II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rosella
Rosella ini bukanlah jenis tanaman baru di Indonesia, hanya saja, bunga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah seperti di Jawa
Tengah disebut merambos ijo, di Sumatera Selatan disebut kesew jawe, di Muara Enim disebut asam rejang sedangkan orang Padang menyebutnya
asam jarot.
2.1.1 Nama dan Klasifikasi
Indonesia : Rosella, perambos, gawet walanda sunda,
kasutri roriha Ternate, merambos hijau Jateng, asam jarot Padang, asam rejang Muara Enim
Cina : lou shen kui, lou shen hua
Inggris : roselle, red sorell
India Barat : jamaican sorell
Prancis : oseille rouge
Spanyol : quimbombo chino
Afrika Utara : karkade
Senegal : bisap
Gambar 1. Bunga Rosella
Adapun terkait dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae tumbuhan Subkingdom
: Tracheobionta berpembuluh Superdivisio
: Spermatophyta menghasilkan biji Divisio
: Magnoliophyta berbunga Kelas
: Magnoliopsida berkeping duadikotil Sub-kelas
: Dilleniidae Ordo
: Malvales Familia
: Malvaceae suku kapas-kapasan Genus
: Hibiscus Spesies
: Hibiscus sabdariffa L.
2.1.2 Asal Usul
Meurut Rahmawati 2012 Rosella merah tumbuh dari biji atau benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3-5 meter serta
mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Rosella berwarna cerah, kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih
tebal jika dibandingkan dengan bunga sepatu. Bagian bunga Rosella yang bisa diproses menjadi makanan adalah kelopak bunganya kaliks
yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi berbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos,
serbuk teh atau manisan Rosella. Daun muda Rosella bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara di Afrika, biji Rosella
dimakan karena dipercaya mengandung banyak minyak tertentu. Di Sudan, Rosella diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan
karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan. Rosella adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.
Mulanya bunga yang cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman
dingin di musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, Rosella dijadikan selai. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak Rosella,
sementara di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada
kalanya juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula.
Rosella pertama kali ditemukan di Indonesia yaitu di Pulau Jawa, tepatnya di halaman sebuah rumah, oleh ahli botani asal Belanda
yang bernama M.de L’Obel pada 1576. Diduga tanaman itu dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia pada abad ke-14.
Menurut Rahmawati 2012 nama Rosella sudah dikenal sejak 1922 di Indonesia, tanaman Rosella tumbuh subur disepanjang lintasan kereta
api Indramayu, Jawa Barat, terutama musim hujan terlihat hamparan kelopak bunga kuning dan merah Rosella yang bermekaran. Bunga
Rosella memiliki keindahan biasanya dipakai sebagai tanaman hias luar ruangan, tanaman pagar, tanaman hias dalam ruangan berupa
bunga rangkai. Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai tanaman hias yang tak
dihiraukan, sekarang tanaman ini dikenal dengan tanaman yang banyak manfaatnya serta berkhasiat bagi manusia. Tanaman ini
mempunyai dua varietas dengan budidaya dan manfaat yang berbeda, yaitu :
1 Hibiscus sabdariffa var. Altisima, Rosella berkelopak bunga
kuning yang sudah lama dikembangkan untuk diambil serat batangnya sebagai bahan baku pulp dan karung goni; dan
2 Hibiscus sabdariffa var. Sabdariffa, Rosella berkelopak
bunga merah yang kini mulai diminati petani dan dikembangkan untuk diambil kelopak bunga dan bijinya
sebagai tanaman herbal dan bahan baku minuman kesehatan.
2.1.3 Sekilas Pemanfaatan