IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN KOTA TANGERANG
4.1. Letak Geografis
Daerah penelitian adalah Kota Tangerang, Provinsi Banten dengan luas wilayah sebesar 183,78 km
2
• Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Naga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang
. Letak Kota Tangerang secara geografis berada antara 6°6’ Lintang Utara sampai 6°13’ Lintang Selatan dan 106°36’ Bujur Timur
sampai dengan 106°42’ Bujur Timur. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
• Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.
• Sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta. Secara administrasi Kota Tangerang terdiri dari 13 kecamatan, yaitu
Kecamatan Tangerang, Karawaci, Batuceper, Neglasari, Cipondoh, Pinang, Ciledug, Karang Tengah, Larangan, Jatiuwung, Cibodas, Periuk, dan Kecamatan
Benda. Pada umumnya ketinggian tempat di wilayah Kota Tangerang berada pada 10 – 18 m di atas permukaan laut BPS, 2009.
Berdasarkan hasil pengolahan dan interpretasi terhadap peta digital wilayah Kota Tangerang Bakosurtanal, 2000, maka pengambilan contoh tanah dan beras
dilakukan pada 13 titik yang berada di Kecamatan Batuceper, Benda, Cipondoh, Karang Tengah, Neglasari, Periuk, dan Pinang. Pengambilan contoh tanah dan
beras dilakukan pada lahan sawah.
4.2. Iklim
Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi dan Geofisika tahun 2003- 2008 diketahui bahwa curah hujan per tahun tertinggi terjadi pada tahun 2007
1.951 mmtahun dengan jumlah hari hujan 127 hari. Rata-rata kelembaban udara setiap tahun meningkat hingga tahun 2005, kemudian menurun pada tahun 2006
dan meningkat lagi sampai tahun 2008. Sedangkan rata-rata temperatur udara dari tahun 2003 sampai 2008 cenderung stabil ± 27 °C. Data iklim di Kota
Tangerang pada tahun 2003-2008 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Curah hujan, kelembaban udara dan temperatur di Kota Tangerang
Tahun Banyak Hari
Hujan hari
Banyak Curah Hujan
mm Rata-Rata
Kelembaban Udara
Rata-Rata Temperatur
Udara °C
2008 137
1.746 79,67
27,31 2007
127 1.951
78,30 27,39
2006 111
1.301 78,00
27,16 2005
133 1.804
81,92 27,46
2004 111
1.948 81,33
27,46 2003
138 1.656
58,08 27,07
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika BPS, 2009
4.3. Jenis Tanah dan Batuan Induk
Kondisi geologi Kota Tangerang berdasarkan interpretasi dari Peta Geologi lembar Jakarta, terbentuk oleh Tuf Banten yang merupakan batuan vulkanik dan
aluvial Suhendar, 2005. Tuf Banten QTvb tersusun dari tuf, tuf batuapung dan batupasir tufaan, sedang endapan aluvial Qa terdiri dari lempung, lanau, pasir,
kerikil, kerakal dan bongkah berada di sepanjang Sungai Cisadane, Kali Angke, Kali Sabi, Kali Ciracab, Situ Cipondoh dan di bagian utara Kota Tangerang.
Kipas Aluvial Qav yang terdiri dari tuf halus berlapis, tuf pasiran yang berselingan dengan tuf konglomeratan mengisi wilayah bagian utara Kota
Tangerang sekitar Bandara Soekarno-Hatta Kecamatan Benda. Berdasarkan Peta Tanah Semi Detail Daerah Tangerang dan Sekitarnya
Jabotabek II Skala 1:50.000 Lembaga Penelitian Tanah, 1980, jenis tanah di lokasi penelitian adalah Aluvial Kelabu, Kompleks Aluvial Coklat Kekelabuan
dan Aluvial Kelabu, Glei Humus Rendah, Asosiasi Podzolik Coklat Kekuningan dan Hidromorf Kelabu, Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Laterit Air
Tanah, Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Laterit Air Tanah. Tabel 7 memperlihatkan jenis tanah, tekstur dan bahan induk di lokasi penelitian.
Tabel 7. Jenis janah, tekstur, dan bahan induk di lokasi penelitian
Kelurahan Macam Tanah
Tekstur Bahan Induk
Periuk Asosiasi Latosol Coklat
Kemerahan dan Laterit Air Tanah halus
Tufa Volkan Intermedier
Sepatan Aluvial Coklat Kekelabuan
sedang Endapan liat
Neglasari
Kompleks Aluvial Coklat Kekelabuan dan Aluvial Kelabu
sedang Endapan liat dan
pasir Batujaya
Asosiasi Podzolik Coklat Kekuningan dan Hidromorf
Kelabu agak
kasar Batu liat, batu
pasir
Pakojan
Latosol Merah halus
Tufa Volkan Intermedier
Kunciran Indah
Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Laterit Air Tanah
halus Tufa Volkan
Intermedier Kunciran
Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Laterit Air Tanah
halus Tufa Volkan
Intermedier
Pondok Bahar
Glei Humus Rendah sedang
Endapan liat
Gondrong
Aluvial Kelabu sedang
Endapan liat Karangsari
Asosiasi Podzolik Coklat Kekuningan dan Hidromorf
Kelabu agak
kasar Batu liat, batu
pasir
Pajang Asosiasi Podzolik Coklat
Kekuningan dan Hidromorf Kelabu
agak kasar
Batu liat, batu pasir
Jurumudi Asosiasi Podzolik Coklat
Kekuningan dan Hidromorf Kelabu
agak kasar
Batu liat, batu pasir
Poris Gaga
Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Laterit Air Tanah
halus Tufa Volkan
Intermedier
Sumber: Lembaga Penelitian Tanah 1980
4.4. Kualitas Udara