13. Keputusan Penerimaan Penerimaan kerja menandakan akhir proses seleksi dengan beranggapan
bahwa kandidat menerima tawaran kerja.
2.6.3 Sistem Seleksi yang Efektif
Menurut Rivai 2006, dalam hal ini perlu disadari bahwa proses seleksi karyawan baru merupakan kegiatan penting bagi perusahaan maupun bagi calon
staf dan pengajar itu sendiri. Mempertahankan atau pun mengembangkan suatu sistem seleksi yang menghasilkan staf dan pengajar produktif dan mencari
peluang untuk meningkatkan cara kerjanya sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Sistem seleksi yang efektif pada dasarnya memliki tiga sasaran, yaitu:
1. Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat memprediksi kinerja pelamar. Pernyataan berikut ini mungkin dapat
dipertimbangkan ketika melakukan seleksi, seperti apa kelemahan dari: a. Instruktur yang kurang menguasai materi.
b. Proses seleksi yang tidak dapat memprediksi kinerja pelamar di tempat kerja.
c. Perhitungan dengan menggunakan komputer yang menghasilkan jawaban yang salah.
2. Keadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan yang sama didalam sistem seleksi. Sistem
seleksi yang adil jika: a. Didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang dijalankan secara
konsisten. b. Menggunakan standar penerimaan yang sama untuk semua pelamar.
c. Menyaring pelamar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang hanya berkaitan dengan pekerjaan saja.
3. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh. Pewawancara dan calon meyakini akan suatu
sistem seleksi apabila: a. Selama proses seleksi pelamar dan pewawancara menggunakan waktu
dengan efektif dan baik.
b. Setiap orang memperoleh manfaat dengan mengikuti proses seleksi terlepas dari keputusan penerimaan staf dan pengajar yang diambil
c. Citra perusahaan dan harga diri para pelamar tetap terjaga.
2.6.4 Faktor-faktor Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Seleksi
Menurut Rivai 2006, perusahaan semakin dituntut untuk mencapai semua sasaran yang diinginkan oleh manajemen. Sementara itu, staf dan pengajar
semakin sering berpindah perusahaan dan karir, untuk mendapatkan predikat staf dan pengajar yang ideal dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan
pribadinya, sehingga perusahaan membutuhkan proses seleksi yang efektif agar dapat mengidentifikasi siapa yang mampu dan mau melaksanakan suatu pekerjaan
selama jangka waktu tertentu. Tanpa sistem seleksi yang efektif, perusahaan akan managgung risiko, antara lain:
1. Peningkatan biaya, sebagai akibat kesalahan ketika penerimaan staf dan pengajar akan menimbulkan inefisiensi dengan membengkaknya biaya.
2. Motivasi staf dan pengajar yang rendah. 3. Kualitas pelayanan yang rendah atau menurun yang dirasakan oleh pelanggan.
4. Kurangnya upaya manajer atau supervisor dalam membimbing bawahannya maupun inisiatif untuk kemajuan perusahaan, karena terpaksa berkonsentrasi
pada pengisian lowongan yang tidak diharapkan.
2.6.5 Jenis-jenis Seleksi