48 lainnya misalnya sektor usaha hotel dan restoran. Dampak dari pariwisata itu
sendiri memiliki multiplier effect, yaitu untuk penyerapan tenaga kerja dan menimbulkan adanya usaha-usaha lain yang akhirnya menjadi salah satu sumber
pendapatan suatu daerah.
Tabel 7. Perkembangan Jumlah Akomodasi Hotel dari Tahun 2000-2007 No Tahun
Klasifikasi Akomodasi Jumlah
Persentase Perubahan
Hotel Pondok Wisata
1 2
3 4
5 6
7 8
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
42 37
38 38
40 43
43 39
5 5
5 5
5 5
6 7
47 42
43 43
45 48
49 46
11 2
5 7
2 6
Sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor Salah satu sektor uasaha yang berkaitan yaitu usaha perhotelan. Di kota
Bogor akomodasi perhotelan mengalami perkembangan yang tidak stabil yaitu naik turun tiap tahunnya. Pada tahun 2001 perkembangannya mengalami
penurunan. Tetapi dari tahun 2002 sampai 2006 usaha perhotelan ini mengalami peningkatan. Dan pada tahun 2007 menurun lagi. Berbeda halnya dengan usaha
restoran dan rumah makan. Dari tahun 2004 sampai 2007 perkembangannya sangat bagus, jumlahnya terus meningkat. Pada tahun 2004 yang jumlahnya
sebanyak 188 dan pada tahun 2007 yaitu sebanyak 268. Hal ini menunjukkan permintaan konsumen terhadap usaha ini terus meningkat tiap tahunnya.
49
Tabel 8. Perkembangan Jumlah Restoran dan Rumah Makan dari Tahun 2004-2007
No Tahun Jumlah Jenis Usaha
Total Persentase
Perubahan Restoran Rumah
Makan
1 2
3 4
2004 2005
2006 2007
64 86
91 93
124 136
157 175
188 222
248 268
18 12
8
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bogor
Begitu pula halnya dengan usaha perhubungan, yaitu usaha biro perjalanan wisata. Perkembangannya sangat bagus, tiap tahun mengalami peningkatan. Dari
tahun1996 yang jumlahnya hanya 4 buah dan pada sebelas tahun kemudian yaitu pada tahun 2007 jumlahnya menjadi 71 buah. Tetapi dari tahun 1999-2001
jumlahnya tidak mengalami peningkatan, jumlahnya tetap yaitu 11 buah. Hal ini dikarenakan krisis yang terjadi pada tahun 19971998, berdampak terhadap semua
sektor termasuk sektor pariwisata kota Bogor.
Tabel 9. Perkembangan Biro Perjalanan Wisata di Kota Bogor Tahun Jumlah
Persentase Perubahan
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
4 7
8
11 11
11 12
18 26
37 51
71 75
14 38
9
50 44
42 38
39s Sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor
50
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Preferensi Wisatawan dalam Berwisata ke Kota Bogor 5.1.1. Tingkat Preferensi
Preferensi wisatawan dalam berwisata dipengaruhi berbagai faktor baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Setiap wisatawan tidak mempunyai
kebebasan untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan karena terkendala oleh waktu, pendapatan, pekerjaan yang merupakan bagian dari faktor pribadi dan
banyak faktor lain dalam menentukan pilihannya dalam berwisata. Penjelasan mengenai hubungan preferensi berwisata dengan kategori tertentu dengan
mengelompokkan preferensi wisatawan yang berwisata ke kota Bogor, maupun ke daerah lain selain kota Bogor. Hal ini dilakukan agar dapat melihat karakteristik
yang lebih spesifik dari masing-masing preferensi wisatawan dalam berbelanja. Dalam penelitian ini variabel dependen Y yang merupakan variabel
kategorik dimana Y akan bernilai 1 bila preferensi wisatawan berwisata ke kota Bogor dan Y akan bernilai 0 jika preferensi wisatawan berwisata selain ke kota
Bogor. Tabel 10 menunjukkan 55 persen wisatawan yang merupakan responden dari penelitian ini memilih berwisata ke kota Bogor dan 45 persen wisatawan
lebih memilih berwisata ke luar kota Bogor.
Tabel 10. Persentase Preferensi Wisatawan Dalam Berwisata Nilai Variabel Dependen Y
Jumlah Persentase
1 Preferensi wisatawan berwisata ke Bogor 0 Preferensi wisatawan berwisata ke luar Bogor
58 47
55 45
Total 105 100
51 Variabel dependen Y dipengaruhi oleh oleh variabel independen.
Variabel independen yang diduga mempengaruhi yaitu : umur, pendidikan, pendapatan, intensitas berwisata, biaya yang dikeluarkan, kualitas wisata kota
Bogor, kelengkapan fasilitas kota Bogor, kebersihan kota Bogor, kenyamanan kota Bogor, keamanan kota Bogor, letak kota Bogor, atraksi yang ditawarkan,
pengelola objek wisata dan sarana prasarana yang ada dalam objek wisata.
Tabel 11. Distribusi Antara Preferensi Wisatawan Dengan Tempat Tinggal Preferensi Wisatawan
Tempat Tinggal Bogor Luar
Bogor Jumlah
Persentase Jumlah Persentase
Berwisata ke kota Bogor Berwisata ke luar kota Bogor
29 26
53 47
29 21
58 42
Jumlah Total 55
100 50
100
Berdasarkan Tabel 11 wisatawan yang bertempat tinggal di Bogor memiliki persentase preferensi yaitu sebesar 53 persen memilih berwisata ke
Bogor dan 47 persen berwisata ke luar Bogor. Sedangkan wisatawan yang tempat tinggalnya di luar Bogor persentase prefensinya yaitu sebesar 58 persen memilih
berwisata ke kota Bogor dan sebesar 42 persen memilih berwisata ke luar kota Bogor.
Tabel 12. Distribusi Antara Preferensi Wisatawan Dengan Pekerjaan Preferensi Wisatawan
Pekerjaan Bekerja Tidak
Bekerja Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Berwisata ke kota Bogor Berwisata ke luar kota
Bogor 31
27 53
47 24
23 51
49
Jumlah Total 58
100 47
100
Berdasarkan Tabel 12 baik wisatawan yang bekerja ataupun tidak bekerja
sebagian besar memilih berwisata ke kota Bogor. Sebesar 53 persen dari seluruh