26 dijadikan sampel sedang berada di lokasi penelitian dan mau diwawancarai. Ada
screening di awal kuesioner dimana pengunjung yang dijadikan responden adalah
pelaku utama yang mempunyai minat ingin berekreasi ke kota Bogor dan pengunjung pernah berkunjung sebelumnya ke kota Bogor minimal satu kali.
Penyebaran kuesioner dilakukan di tempat-tempat rekreasi seperti Kebun Raya Bogor, The Jungle, dan tempat-tempat rekreasi serta hiburan lainnya. Responden
yang diambil sebagai sampel adalah wisatawan yang berada di tempat wisata selama penelitian dilaksanakan.
Ukuran sampel yang diambil, mengacu pada pendapat Slovin Umar, 2005 sesuai dengan rumus seperti sebagai berikut :
dimana : n = ukuran sampel N= ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
Ukuran populasi mengacu pada data jumlah kunjungan yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Budaya kota Bogor, yakni data kunjungan tahun 2007 yaitu
sebanyak 1.212.285 orang dan persen kelonggaran yang ditentukan adalah 10 persen. Berdasarkan data kunjungan yang dimasukkan ke dalam rumus Slovin,
maka diperoleh jumlah sampel yang akan diambil adalah :
27
Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah sampel yang diambil dibulatkan menjadi 100 orang. Tetapi yang dimasukkan ke dalam perhitungan dan
pengolahan data yaitu sebanyak 105 responden. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pengolahan data.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis statistik Regresi Binary dengan menggunakan
model Probit. Dalam penelitian ini pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel dan Eviews 4.1.
Penelitian ini mengikuti beberapa tahap yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu:
1. Deskripsi Data Tahapan ini dilakukan untuk melihat karakteristik seluruh data yang
diperoleh. Data diperoleh dari wisatawan yang menjadi responden dalam pengisian kuesioner. Terdapat dua jenis kuesioner dengan responden yang
berbeda. Kuesioner pertama ditujukan untuk wisatawan yang sedang berwisata di kota Bogor. Kuesioner yang pertama ini digunakan untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengeruhi preferensi wisatawan dalam berwisata di kota Bogor. Kuesioner yang kedua ditujukan untuk pemerintah daerah, para pengelola
obyek wisata, dan pengusaha untuk melihat potensi dan kondisi faktor-faktor yang
28 mempengaruhi daya saing kepariwisataan kota Bogor. Sebelum dilakukan
pengolahan data dilakukan pengkodean data kualitatif dan mengklasifikasikan kategori jawaban untuk disesuaikan dengan tujuan penelitian.
2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan porter’s diamond.
Analisis dengan pendekatan porter’s diamond digunakan untuk menganalisa kondisi dan potensi daya saing kepariwisataan di kota Bogor. Dalam menganalisis
kondisi dan potensi daya saing kepariwisataan kota Bogor dilakukan dengan survey melihat langsung ke lapangan dan selain itu juga dilakukan wawancara
kepada pihak-pihak terkait seperti kepala dinas pariwisata, pengelola tempat wisata, pengembang pariwisata, pengusaha-pengusaha industri yang berhubungan
dengan pariwisata. Adapun untuk melihat kondisi permintaan selain dilakukan wawancara terhadap wisatawan juga dilakukan dengan pengisian kuesioner yang
pertanyaan-pertanyaannya sudah disusun teratur dan sistematis sebelumnya. Analisis dengan menggunakan metode frekuensi digunakan untuk menjelaskan
berbagai variabel yang berkaitan dengan jumlah dan persentase karakteristik responden.
3. Model Probit Model Probit digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi wisatawan dalam berekreasi ke kota Bogor. Menurut Arief 1993, model Probit didasarkan atas asumsi bahwa variabel dependen yang
diteliti mengikuti fungsi distribusi kumulatif yang berbentuk normal. Oleh karena