76 fungsi nelayan buruh pada kerja penangkapan ikan tidak terbatas. Dimana, kerja
menangkap ikan tersebut sepenuhnya lebih dibebankan pada nelayan buruh, sementara nelayan pemilik hanya mengendalikan modal. Sehingga, curahan waktu
produktif nelayan buruh telah menyit a waktu mereka untuk turut membantu pekerjaan reproduktif perempuan dalam keluarga.
Secara umum aktivitas laki-laki nelayan sampel tidak berbeda antara kelompok rumahtangga nelayan. Pekerjaan sehari-hari adalah melaut dengan lama
melaut rata-rata 9 jam per trip. Selesai melaut laki-laki memeriksa kondisi kapal dan alat tangkap dan apabila ditemukan kerusakan langsung diperbaiki. Tetapi
apabila waktu mendarat lebih dari jam 19.00 WIB pemeriksaan perahu dilakukan esok hari sebelum berangkat melaut.
Waktu melaut optimal laki-laki dalam 1 bulan adalah 15 hari tetapi sebagian besar laki-laki melaut 20 hari. Aktivitas tidak melaut laki-laki digunakan
untuk memperbaiki alat-alat tangkap dan perbaikan perahu yang kurang maksimal sebelumnya. Disamping itu pada sebag ian laki-laki, waktu tidak melaut digunakan
untuk mencari kayu bakar dan aktivitas ini dilakukan oleh rumahtangga yang menggunakan kayu bakar. Kebiasaan laki-laki setelah pulang dari laut adalah
berkumpul pada malam hari di warung-warung sambil menonton te levisi bersama sesama nelayan lainnya. Aktivitas ini dilakukan untuk melepas lelah melaut dan
diselingi dengan saling bertukar informasi tentang kegiatan melaut pada hari tersebut.
8.2. Pembagian Kerja dan Curahan Waktu dalam Kegiatan Reproduktif
Kegiatan reproduktif merupakan aktivitas seseorang yang terkait dengan pemeliharaan sumberdaya manusia dan tugas-tugas kerumahtanggaan. Meskipun
kegiatan reproduktif dalam rumahtangga tidak diperhitungkan sebagai pekerjaan, tetapi sangat penting dalam melestarikan kehidupan keluarga. Seiring dengan apa
yang dikemukakan Saptari dan Holzner 1997 bahwa kerja reproduksi secara harfiah berarti menggantikan apa yang telah habis atau hilang untuk menjaga
kelestarian sistem atau struktur sosial yang ada. Dari konsep tersebut, para ahli studi perempuan dan ilmu sosial mengartikan kerja reproduktif sebagai kerja yang
tidak langsung menghasilkan sesuatu.
77 Kegiatan reproduktif bersifat rutin dan cenderung sama dari hari ke hari
dan hampir seluruh kegiatan reproduktif merupakan tanggung jawab perempuan. Sehingga perempuan yang juga aktif dalam kerja produktif akan memiliki peran
ganda dan hal tersebut menimbulkan beban kerja perempuan bertambah. Kontribusi laki-laki dan perempuan dalam pekerjaan reproduktif pada
rumahtangga nelayan pengolah, nelayan tidak pengolah dan nelayan buruh dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Aktivitas reproduktif dan rata -rata curahan waktu jam sehari yang lalu dalam rumahtangga nelayan
Rumahtangga Nelayan Pengolah
Rumahtangga Nelayan Tidak
Pengolah Rumahtangga
Nelayan buruh No.
