Invetarisasi Lahan Sawah di Kota Tangerang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Invetarisasi Lahan Sawah di Kota Tangerang

Keberadaan Kota Tangerang yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Indonesia memberikan kemudahan akses terhadap berbagai sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan udara, baik bagi masyarakat Ibukota maupun masyarakat Kota Tangerang sendiri. Keunggulan ini telah banyak dimanfaatkan oleh pelaku industri, sehingga banyak lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi bentuk lain bangunan. Namun, dari luas total Kota Tangerang 164.539 km 2 Tabel 9. Luas wilayah dan potensi baku lahan sawah di Kota Tangerang masih terdapat lahan sawah yang berpotensi seluas 1.101 ha Dinas Pertanian Kota Tangerang, 2008. Adapun luas wilayah dan luas lahan sawah per kecamatan di Kota Tangerang dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Kecamatan Luas Wilayah km 2 Potensi Lahan Sawah Irigasi ha Tadah Hujan ha Ciledug 8.769 15 Larangan 9.397 Karang Tengah 10.474 14 Cipondoh 17.910 122 50 Pinang 21.590 50 198 Tangerang 15.785 10 Karawaci 13.475 34 Cibodas 9.611 Jatiuwung 14.406 Periuk 9.543 93 Neglasari 16.077 301 15 Batuceper 11.583 25 Benda 5.919 166 8 Jumlah 164.539 757 344 Sumber : Dinas Pertanian Kota Tangerang 2008 Pada Tabel 9 terlihat bahwa Kecamatan Neglasari merupakan kecamatan terbesar di Kota Tangerang yang masih memiliki lahan sawah, yaitu seluas 301 ha sawah beririgasi dan 15 ha sawah tadah hujan. Kecamatan Larangan, Cibodas dan Jatiuwung sudah tidak memiliki lahan sawah. Hal ini disebabkan di ketiga kecamatan tersebut lahan pertanian yang dahulu ada telah dialihfungsikan menjadi bangunan perumahan dan kawasan perindustrian. Berdasarkan hasil wawancara informal dengan petani di Kota Tangerang diketahui bahwa sebagian besar petani di Kota Tangerang memiliki lahan sawah sudah turun temurun sejak sebelum tahun 1980-an dan sudah melakukan kegiatan budidaya padi sawah selama 20 tahun lebih, bahkan di beberapa lokasi penelitian telah melakukan kegiatan budidaya padi sawah selama 30 tahun lebih. Dalam setahun petani melakukan penanaman padi sebanyak 2 kali padi – padi – bera, sedangkan petani yang memiliki sawah dengan sistem irigasi yang baik dapat melakukan penanaman padi 3 kali dalam setahun padi – padi – padi. Pemupukan yang digunakan adalah pupuk urea, TSP, dan KCl. Dosis pemupukan yang digunakan umumnya dalam kisaran 200-300 kg ureaha, 50-100 kg TSPha dan 50-100 kg KClha.

5.2. Kondisi Sifat Fisik dan Kimia Tanah Lokasi Penelitian a Tektur Tanah