Proses Rekrutmen Bintang Pelajar

pada juz 30 dan hadist tertentu serta penampilan Islami dan pemahaman keIslaman, sedangkan kelemahannya dibandingkan dengan proses yang ada pada teori, yaitu tidak diikut sertakannya tes kesehatan pada staf dan pengajarnya, dimana tes tersebut merupakan bagian penting dalam memelihara kesehatan dan keselamatan kerja serta dapat memacu semangat pengajar dalam bekerja.

4.4.1 Proses Rekrutmen Bintang Pelajar

Menurut Rivai 2006, rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka diserahkan atau dikumpulkan. Hasilnya adalah merupakan sekumpulan pelamar calon staf dan pengajar baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat dikatakan sebagi proses untuk mendapatkan sejumlah SDM yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan. Seleksi adalah kegiatan lanjutan dari kegiatan rekrutmen yang bertujuan memadukan antara pekerja dan pekerjaannya, dimana kegiatan seleksi memusatkan perhatian pada evaluasi, prosedur dan metode untuk memastikan bahwa calon pekerja ditempatkan pada posisi yang sesuai dan dalam waktu yang tepat. Tahapan awal yang dilakukan Bintang Pelajar sebelum pelaksanaan proses perekrutan meliputi: 1. Ketentuan permintaan staf dan pengajar baru meliputi: a. Proses rekrutmen membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga perlu adanya analisa mendalam terhadap kebutuhan. b. Bintang Pelajar merupakan perusahaan yang memiliki tingkat turn over yang tinggi, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan staf dan pengajar harus jauh hari dipikirkan. c. Diperlukan adanya prosedur permintaan pegawai untuk menghindari proses rekrutmen yang tidak optimal karena keterbatasan waktu. 2. Data yang dibutuhkan meliputi: a. Form kebutuhan pegawai staf dan pengajar. b. Data kebutuhan pegawai lengkap dengan analisa job desk atau loading kerja. c. Data kebutuhan waktu luang dan data optimalisasi pengajar . 3. Prosedur pelaksanaan permintaan staf dan pengajar dapat dilihat pada Gambar 13. Div. Operasional Div. SDM Divisi Lain e f Kepala Cabang d Div. SDM Rekrutmen

1. Publikasi 2. Seleksi

Administrasi 3. Rekrutmen g c Koord. QC a h b Gambar 13. Prosedur Pelaksanaan Permintaan Staf dan Pengajar Baru Keterangan Gambar 13. a. Kepala cabang berhak mengajukan tambahan staf baru atau melengkapi staf berdasarkan analisa loading kerja masing-masing staf. b. Quality control menganalisa kebutuhan pengajar setiap cabang dan mengajukan penambahan pengajar apabila terjadi kekurangan pengajar melalui kepala cabang kemudian langsung diinformasikan ke koordinator QC untuk ditindaklanjuti. c. Koordinator QC menganalisa kembali kebutuhan pengajar dari keseluruhan cabang dengan menggunakan format yang tersedia format yang disiapkan dapat memunculkan optimalisasi pengajar yang ada dan kekurangan pengajar sesuai dengan hari dan jam yang membutuhkan pengajar baru. Hasil analisa kemudian diserahkan ke SDM rekrutmen untuk ditindaklanjuti. Penginformasian ke SDM dilakukan paling lambat dua minggu sebelum akan diberdayakan untuk mengajar. d. Koordinator QC koordinasi dengan manajer operasional apabila ada kebutuhan-kebutuhan pengajar untuk program-program khusus. e. Manajer operasional melakukan analisa kembali dengan memunculkan data kebutuhan staf dan pengajar untuk diajukan ke Manajer SDM.