Kegiatan reproduktif
LK PR
LK PR
LK PR
1 Memasak
0.07 5.4
2.3 35
0.03 6.3
2.7 37
2.46 36
2 Membersihkan
rumah 0.14
11 0.6
9 0.03
6.3 0.5
6.8 0.1
5.4 0.46
6.7 3
Mencuci pakaian 0.07
5.4 0.5
7.1 0.02
4.2 0.6
7.8 0.54
7.9 4
Menyetrika pakaian 0.1
1.6 0.2
2.2 0.12
1.7 5
Mencuci alat dapur 0.13
9.5 0.5
7.1 0.02
4.2 0.4
5.9 0.5
7.3 6
Mengasuh anak 0.11
8.2 1.8
28 0.07
17 2.3
31 0.4
27 1.85
27 7
Mengambil air 0.32
24 0.3
4.6 0.21
48 0.1
2 0.9
62 0.23
3.4 8
Belanja 0.3
4.2 0.04
8.4 0.3
4.1 0.58
8.4 9
Membersihkan halaman
0.46 35
0.1 2.2
0.02 4.2
0.1 1.3
0.04 0.6
10 Memandikan anak
0.01 0.7
0.1 1.2
1.1 0.1
1.6 0.1
5.4 0.08
1.1 Jumlah Rata-rata
1.31 100
6.6 100
0.43 100
7.4 100
1.4 100 6.85
100
Sumber: Data Primer 2005
Secara umum laki-laki pada rumahtangga nelayan masih terlibat dalam kerja reproduktif meskipun dengan curahan waktu yang sedikit dibanding
perempuan. Jumlah curahan waktu kerja reproduktif laki-laki dan perempuan pada tiap kelompok tidak ada yang sama. Adapun curahan waktu kerja perempuan
terbanyak terdapat pada rumahtangga nelayan tidak pengolah dimana untuk satu hari menggunakan waktu kerja rata-rata 7,39 jam sementara rumahtangga nelayan
pengolah dan buruh masing-masing 6,5 jam dan 6,85 jam. Besarnya curahan waktu kerja perempuan pada rumahtangga nelayan tidak pengolah tersebut
dimungkinkan karena ketersediaan waktu mereka untuk kerja reproduktif lebih besar daripada perempuan pada rumahtangga nelayan pengolah dan buruh yang
maing-masing sebagian besar harus menyediakan waktu untuk kerja produktif.
78 Hal ini juga bisa dilihat dari kecilnya curahan waktu kerja reproduktif laki-laki
pada rumahtangga nelayan tidak pengolah yang hanya 0,43 jam dibanding pada rumahtangga nelayan pengolah dan buruh yang masing-masing 1,31 jam dan 1,42
jam. Memasak merupakan kerja reproduktif perempuan yang secara umum
menggunakan alokasi curahan waktu terbesar. Meskipun dalam rumahtangga nelayan terdapat anak perempuan yang sudah remaja, tetapi tugas memasak masih
dominan dikerjakan oleh perempuan. Sementara anak remaja biasanya hanya turut membantu sedangkan ibu-ibu lebih memiliki tanggung jawab terhadap makanan
yang dihasilkan sebagai aplikasi dari peran mereka yaitu penyedia kebutuhan konsumsi makanan keluarga. Dari keseluruhan sampel perempuan hanya 1
perempuan yang tidak terlibat memasak sehari yang lalu, Hal ini dikarenakan perempuan tersebut masih dalam pemulihan kesehatan setelah menjalani
persalinan. Biasanya kerja memasak keluarga untuk sementara dibantu oleh saudara terdekat mereka.
Membersihkan rumah, mencuci pakaian, mencuci alat dapur, dan membersihkan halaman merupakan kerja reproduktif yang sudah tidak
sepenuhnya dikerjakan oleh perempuan secara umum. Hal ini bisa dilihat dari kecilnya jumlah curahan waktu yang dialokasikan oleh perempuan untuk kerja
tersebut. Karena di dalamnya terdapat keterlibatan laki-laki dan anggota rumahtangga lain yang turut membantu. Sementara untuk kerja menyetrika
pakaian laki-laki tidak memiliki alokasi curahan waktu sedikitpun. Hal ini dimungkinkan karena pekerjaan menyetrikan memerlukan keterampilan khusus
Sementara pada perempuanpun kerja menyetrikan merupakan kerja yang memiliki alokasi curahan waktu sedikit. Sebagaimana penelitia n yang dilakukan oleh
Mardiana et.all 2005 yang juga menemukan kegiatan menyetrika pada rumahtangga nelayan secara umum merupakan kerja dengan curahan waktu kecil
karena pakaian mereka untuk sehari-hari tidak di setrika. Adapun kerja menyetrika hanya dilakukan pada saat-saat tertentu misalnya hendak bepergian
jauh, menyambut hari raya, memenuhi undangan, dan pakaian seragam anak sekolah yang kegiatannya dilakukan seminggu sekali.
