4. Siswa praktik menulis puisi tanpa perlakuan penggunaan media lingkungan.
5. Siswa menyunting puisi yang telah ditulis. c. Kegiatan Penutup
1. Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran menulis puisi. 2. Siswa menyampaikan kesimpulan mengenai pembelajaran menulis puisi.
3. Pengukuran Sesudah Eksperimen Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan media
lingkungan, dilanjutkan dengan memberikan posttest yang bentuknya sama dengan pretest kepada kedua kelompok tersebut. Pemberian posttest keterampilan
menulis puisi bertujuan untuk melihat perbedaan keterampilan menulis puisi antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil posttest tersebut sebagai
pembanding dengan hasil yang dicapai saat pretest, apakah hasilnya meningkat, sama, atau justru menurun.
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto 2006:149, instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes keterampilan menulis puisi dengan memperhatikan
lima aspek penilaian. Kelima aspek tersebut adalah diksi, bahasa kias, citraan,
bunyi, dan makna. Penilaian tes menulis puisi ini menggunakan instrumen penilaian sebagai berikut.
Tabel 3: Instrumen Penilaian Menulis Puisi Aspek
Kriteria Skor
Skor Maksimal
Diksi
SANGAT BAIK: pemilihan kata tepat dan efektif sehingga mengekspresikan gagasan
dan perasaan yang kuat pada puisi bahasa yang digunakan padat.
5
5 BAIK: pemilihan kata tepat dan efektif
sehingga mengekspresikan gagasan dan perasaan yang kuat pada puisi bahasa yang
digunakan cukup padat. 4
SEDANG: pemilihan kata cukup tepat dan efektif sehingga cukup mengekspresikan
gagasan dan perasaan yang kuat pada puisi bahasa yang digunakan cukup padat.
3
KURANG: pemilihan kata kurang tepat dan efektif sehingga kurang mengekspresikan
gagasan dan perasaan yang pada puisi bahasa yang digunakan kurang padat.
2
SANGAT KURANG: pemilihan kata tidak tepat dan tidak efektif bahasa yang
digunakan tidak padat. 1
Bahasa Kias
SANGAT BAIK: terdapat sangat banyak bahasa kias yang menambah estetika mampu
menciptakan ekspresi yang sesuai dengan judul puisi.
5
5 BAIK: terdapat banyak bahasa kias yang
menambah estetika mampu menciptakan ekspresi yang sesuai dengan judul puisi.
4
SEDANG: terdapat sedikit bahasa kias yang kurang
menambah estetika
kurang menciptakan ekspresi yang sesuai dengan
judul puisi. 3
KURANG: terdapat bahasa kias yang kurang menambah
estetika tidak
mampu menciptakan ekspresi yang sesuai dengan
judul puisi. 2
SANGAT KURANG: tidak terdapat bahasa kias.
1
Citraan
SANGAT BAIK: terdapat citraan yang mampu mendukung imajinasi objek puisi dan
menambah suasana pada puisi. 5
5 BAIK: terdapat citraan yang mampu
mendukung imajinasi objek puisi dan cukup menambah suasana pada puisi.
4
SEDANG: terdapat citraan yang cukup mendukung imajinasi objek puisi dan cukup
menambah suasana pada puisi. 3
KURANG: terdapat citraan yang cukup mendukung imajinasi objek puisi.
2 SANGAT KURANG: tidak terdapat citraan
sama sekali. 1
Bunyi SANGAT BAIK: terdapat bunyi yang
mampu memperjelas ekspresi, membangun suasana puisi, membangkitkan asosiasi, dan
merdu. 5
5 BAIK:
terdapat bunyi
yang mampu
memperjelas ekspresi, membangun suasana puisi, dan membangkitkan asosiasi.
4
SEDANG: terdapat bunyi yang mampu memperjelas
ekspresi dan
membangun suasana puisi.
3
KURANG: terdapat bunyi yang mampu memperjelas ekspresi.
2 SANGAT
KURANG: tidak
mendayagunakan bunyi. 1
Makna SANGAT BAIK: kesesuaian antara isi dan
judul puisi sangat baik terdapat amanat yang sesuai dengan tema dan judul puisi.
5
5 BAIK: kesesuaian antara isi dan judul puisi
baik terdapat amanat yang sesuai dengan tema dan judul puisi.
4
SEDANG: kesesuaian antara isi dan judul puisi cukup baik terdapat amanat yang
sesuai dengan tema dan judul puisi. 3
KURANG: isi puisi kurang sesuai dengan judul tidak terdapat amanat.
2 SANGAT KURANG: isi puisi tidak sesuai
dengan judul tidak terdapat amanat. 1
Jumlah Skor Maksimal 25
Sumber: Nurgiyantoro 2012:487 dengan modifikasi seperlunya.
2. Validitas Instrumen Menurut Mardapi dalam Nurgiyantoro, 2012:152, validitas merupakan
dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes menulis
puisi, maka validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Gronlund dalam Nurgiyantoro, 2012:151, validitas isi merupakan
proses penentuan seberapa jauh suatu alat tes menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap ranah tugas yang diukur. Pengujian validitas ini dilakukan
dengan membandingkan isi instrumen dengan materi yang diajarkan. Validitas tersebut dikonsultasikan pada ahlinya expert judgement. Expert judgement
dalam penelitian ini adalah Susana R, guru bahasa Indonesia di SMP N 1 Imogiri.
3. Reliabilitas Instrumen Menurut Gronlund dalam Nurgiyantoro, 2012:165, reliabilitas menunjuk
pada pengertian konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. Reliabilitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan prosedur konsistensi internal dengan teknik Alpha Crombach yang dihitung dengan bantuan program SPSS 20.0.
Reliabilitas suatu instrumen sangat bergantung pada jumlah aspek penilaiannya. Menurut Ebel dalam Nurgiyantoro, 2012:180, aspek penilaian yang berjumlah 5
paling tidak indeks reliabilitasnya harus mencapai 0,20.