17 lokal yang tinggi. Namun dengan adanya globalisasi, kondisi permintaan tidak
hanya berasal dari lokal tetapi juga bersumber dari luar negeri.
Strategi Perusahaan, Struktur dan Persaingan
Kondisi Faktor Kondisi
Permintaan
Industri Pemasok dan Terkait
Gambar 1. Porter’s Diamond Model
Adanya industri pemasok dan terkait akan meningkatkan efisiensi dan sinergi dalam suatu industri. Sinergi dan efisiensi dapat tercipta terutama
transaction cost ,sharing teknologi, informasi maupun skill tertentu yang dapat
dimanfaatkan oleh industri atau perusahaan lainnya. Manfaat lain industri pemasok dan terkait adalah akan terciptanya daya saing dan produktivitas yang
meningkat. Strategi perusahaan dan pesaing dalam diamond model juga penting karena
kondisi ini akan memotivasi perusahaan atau industri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan selalu mencari inovasi baru. Dengan adanya
persaingan yang sehat, perusahaan akan selalu mencari stategi baru yang cocok dan berupaya untuk selalu meningkatkan efisiensi.
18
2.6. Keterkaitan antara Daya Saing dengan Preferensi Masyarakat
Tweeten dalam Saragih 2000 lebih lanjut mendefinisikan keunggulan
bersaing sebagai kemampuan suatu perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar secara menguntungkan dan berkelanjutan melalui
pemanfaatan keunggulan komparatifnya. Konsep keunggulan bersaing dengan deskripsi tersebut secara eksplisit menyatakan preferensi atau selera konsumen
sebagai syarat keharusan necessary condition dalam upaya peningkatan daya saing. Harga yang murah dan kompetitif sebagai implikasi dari orientasi biaya
produksi minimum efisiensi di pasar bukanlah suatu determinan tunggal dalam keunggulan bersaing. Preferensi konsumen merupakan sebuah cetak biru blue
print yang harus digarap secara serius. Terlebih pada struktur pasar yang
mengarah pada mekanisme liberalisasi perdagangan tanpa distorsi.
2.7. Penelitian Terdahulu Anggraini 2004 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DKI Jakarta” dengan menggunakan alat analisa Ordinary Least Squares OLS menyatakan
bahwa investasi sektor perhotelan dan jumlah biro perjalanan wisata berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan wisman pada taraf nyata 0,01 dan kondisi
keamanan berpengaruh pada taraf nyata 0.05 dengan arah negatif pada saat kondisi tidak aman. Pengaruh yang terbesar adalah banyaknya biro perjalanan
wisata, kemudian kondisi keamanan, lalu investasi sektor perhotelan. Terdapat satu variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisman,
yaitu nilai tukar. Hal ini diduga disebabkan oleh relatif rendahnya nilai tukar
19 rupuah terhadap mata uang negara-negara yang menjadi pasar utama pariwisata
Indonesia
Sridawati 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik” dengan menggunakan alat analisa regresi logistik
menyatakan bahwa ada ada delapan variabel yang nyata mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan kartu pembayaran elektronik, diantaranya : jenis
kelamin, umur, pendidikan, pendapatan rata-rata per bulan, pengeluaran, lokasi, teknologi, dan motivasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketiga kartu
bervariasi, pada kartu kredit yang mempengaruhi penggunaannya adalah pendidikan, pengeluaran, dan teknologi. Pada kartu debet yang mempengaruhi
penggunaannya adalah jenis kelamin, pendapatan dan motivasi. Sedangkan pada kartu ATM yang mempengaruhi penggunaannya adalah umur, pendidikan,
pendapatan, dan lokasi.
Nurmalasari 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing dan Preferensi Masyarakat dalam Berbelanja di Pasar Tradisional” menyatakan bahwa potensi dan kondisi faktor-
faktor yang mempengaruhi daya saing pasar tradisional dengan menggunakan pendekatan porter’s diamond. Hasil analisis tersebut diantaranya kondisi faktor:
pasar tradisional merupakan wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok dan citra pasar tradisional buruk di mata konsumen baik dari bangunan
maupun infrastrukturnya, kondisi permintaan: produk yang berkualitas terutama produk-produk segar dan pasar tradisional belum dapat memenuhi tuntutan diluar