9 kelompok tani yang menjadi objek program pengembangan potensi padi organik
Kabupaten Bogor. Kelompok Tani Saung Kuring juga merupakan kelompok tani yang berlokasi di Desa Ciburuy dan membudidayakan padi sehat. Oleh karena itu,
data tersebut secara tidak langsung menginformasikan bahwa Desa Ciburuy merupakan sentra produksi padi sehat di Kabupaten Bogor sehingga dijadikan
teladan bagi desa-desa bahkan kecamatan lain di Kabupaten Bogor dalam pengembangan potensi padi organik.
1.2 Perumusan Masalah
Pihak Departemen Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan bahwa budidaya padi secara murni organik masih belum berkembang
di Kabupaten Bogor. Hal ini disebabkan karena adanya risiko yang dihadapi petani dalam proses transisi dari budidaya padi secara konvensional anorganik
menjadi organik. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya Dinas Pertanian dan Kehutanan akan sangat mendukung apabila ada petani atau
sekelompok petani yang ingin mengembangkan budidaya padi secara organik. Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong diklaim Departemen Pertanian dan
Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai produsen padi sehat yang paling berkembang di Kabupaten Bogor. Padi sehat merupakan padi yang dibudidayakan
dengan sistem budidaya semi organik, yaitu mengkombinasikan input-input berbahan dasar kimia dan berbahan dasar organik dalam proses budidayanya.
Gapoktan Silih Asih merupakan satu-satunya gapoktan yang menaungi para petani, baik padi sehat maupun usahatani lainnya di Desa Ciburuy. Sistem
budidaya padi sehat sudah mulai diterapkan sejak tahun 2001 yang didukung oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor dan lembaga lain
seperti Lembaga Pertanian Sehat LPS yang berada di bawah naungan Dompet Dhuafa. Beberapa program dan kebijakan terkait permodalan, kemitraan,
penyediaan input-input produksi, dan sebagainya yang bertujuan untuk mendukung kegiatan usahatani padi sehat telah disusun oleh Dinas Pertanian dan
Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor. Beras SAE Sehat, Aman, dan Enak dan Si Gemar yang merupakan produk dari usahatani padi sehat sudah cukup
populer di Kabupaten Bogor. Akan tetapi, data Demografi Desa Ciburuy bulan November tahun 2011 menunjukkan bahwa dari 1.416 penduduk desa yang
10 berprofesi sebagai petani, tercatat hanya 52 orang 3,67 persen diantaranya yang
aktif melakukan usahatani padi sehat dan rata-rata menggarap lahan seluas 0,34 hektar dengan ukuran usahatani antara 0,1 sampai dengan satu hektar. Hal ini
tentu menimbulkan beberapa pertanyaan, di antaranya: 1. Mengapa jumlah petani padi sehat di Desa Ciburuy masih relatif sedikit?
Faktor-faktor apa
sajakah yang
menyebabkan para
petani tidak
mengembangkan kegiatan usahatani padi sehat di Desa Ciburuy? Apakah usahatani padi sehat di Desa Ciburuy merugikan dan tidak efisien dari segi
biaya bagi petani? 2. Apakah terdapat perbedaan pendapatan dan efisiensi biaya yang signifikan
antarpetani padi sehat berdasarkan ukuran usahatani?
1.3 Tujuan Penelitian