79 Kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Panai Hilir tidak jauh
berbeda dengan wilayah pesisir lainnya. Tetapi tingkat kontaminasi air laut di Kecamatan Panai Hilir masih tinggi sehingga untuk memperoleh air yang tidak
berasa dan berwarna dibutuhkan pemboran tanah dengan kedalaman tertentu. Rumahtangga nelayan dengan ekonomi rendah tidak mampu melakukan hal
tersebut sehingga mereka harus membeli air pada pemilik sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumahtangga. Kegiatan membeli air tersebut
dominan dilakukan oleh laki-laki. Dapat dilihat pada rumahtangga nelayan, curahan waktu yang dialokasikan laki-laki untuk mengambil air lebih besar
daripada curahan waktu perempuan. Adapun keterlibatan perempuan dalam kerja mengambil air tersebut adalah ketika laki-laki belum pulang dari melaut.
Disamping itu, kerja mengambil air juga dilakukan oleh sebagian perempuan yang bertempat tinggal di dekat sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Kegiatan
mengambil air tersebut dilakukan ketika air pasang. Pada rumahtangga nelayan pengolah ikan asin, membersihkan halaman
merupakan tugas laki-laki sehingga curahan waktu laki-laki lebih besar 0,46 jam daripada perempuan 0 ,14 jam. Sementara pada rumahtangga nelayan tidak
pengolah alokasi curahan waktu kerja laki-laki juga masih lebih besar daripada perempuan.
Belanja merupakan kerja reproduktif yang secara umum meruapakan tanggung jawab perempuan. Hampir setiap hari kegiatan belanja dilakukan oleh
perempuan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga meskipun dalam jumlah yang sedikit. Keterlibatan laki-laki untuk kerja belanja hanya terdapat pada
rumahtangga nelayan tidak pengolah dengan curahan waktu 0,04 jam. Adapun kegiatan belanja tersebut dilakukan laki-laki bukan untuk kebutuhan konsumsi
kebutuhan keluarga sebagaimana yang dilakukan perempuan, tetapi hanya untuk kebutuhan ransum melaut. Dan inipun dilakukan apabila persediaan ransum yang
mau di bawa ke laut telah habis dan perempuan belum sempat membelinya atau persediaan tersebut sebelumnya telah digunakan untuk kebutuhan makanan
keluarga. Biasanya kerja belanja tersebut dilakukan laki-laki pada malam hari sebelum melaut dan hanya dilakukan di warung kelontong sekitar rumah.
80 Curahan kerja reproduktif yang juga menyita waktu perempuan adalah
mengasuh anak. Dimana untuk kerja mengasuh anak tersebut juga terdapat adanya keterlibatan laki-laki meskipun dengan curahan waktu yang kecil. Apabila
dihitung penuh curahan waktu yang dialokasikan perempuan untuk kerja mengasuh anak, akan lebih besar daripada memasak. Tetapi dalam hal ini,
curahan waktu kerja perempuan yang dialokasikan secara bersamaan dengan mengasuh anak tidak dihitung. Sehingga adapun rata-rata curahan waktu yang
dialokasikan perempuan khusus mengasuh anak untuk tiap rumahtangga adalah 1,82 jam, 2,31 jam dan 1,85 jam. Kerja produktif perempuan dalam pengolahan
udang tidak terlalu berat. Dimana perempuan hanya bekerja menjemur dan mengontrol udang yang sebelumnya telah direbus di laut. Sehingga pekerjaan
produktif tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan mengasuh anak. Sementara pada rumahtangga nelayan tidak pengolah dan buruh, ketika mereka kerja
produktif, anak diasuh oleh saudara-saudara terdekat mereka atau oleh anak perempuan yang berumur di atas 10 tahun. Demikian pula untuk kerja
mamandikan anak dominan dilakukan oleh perempuan Tetapi pada sebagian kecil laki-laki masih ter libat dalam pengasuhan anak. Tidak adanya alokasi curahan
waktu laki-laki untuk pengasuhan anak terdapat pada rumahtangga nelayan tidak pengolah.
Berdasarkan hasil uji analisis yang dilakukan terhadap keseluruhan kelompok nelayan dengan menggunakan Uji Beda Dua Nilai Tengah Dua Arah,
diperoleh bahwa terdapat perbedaan curahan waktu aktivitas reproduktif laki-laki dan perempuan yang ditunjukkan oleh nilai Z
hitung
-15,9 lebih kecil dari Z
tabel
- 0,0003. Dengan demikian keputusan yang diambil adalah menolak Ho dan
menerima HI artinya curahan waktu reproduktif laki-laki lebih kecil daripada perempuan.
8.3. Pembagian Kerja dan Curahan Waktu dalam Aktivitas Produktif.