B. Rencana Teknis dan Teknologi
Rencana teknis dan teknologi menjelaskan antara lain proses produksi, bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk,
memperoleh bahan baku, pertimbangan pemilihan lokasi pabrik dan anggaran produksi.
C. Aspek Manajemen dan Organisasi
Recana manajemen dan organisasi antara lain berisi uraian mengenai jumlah orang yang dibutuhkan untuk menjalankan
usaha, spesifikasi apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang tersebut dilihat dari pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang
dibutuhkan, serta anggaran tenaga kerja yang berisi proyeksi kebutuhan tenaga kerja dalam lima tahun ke depan.
D. Aspek Keuangan
Rencana keuangan mencakup asumsi-asumsi, biaya investasi, prakiraan harga dan penerimaan, proyeksi laba rugi,
proyeksi arus kas, dan kriteria kelayakan investasi. 2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji tentang Rosella dan rencana bisnis atau business plan yang masih memiliki kaitan dengan
penelitian ini. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil penelitian terdahulu oleh peneliti yang pernah penulis
baca. Penelitian PKM Pekan Kreativitas Mahasiswa yang dilakukan oleh Hendar, dkk 2008
dengan judul “Pembuatan Minuman Rosella Kemasan dengan Memanfaatkan nata dari santan k
elapa sebagai Bahan Isiannya” menyatakan bahwa teh Rosella merupakan salah satu minuman kesehatan
yang sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan teh Rosella memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh, diantaranya: sebagai
anti oksidan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memacu pertumbuhan DHA untuk anak-anak. Rosella mengandung berbagai senyawa penting
antara lain campuran asam sitrat. asam malat, asam askorbat vitamin C dan betakaroten.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Maryati, dkk 2009 dengan judul
“Mie Merah Rosella Hibiscus Sabdarrifa L Kaya Khasiat” menyebutkan
bahwa sekarang
ini kesadaran
masyarakat untuk
memperhatikan kesehatan sudah mulai meningkat, hal ini dibuktikan dengan adanya pembuatan mie Rosella ini untuk lebih memanfaatkan lagi bunga
Rosella selain sebagai minuman yang menyegarkan dan mengandung manfaat serta baik untuk kesahatan, dihasilkannya mie dengan
menggunakan pewarna alami, yaitu pasta asli dari bunga Rosella memberikan suatu kontribusi baru bagi masyarakat sehingga dapat
mengkonsumsi mie dengan tetap menjaga kesehatan dan menjaga kebugaran tubuh, karena mie ini mengandung banyak khasiat sebagai obat
– obatan dan anti bakteri. Selain itu, pembuatan mie merah Rosella kaya
khasiat ini dilakukan dengan metode yang cukup ringan, sebenarnya mie Rosella ini dapat dibuat sebagai mie kering dan mie basah. Mie yang
dihasilkan ini renyah, gurih, dan memiliki rasa yang khas yaitu rasa yang sedikit masam, tetapi tidak mengurangi kenikmatan mie ini. Pembuatan mie
ini sangat mudah dan biayanya pun relatif murah. Pengelolaannya hampir sama dengan pembuatan mie lainnya hanya saja penambahan warna alami
yang diambil dari pasta bunga Rosella. Dengan mengonsumsi mie Rosella ini akan dapat memperoleh banyak manfaat baik itu untuk kesehatan dan
akan membantu perkembangan potensi alam di negeri kita sebagai negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian, yang dapat dimanfaatkan dengan
berbagai kegunaan. Penelitian selanjutnya yang berjudul “Pemanfaatan Ekstrak Bunga
Rosella Hibiscus sabdariffa L. sebagai Flavour dan Essence dalam Pembuatan Es Krim dan Sirup” yang dilakukan oleh Saputri, dkk 2008
menyatakan bahwa Perkembangan eskrim di Indonesia sudah semakin pesat, ha1 ini ditandai dengan banyaknya jenis produk es krim yang beredar
di pasaran. Namun, sampai saat ini belum ditemukan es krim yang menggunakan flavour dan essence bunga-bungaan di pasaran. Bunga-bunga
memiliki aroma khas serta senyawa fungsional lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah dari es krim sekaligus diversifikasi produk es
krim. Tujuan dari pembuatan sirup dan es krim Rosella ini adalah menambah variasi produk essence Rosella, memasyarakatkan produk es
krim dan sirup siap minum dengan citarasa Rosella, mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha, membuka peluang bisnis pada
masyarakat umum melalui pengembangan produk es krim dan sirup bercitarasa Rosella. Sesuai krakteristik produknya, semua orang bisa
menjadi konsumen produk kami yaitu mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa.
Penelitian yang dilakukan oleh Yogaswara Prawirakusuma berjudul Analisis Kelayakan Usaha Rosela Organik Studi Kasus di “Wahana Farm”
Darmaga Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 menganalisis kriteria
kelayakan berdasarkan aspek pasar, teknis, manajemen dan sosial 2 menganalis kriteria kelayakan berdasarkan aspek finansial dan 3
menganalis switching value terhadap perubahan harga biaya variabel dan harga jual rosela organik. Penelitian ini dilakukan di Wahana Farm yang
berada di Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor. Daya dukung aspek pasar terlihat dari kemampuan pasar untuk menyerap produk rosela organik yang
habis terjual di pasar. Daya dukung aspek teknis terlihat dari adanya ketersediaan sarana produksi, ketersediaan tenaga kerja dan layout lahan
yang dinilai layak. Daya dukung aspek manajemen mempunyai tanggung jawab masing-masing, sehingga proyek berjalan dengan lancar. Daya
dukung aspek sosial dalam proyek ini mempuyai nilai positif. Berdasarkan hasil analisis finansial usaha rosela organik di Wahana Farm dengan
penilaian parameter kelayakan pada tingkat suku bunga 7,75 persen, diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 1.469.772,29. Hal ini menunjukkan bahwa
usaha ini dikatakan tidak layak, sehingga untuk menilai kelayakan proyek dari parameter-parameter lain pun tidak akan diperoleh hasil yang valid dan
tidak bisa ditolerir dengan adanya analisis Switching Value dalam penelitian ini, karena mengingat kerugiannya yang sangat besar. Net Present Value
NPV sebesar Rp. 1.469.772,29; Net Benefit-Cost Ratio Net BC sebesar 1,17; Internal Rate of Return IRR sebesar 13,72 persen dan payback
period sebesar 1,93. Hasil ini menunjukkan pengusahaan rosela organik
layak jika dilihat dari nilai besaran NPV dan Net BC, IRR dan payback period. Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa pengusahaan
rosela organik tetap layak untuk dilaksanakan sampai terjadi penurunan harga jual rosela organik sebesar dua persen, kenaikan biaya tetap
transportasi sebesar 14 persen dan kenaikan biaya variabel pestisida organik sebesar 82 persen.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun sebuah rencana bisnis pendirian perusahaan teh Rosella dalam kemasan. Elemen-elemen yang
perlu dikaji dalam rencana bisnis ini yaitu deskripsi usaha, analisis pasar dan pemasaran, analisis teknis dan teknologi, analisis manajemen dan organisasi,
serta analisis keuangan. Berdasarkan hasil tersebut rencana bisnis pendirian perusahaan teh Rosella dalam kemasan dapat menentukan pengembangan
selanjutnya untuk memulai sebuah usaha tersebut. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
Potensi Manfaat Rosella dan Profil Sukses Usaha Rosella
Potensi Ketersediaan Bahan Baku Potensi Pasar
Potensi Produksi Rencana Bisnis