedangkan sisanya sebesar Rp8.375.325,65hatahun atau 22,77 persen 86 dari biaya total merupakan biaya tidak tunai yang diperhitungkan oleh petani. Tabel 23 akan menunjukkan secara rinci struktur biaya usahatani padi sehat berukuran luas dan sempit. Tabel 23. Total Biaya per Hektar Lahan Usahatani Padi Sehat Berukuran Luas dan Sempit di Desa Ciburuy pada Musim Tanam 20102011 Jenis Biaya Ukuran Usahatani Luas Ukuran Usahatani Sempit Jumlah Rphatahun Persentase Jumlah Rphatahun Persentase Biaya Tunai 27.685.933,93 77,89 28.408.942,89 77,23 Biaya Variabel 25.492.648,68 71,73 25.735.447,36 69,96 Benih 537.717,78 1,51 878.907,91 2,39 Pupuk kimia 1.118.541,67 3,15 1.799.661,79 4,88 Pupuk organik - - 657.225,85 1,79 Pestisida 700.000,00 1,97 113.472,96 0,31 Upah tenaga kerja luar keluarga 7.854.592,27 22,10 7.219.099,75 19,63 Bagi hasil 15.281.796,96 43,00 15.067.079,10 40,96 Biaya Tetap 2.193.285,26 6,17 2.673.495,53 7,27 Pengairan 253.493,59 0,71 304.831,77 0,83 Alat pertanian 1.819.791,67 5,12 2.229.593,32 6,06 Sewa lahan - - 139.070,44 0,38 Pajak lahan 120.000,00 0,34 - - Biaya Tidak Tunai 7.856.924,60 22,11 8.375.325,65 22,77 Biaya Variabel 7.856.924,60 22,11 8.344.461,45 22,69 Benih - - 112.708,35 0,31 Pupuk organik 6.595.138,89 18,56 4.697.563,88 12,77 Pestisida - - 1.851,85 0,01 Upah tenaga kerja dalam keluarga 1.261.785,71 3,55 3.532.337,37 9,60 Biaya Tetap - - 30.864,20 0,08 Penyusutan alat pertanian - - 30.864,20 0,08 Total Biaya 35.542.858,53 100 36.784.268,54 100 Keterangan: Tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5 persen Tabel 23 menunjukkan bahwa biaya total usahatani per hektar lahan pada periode musim tanam 20102011 antara usahatani padi sehat berukuran luas dan sempit tidak berbeda signifikan pada taraf nyata lima persen. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji statistik yang hasilnya ditunjukkan pada Lampiran 4. 87 Selanjutnya, bila dibandingkan maka terdapat persamaan bahwa penggunaan biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sehat berukuran usahatani luas dan sempit sebagian besar dialokasikan untuk biaya bagi hasil, upah tenaga kerja, dan pembuatan pupuk organik berupa kandang dan kompos. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pupuk organik sebagai biaya variabel relatif mahal bagi petani. Petani yang bisa membuat pupuk kompos jerami sendiri danatau memiliki peternakan sendiri sehingga bisa membuat pupuk kandang tidak akan merasa terbebani secara tunai. Akan tetapi, bagi petani yang tidak bisa membuat pupuk kompos jerami sendiri dan tidak memiliki peternakan sendiri tentu harus membeli pupuk organik dari pasar, sehingga biaya pupuk organik tersebut menjadi biaya tunai yang relatif besar. Itulah sebabnya petani padi sehat di Desa Ciburuy masih relatif sedikit. Selain itu, struktur biaya pada kedua ukuran usahatani menunjukkan bahwa biaya tunai lebih besar daripada biaya tidak tunai. Walaupun hanya terdapat sedikit perbedaan, persentase biaya tunai terhadap biaya total petani padi sehat berukuran usahatani luas lebih besar daripada persentase biaya tunai terhadap biaya total petani padi sehat berukuran usahatani sempit. Artinya, dalam pengadaan input usahatani, petani padi sehat berukuran usahatani luas secara finansial memiliki tingkat ketergantungan yang lebih besar terhadap ketersediaan biaya tunai dibandingkan dengan petani padi sehat berukuran usahatani sempit.

6.3 Analisis Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani merupakan nilai total produksi yang dihasilkan oleh petani dalam suatu usahatani. Dalam penelitian ini, penerimaan usahatani merupakan nilai dari produksi kotor hasil panen yang diperoleh petani baik yang dijual maupun yang dikonsumsi sendiri setelah dikurangi dengan biaya-biaya lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh, harga jual gabah sehat per kilogram pada musim tanam 20102011 bervariasi tiap petani, yaitu di antara Rp1.200,00 sampai dengan Rp2.700,00 per kilogram. Harga jual gabah yang rendah terjadi pada musim hujan, dimana saat pemanenan berat gabah menjadi meningkat serta kualitas gabah menurun akibat musim hujan. Kondisi ini mengakibatkan harga gabah turun jauh di bawah harga normal.

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis efisiensi teknis, pendapatan dan peranan kelembagaan petani pada usahatani padi sehat (Kasus Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 15 282

Penerapan Teknologi Pertanian Padi Organik Di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 6 107

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98

Potensi Konsolidasi Pengelolaan Lahan Padi Sawah Di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 8 54