BAB II KAJIAN TEORI
Bab kajian teori ini menguraikan beberapa teori yang mendukung penelitian ini. Kajian teori ini disesuaikan dengan spesifikasi penelitian, agar
pembahasannya tidak terlalu luas. Selain itu, pada bab ini juga akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang relevan, kerangka teori, dan hipotesis penelitian
ini.
A. Deskripsi Teori 1. Menulis Puisi
Menurut Aksana 2006:8, menulis merupakan kegiatan menuangkan pengetahuan, perenungan, pandangan terhadap suatu masalah, imajinasi, perasaan,
pengalaman, dan cita-cita dalam sebuah rangkaian kata. Tarigan 2008:3 menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak bertatap muka dengan orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah proses keterampilan menuangkan pengetahuan, perenungan, pandangan terhadap suatu masalah, imajinasi, perasaan, pengalaman,
dan cita-cita yang mempunyai tujuan menyampaikan pesan atau berkomunikasi kepada pembaca.
Menurut Har 2011:47, menulis puisi adalah kegiatan merangkai kata-kata sehingga rangkaian kata tersebut mampu menceritakan sesuatu, mengungkapkan
perasaan, dan menggambarkan sesuatu hal. Ketika menulis puisi, seseorang akan
menggunakan imajinasi, perasaan, dan kenanganpengalaman untuk merangkai kata-kata tersebut, sehingga tulisan puisi itu menjadi bermakna dan estetis atau
indah Har, 2011:47. Salah satu hal yang membedakan puisi dengan narasi adalah bentuknya.
Menurut Luxemburg dalam Wiyatmi 2008:53, ciri puisi yang paling menyolok adalah bentuk tipografik puisi yang larik-lariknya tidak terus sampai ke tepi
halaman. Selain ciri tersebut, teks puisi juga bukan merupakan sebuah alur. Puisi merupakan rangkaian kata sebagai ungkapan hati yang mempunyai makna dan
rasa tertentu Har, 2011:48. Dalam menulis sebuah puisi diperlukan ide-ide sebagai bahan penulisan.
Menurut KBBI 2009:335, ide adalah rancangan atau gagasan yang tersusun di dalam pikiran. Menurut Har 2011:59, ada lima cara yang dapat digunakan untuk
menemukan ide dalam menulis puisi. Cara pertama adalah menggunakan indera manusia. Manusia normal
mempunyai lima indera yang dapat digunakan dalam mencari ide untuk menulis puisi. Kelima indera tersebut adalah mata sebagai indera penglihatan, telinga
sebagai indera pendengaran, hidung sebagai indera penciuman, lidah sebagai indera perasa, dan kulit sebagai indera perabaan. Menurut Har 2011:60, hasil
kepekaan kelima indera manusia dapat dijadikan bahanide untuk menulis puisi. Cara kedua adalah mengungkapkan perasaan. Mengungkapkan perasaan
marah, benci, kecewa, senang, gembira, sedih, dan bangga dapat menjadi ide untuk menulis puisi.