Karakteristik Tembaga Cu Karakteristik Seng Zn

2.2. Karakteristik Tembaga Cu

Tembaga merupakan salah satu logam berat yang banyak pemanfaatannya. Hal ini berkaitan dengan sifat tembaga yang siap pakai, tahan karat, konduktor listrik yang bagus dan tidak magnetik. Tembaga banyak terdapat sebagai sulfida, oksida atau karbonat, seperti bijih tembaga pirit, kalkopirit CuFeS, kuprit Cu 2 O dan malasit Cu 2 CO 3 OH 2 Tembaga merupakan unsur logam esensial untuk tanaman dan hewan. Unsur ini diperlukan pada berbagai sistem enzim. Oleh karena itu harus selalu ada pada makanan. Namun, tetap harus diperhatikan agar Cu yang masuk dalam jaringan kadarnya tidak kurang dan juga tidak berlebih Saeni, 1997. Kadar normal Cu dalam jaringan tanaman berkisar 5-20 ppm Sitorus, 2008. . Tembaga banyak dipergunakan pada industri metalurgi, tekstil, elektronika, dan sebagai cat anti karat Effendi, 2000. Dalam bidang pertanian, garam tembaga tembaga sulfatCuSO 4 Logam Cu merupakan logam yang juga terlibat dalam proses metabolisme tubuh manusia. Logam ini memegang peranan dalam oksidasi enzim, seperti katalase, peroksidase, cytochrome oksidasi. Kekurangan logam tembaga pada tubuh manusia dapat mengakibatkan hypochromic, mycrocitie serta gejala kekurangan darah. Logam ini dalam konsentrasi rendah tidak membahayakan, bahkan diperlukan tubuh. Tetapi dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal Levander dan Cheng, 1980 dalam Indrawati, 1994. digunakan sebagai pembasmi jamur dan siput Darmono, 1995.

2.3. Karakteristik Seng Zn

Seng Zn adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan, dan tumbuhan tingkat tinggi. Seng terdapat secara luas, namun sumber utamanya adalah sphalerite, ZnFeS yang biasanya terdapat bersama dengan galena PbS Cotton dan Wilkinson, 1989. Zn dalam tanah dikelompokkan dalam bentuk-bentuk kelompok mudah tersedia sampai tidak tersedia bagi tanaman, yaitu bentuk terlarut dalam air, dapat dipertukarkan terikat pada koloid-koloid bermuatan listrik, terikat oleh senyawa organik menjadi khelat atau senyawa kompleks ikatan logam pada ligand organik, liat mineral sekunder dan oksida metalik tidak larut, serta dalam bentuk mineral primer Alloway, 1995. Endapan Zn dapat terbentuk dengan senyawa- senyawa hidroksida, karbonat, fosfat, sulfida, molibdat, dan asam-asam organik yang terdiri dari humat, fulvat, dan ligand organik. Adsorpsi Zn ++ Seng sering digunakan dalam pelapisan logam seperti baja dan besi yang merupakan produk antikarat, pembuatan zat warna untuk cat, lampu, gelas, bahan keramik, pestisida dan sebagainya Darmono, 1995. yang kuat dalam tanah dapat terjadi dengan adanya bahan organik dan mineral liat, dan hal ini berhubungan dengan kapasitas tukar kation tanah dan keasaman tanah Warneke dan Barber, 1973. Untuk pertumbuhan tanaman, pada umumnya tanaman membutuhkan unsur Zn hanya dalam jumlah sedikit. Kadar normal Zn dalam tanaman berkisar 25-150 ppm Sitorus, 2008. Seng diserap tanaman dalam bentuk Zn 2+ tetapi dapat juga diserap dalam bentuk molekuler garam kompleks organik seperti EDTA. Kekurangan atau kelebihan unsur Zn pada lahan pertanian diperlihatkan pada kandungannya pada jaringan tanaman, khususnya pada tanaman semusim. Kelebihan logam Zn dalam tubuh manusia akan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri pada dada, pneumonitis dan paru-paru Levander dan Cheng, 1980 dalam Sule, 1994. Pengaruh yang ditimbulkan logam ini dapat bersifat permanen.

2.4. Karakteristik Timbal Pb