Biaya Operasional Rencana Keuangan

Tabel 11. Biaya variabel Sumber : Data diolah 2013 Asumsi yang digunakan kali ini adalah bahwa 1 Kg Rosella kering membutuhkan 13 pcs kemasan kotak atau 40 pcs kemasan tas jinjing. 2. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang umumnya selalu konstan. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktifitas operasi sampai pada kondisi tertentu. Kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Biaya tetap yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya tetap Sumber : Data diolah 2013

4.5.4 Proyeksi Penjualan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemasok yang ada di Bogor diperoleh keterangan bahwa rata-rata pembelian kepada salah satu pemasok dari satu pembeli rutin adalah 20 Kg per bulan. Kemudian wawancara selanjutnya adalah kepada palaku usaha yang menggeluti usaha Rosella dengan produk olahan Rosella berupa sirup Rosella. Dari pelaku usaha ini diperoleh keterangan bahwa setiap bulan mampu menghabiskan 20-40 Kg Rosella kering untuk bahan pembuatan sirup Rosella. Bahan baku sebanyak 20-40 Kg Rosella kering ini dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar dalam membuat sirup Rosella. Dari studi literatur yang ada dalam buku No Banyaknya Satuan Harga Rp Biaya Rp 1 Bunga rosella kering 1 Kg 85,000 85,000 1 Kg 35,000 35,000 2 1 Pcs 4,000 4,000 1 Pcs 3,000 3,000 3 1 Kg 5,000 5,000 4 Tenaga kerja harian 1 Rp Produk 750 750 5 Komisi tenaga pemasar 1 Rp Produk 500 500 Keterangan Kotak 75gr Tas 25gr Musim panen Musim panen raya Kemasan Ongkos kirim No Keterangan Banyaknya Satuan Harga Rp Biaya Rp 1 Telepon 12 Bulan 100,000 1,200,000 2 Gaji karyawan 1 Tahun 2,000,000 2,000,000 Rahmawati 2012 ada salah seorang pelaku yang mempu menghabiskan 750 Kg Rosella kering setiap bulannya dengan produk berupa bunga Rosella kering yang siap saji dalam kemasan 40 gram. Berdasarkan data yang ada disimpulkan bahwa pada awal berdirinya perusahaan pengemasan teh Rosella akan menghabiskan 100 Kg Rosella kering pada tahun pertama dan akan meningkat setiap tahunnya.

4.5.5 Proyeksi Arus Kas

Aliran kas dihitung dengan mengurangi aliran kas masuk dengan aliran kas keluar setiap tahunnya. Aliran kas masuk terdiri dari laba bersih dan depresiasi operational cash flow. Aliran kas keluar terdiri dari investasi tetap, modal kerja initial cash flow, dan nilai sisa investasi. Rincian proyeksi arus kas disajikan dalam Tabel 13 berikut: