Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Logam Berat

Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran

1.3. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan bahwa keberadaan industri di Kota Tangerang diduga menyebabkan pencemaran logam berat pada tanah pertanian. Sumber pencemar logam berat ini dapat berasal dari kegiatan industri, emisi kendaraan bermotor, kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk dan pestisida berlebihan maupun aktivitas manusia lainnya. Dengan adanya logam berat dalam bentuk ion atau terlarut akan mudah terserap pada jaringan tanaman, dan bila tanaman yang menyerapnya adalah tanaman pangan seperti padi maka pencemaran logam berat akan lebih berbahaya INDUSTRI TRANSPORTASI RUMAH TANGGA PERTANIAN LIMBAH LOGAM BERAT CAIR PADAT GAS LAHAN PERTANIAN air irigasi SUNGAI UDARA TANAH STATUS LINGKUNGAN A A EVALUASI logam berat DAMPAK - - Kesehatan bagi kehidupan. Selain itu kualitas tanah akan menurun sehingga akan menurunkan produktivitas tanaman. Kualitas tanah dalam kaitannya dengan pencemaran logam berat pada tanah pertanian di sekitar Kota Tangerang belum diketahui secara detail. Hal ini perlu dikaji untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai kualitas tanah terutama dari segi pencemaran logam berat Cu, Zn, Pb, dan Cd.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur konsentrasi dan tingkat kontaminasi logam berat Cu, Zn, Pb dan Cd pada tanah dan beras serta mendapatkan gambaran mengenai kualitas tanah sawah di sekitar Kota Tangerang, sehingga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pengelolaan lahan sawah berkaitan dengan pencemaran logam berat.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang kualitas tanah pertanian di sekitar Kota Tangerang dalam kaitannya dengan pencemaran logam berat. Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya lahan di Kota Tangerang. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Logam Berat

Trace element didefinisikan sebagai unsur yang keberadaannya di alam sangat sedikit, yang bila terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi normal memiliki potensi mengganggu atau beracun pada makhluk hidup Adriano, 1986 dalam Notodarmojo, 2005. Contoh dari trace element yang mempunyai potensi toksik bagi tumbuhan atau makhluk hidup lainnya adalah logam berat seperti Cd, Ni, Pb, Zn, dan Cu. Istilah logam berat menunjuk pada unsur logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 gcm 3 Secara alamiah logam berat dikandung oleh berbagai mineral dalam berbagai batuan penyusun kerak bumi. Mineral tersebut umumnya adalah mineral kelam yang banyak ditemukan pada batuan basa atau ultra basa. Berbagai mineral yang mengandung logam berat tersebut disajikan pada Tabel 1. Pierzynski et al., 2005. Namun pada kenyataannya dalam pengertian logam berat ini, dimasukkan pula unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya seperti logam berat sehingga jumlah seluruhnya mencapai lebih kurang 40 jenis. Logam berat menjadi perhatian karena sifat racun toksisitas yang dimilikinya Notodarmojo, 2005. Tabel 1. Beberapa mineral yang mengandung logam berat Nama Mineral Unsur Utama Unsur Minor Olivin Mg, Fe, Si Ni, Co, Mn, Li, Zn, Cu, Mo Hornblende Mg, Fe, Ca, Al, Si Ni, Co, Mn, Sc, Li, V, Zn, Cu, Ga Augit Ca, Mg, Al, Si Ni, Co, Mn, Sc, Li, V, Zn, Pb, Cu, Ga Biotit K, Mg, Fe, Al, Si Rb, Ba, Ni, Co, Sc, Li, Mn, V, Zn, Cu, Ga Anorthit Ca, Al, Si Sr, Cu, Ga, Mn Andesin Ca, Na, Al, Si Sr, Cu, Ga, Mn Oligoklas Na, Ca, Al, Si Cu, Ga Garnet Ca, Mg, Fe, Al, Si Mn, Cr, Ga Ortoklas K, Al, Si Rb, Ba, Sr, Cu, Ga Ilmenit Fe, Ti Co, Ni, Cr, V Magnetit Fe Zn, Co, Ni, Cr, V Sumber : Mitchell 1964

2.2. Karakteristik Tembaga Cu