Karakteristik Timbal Pb Evaluation of Cu, Zn, Pb and Cd Contamination in Agricultural Land at Tangerang, Province of Banten

organik, liat mineral sekunder dan oksida metalik tidak larut, serta dalam bentuk mineral primer Alloway, 1995. Endapan Zn dapat terbentuk dengan senyawa- senyawa hidroksida, karbonat, fosfat, sulfida, molibdat, dan asam-asam organik yang terdiri dari humat, fulvat, dan ligand organik. Adsorpsi Zn ++ Seng sering digunakan dalam pelapisan logam seperti baja dan besi yang merupakan produk antikarat, pembuatan zat warna untuk cat, lampu, gelas, bahan keramik, pestisida dan sebagainya Darmono, 1995. yang kuat dalam tanah dapat terjadi dengan adanya bahan organik dan mineral liat, dan hal ini berhubungan dengan kapasitas tukar kation tanah dan keasaman tanah Warneke dan Barber, 1973. Untuk pertumbuhan tanaman, pada umumnya tanaman membutuhkan unsur Zn hanya dalam jumlah sedikit. Kadar normal Zn dalam tanaman berkisar 25-150 ppm Sitorus, 2008. Seng diserap tanaman dalam bentuk Zn 2+ tetapi dapat juga diserap dalam bentuk molekuler garam kompleks organik seperti EDTA. Kekurangan atau kelebihan unsur Zn pada lahan pertanian diperlihatkan pada kandungannya pada jaringan tanaman, khususnya pada tanaman semusim. Kelebihan logam Zn dalam tubuh manusia akan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri pada dada, pneumonitis dan paru-paru Levander dan Cheng, 1980 dalam Sule, 1994. Pengaruh yang ditimbulkan logam ini dapat bersifat permanen.

2.4. Karakteristik Timbal Pb

Timbal Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah dimurnikan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam PbS yang sering disebut galena Darmono, 1995. Menurut Soepardi 1983, Pb dalam tanah sebagian besar tidak tersedia bagi tanaman, dan seperti halnya dengan kation logam beracun lain Pb sangat tidak larut dalam tanah terutama bila tanah tidak terlalu masam. Sebagian besar Pb ditemukan pada lapisan permukaan, suatu petunjuk bahwa hampir tidak ada pergerakan ke bawah. Pengapuran akan mengurangi ketersediaan unsur ini dan penyerapannya oleh tanaman. Kandungan Pb total pada tanah pertanian berkisar 2–200 ppm. Sumber unsur ini berasal dari berbagai jenis batuan. Pada batuan ultrabasik gabbro terkandung 1,9 mg Pbkg, pada andesit 8,3 mgkg dan pada granit batuan asam 22,7 mgkg batuan. Ada kecenderungan bahwa kandungan Pb meningkat dengan meningkatnya kandungan silika batuan Nriagu, 1978 dalam Lahuddin, 2007. Logam ini tidak terdapat secara murni, tetapi berkombinasi dengan unsur lain sebagai garam. Pada umumnya logam ini berasosiasi dengan logam-logam seperti seng, besi, kadmium, dan perak dan logam ini umumnya berasal dari berbagai limbah industri, diantaranya baterai, pewarna cat, lampu, dan aditif bahan bakar petrolium. Pb tersedia bagi tanaman melalui tanah dan sumber-sumber aerosol udara. Serapannya oleh tanaman sangat rendah, kecuali pada tanah dengan kapasitas tukar kation, pH, kadar bahan organik dan kadar P rendah Lepp, 1981. Serapan Pb oleh tanaman jarang pula sampai menimbulkan gejala toksisitas pada tanaman, kecuali bila kandungan Pb dalam media perakaran sangat tinggi, karena sebagian besar Pb yang diserap diakumulasikan pada akar secara cepat. Timbal banyak digunakan dalam industri baterai Eckenfelder, 1989. Elektroda dari aki baterai biasanya mengandung 93 Pb dan 7 Sb antimoni. Pb sangat baik untuk merangsang arus listrik sebagai katoda PbO 2 Pb murni biasanya digunakan untuk melapisi logam lain agar tidak mudah berkarat, misalnya pipa-pipa air atau kabel-kabel listrik bawah tanah. Senyawa Pb juga digunakan untuk campuran pembuatan cat sebagai bahan pewarna, seperti Pb putih atau PbOH dan Pb logam Darmono, 1995. Logam Pb juga digunakan dalam pembuatan tinta, sekering, amunisi, dan kabel. 2 2PbCO 3 dan Pb merah atau Pb 3 O 4 Tingkat toksisitas timbal lebih rendah daripada kadmium Cd, merkuri Hg dan tembaga Cu, akan tetapi lebih toksik daripada kromium Cr, mangan Mn, barium Ba, zinc Zn dan besi Fe. Keracunan timbal plumbism dalam dosis rendah namun berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan neurotoksik racun saraf dan tingkah laku Darmono, 1995. Darmono, 1995. Penambahan timbal pada bahan bakar sebagai anti knocking agent anti letupan juga memberikan kontribusi yang berarti bagi keberadaan timbal di dalam udara, tanah, dan air.

2.5. Karakteristik Kadmium Cd