35 merupakan bagan Importance Performance Analysis. Terdapat empat kuadran
dalam bagan ini, yaitu Kuadran I priorotas, Kuadran II maintain, Kuadran III low priority, dan Kuadran IV over.
Koefisien Indeks
Nilai Persepsi Rata-rata
Persepsi Rata-rata
Koefisien Prioritas
Maintain
Low Priority
Over
Gambar 3. Importance Performance Analysis
Koefisien indeks diperoleh dari koefisien variabel-variabel yang berpengaruh nyata dalam metode probit. Nilai persepsi wisatawan dalam
penelitian ini bernilai 1, 2, 3 dan 4. Rata-rata yang diperoleh dari koefisien indeks dan persepsi wisatawan dapat menentukan batas dari tiap kuadran. Koordinat yang
diperoleh dari perpotongan titik koefisien indeks dan persepsi wisatawan akan menunjukkan letak titik tersebut.
Bila terletak di kuadran I berarti variabel tersebut merupakan prioritas utama yang perlu diperbaiki. Bila terletak di kuadran II berarti variabel tersebut
36 merupakan hal yang harus dijaga dan dipertahankan. Bila berada di kuadran III
berarti variabel tersebut bukan merupakan prioritas utama untuk diperbaiki. Bila berada di kuadran IV berarti variabel tersebut sudah diberi perlakuan berlebihan.
37
IV. GAMBARAN UMUM PARIWISATA KOTA BOGOR
4.1. Kondisi Geografis Kota Bogor
Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 hektar atau 0,27 persen dari luas propinsi Jawa Barat. Kota Bogor ini terdiri dari 6 enam Kecamatan, yaitu
Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, yang meliputi 68 Kelurahan. Ciri–ciri daerah perkotaan
adalah kepadatan penduduk sangat tinggi di atas 5.000 jiwakm
2
, untuk Kota Bogor rata-rata ditempati sebanyak 6.662 jiwakm
2
jiwa penduduk. Kepadatan tertinggi ada di kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 11.770 jiwakm
2
dan terendah ada di kecamatan Bogor Selatan 5.019 jiwakm
2
. Kota Bogor mempunyai ketinggian rata rata minimal 190 meter, maksimal
350 meter, kemiringan lereng antara 0-3 persen, 4-15persen 16-30 persen dan di atas 40 persen dengan jarak dari Ibu Kota kurang lebih 60 Km, dikelilingi Gunung
Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Kota Bogor berpenduduk 820.707 jiwa dengan komposisi 419.252 Laki- laki dan perempuan 401.455 jiwa. Kota
Bogor dikenal dengan sebutan Kota Hujan karena memiliki curah hujan yang tinggi yaitu berkisar 3.500 – 4.000 milimeter pertahunnya.
Secara umum Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan batuan sedimen dua gunung berapi, yaitu gunung Pangrango berupa
satuan breksi tupaankpbb dan Gunung Salak berupa aluviumkal dan kipas aluviumkpal. Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan
jauh dari daerah aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa aluvial yang
38 tersusun oleh tanah, pasir dan kerikil hasil dari pelapukan endapan yang baik
untuk vegetasi. Dari struktur geologi tersebut, maka Kota Bogor memiliki daya dukung tanah yang berada antara 1,5 KgCm
2
. Sebagai salah satu bagian dari propinsi Jawa Barat, Kota Bogor merupakan
penyangga Ibu Kota Negara yang memiliki Asset Wisata Ilmiah yang bersifat Internasional Kebun Raya. Pusat Kota Bogor terletak 100 Km disebelah Selatan
dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang pada jaman dahulu kala merupakan pelabuhan terpenting bagi Negara Pakuan Pajajaran yang pusatnya sekitar BatuTulis di
Selatan Kota Bogor. Kota Bogor dengan ketinggian dari permukaan laut minimal 190 meter dan
maksimal 330 meter, memiliki udara rata - rata setiap bulannya adalah 26
o
C dan suhu udara terendah 21,8
o
C, dengan kelembaban udara kurang lebih 70 persen. Sedangkan curah hujan cukup besar setiap tahunnya yaitu berkisar antara 3500-
4000 mm dengan luas 4.992,30 Ha, antara 4000-4500 mm dengan luas 6.424,65 Ha, dan antara 4500-5000 mm dengan luas 433,05 Ha, terutama pada bulan
Desember sampai dengan bulan Januari. Kota Bogor yang disebut sebagai Kota Hujan dialiri beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan
Kota, yaitu Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok, maka boleh dikatakan secara umum Kota Bogor aman dari bahaya banjir.
Kedudukan topografis kota Bogor di tengah-tengah wilayah kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota Negara, merupakan potensi
yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Adanya kebun raya yang di dalamnya terdapat Istana Bogor di pusat kota, merupakan tujuan