Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tenaga Kerja Luar Keluarga

78

6.2.4.1 Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran luas pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp542.291,67; Rp332.142,86; dan Rp387.351,19 per hektar. Jadi, rata-rata biaya tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran luas pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp1.261.785,72hatahun. Sedangkan rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran sempit pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp 1.715.628,50 ; Rp 1.898.841,36 ; dan Rp 1.740.319,87 per hektar. Jadi, rata-rata biaya tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran sempit pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 5.354.789,73 hatahun.

6.2.4.2 Tenaga Kerja Luar Keluarga

Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja luar keluarga yang dikeluarkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran luas pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp1.498.555,55; Rp1.498.214,29; dan Rp1.061.468,26 per hektar. Jadi, rata-rata biaya tenaga kerja luar keluarga yang dikeluarkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran luas pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp4.058.238,10hatahun. Sedangkan rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja luar keluarga yang dikeluarkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran sempit pada musim kemarau I, II, dan musim hujan berturut-turut adalah sebesar Rp 1.465.145,91 ; Rp 1.065.291,57 ; dan Rp 1.078.490,46 per hektar. Jadi, rata-rata biaya tenaga kerja luar keluarga yang dikeluarkan petani untuk setiap hektar lahan usahatani berukuran sempit pada musim tanam 20102011 adalah sebesar Rp 3.608.927,94 hatahun.

6.2.5 Pemanenan

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Usahatani Padi Sehat (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 11 194

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis efisiensi teknis, pendapatan dan peranan kelembagaan petani pada usahatani padi sehat (Kasus Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 15 282

Penerapan Teknologi Pertanian Padi Organik Di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 6 107

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98

Potensi Konsolidasi Pengelolaan Lahan Padi Sawah Di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 8 54