dimana: N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden Y = Skor total tiap pernyataan dari tiap responden
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Simamora 2004, reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioer. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara
berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama, sedangkan menurut Nugroho 2007, reliabilitas merupakan ukuran suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan
disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga
dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari
0,60.
r
11
=
2 2
1 1
σ σ
∑
− −
k k
.................................................................................3
dimana :
r
11
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
σ = Ragam total
∑
2
σ = Jumlah ragam butir
3.7.3 Analisis Persepsi atau Skor Rataan
Skor rataan
digunakan untuk
mengelompokkan jawaban responden terhadap masing-masing kriteria skala 1 sampai 5 Umar, 2003, cara menghitung
skor rataan sebagai berikut:
∑ ∑
=
i i
i
f w
f X
.
...............................................................................................4 Keterangan:
X = Skor rataan terboboti
i
f = Frekuensi pada kategori ke-i
i
w = Bobot untuk kategori ke-i 1 sd 5 Hasil nilai skor rataan kemudian ditentukan rentang skala 1 sd 5. Nilai
skor rata-rata yang didapatkan adalah sebesar 0,8. Hal ini didapatkan dari hasil perhitungan rumus sebagai berikut:
m m
Rs 1
− =
................................................................................................ 5 Rs
5 1
5 −
= = 0,8
Keterangan: Rs = Rentang skala
M = Jumlah alternatif jawaban tiap item Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban
berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan
penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Posisi Keputusan Penilaian
Skor Rataan Keterangan
Interpretasi Pelaksanaan
1,0 – 1,8 Sangat tidak setuju
Sangat tidak baik 1,8 – 2,6
Tidak setuju Tidak baik
2,6 – 3,4 Cukup setuju
Cukup baik 3,4 – 4,2
Setuju Baik
4,2 – 5,0 Sangat setuju
Sangat baik Interpretasi untuk tiap posisi tersebut adalah apabila nilai skor rataan yang
dihasilkan berada didalam rentang 1,0 sampai 1,8 maka pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi dan kinerja pengajar dikatakan sangat tidak baik. Nilai skor
rataan yang dihasilkan berada didalam rentang 1,8 sampai 2,6 maka proses rekrutmen seleksi yang dilaksanakan dan kinerja yang dihasilkan dikatakan tidak
baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan diantara 2,6 dan 3,4 maka proses rekrutmen seleksi yang dilaksanakan dan kinerja yang dihasilkan dikatakan cukup
baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan berada didalam rentang 3,4 sampai 4,2 maka proses rekrutmen seleksi yang dilaksanakan dan kinerja yang dihasilkan
dikatakan baik, sementara jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada didalam rentang 4,2 sampai 5,0 maka proses rekrutmen seleksi yang dilaksanakan dan
kinerja yang dihasilkan dikatakan sangat baik.
3.7.4 Uji Korelasi Rank Spearman