Fokus Penelitian Instrumen Penelitian

pasien PAPS yang berjumlah 8 orang yang terdiri dari empat orang pasien VIP Anggrek, empat orang pasien VIP Teratai.

3.4. Fokus Penelitian

Menurut Sugiono 2005, penetapan fokus dapat dilakukan berdasarkan permasalahan penelitian. Dengan mengacu pada permasalahan penelitian, maka peneliti mengarahkan fokus penelitian pada persepsi keputusan pasien pulang atas permintaan sendiri PAPS tentang mutu pelayanan dan kepuasan di ruang VIP RSUD Deli Serdang.

3.5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam in-depth interview dengan pasienkeluarga atau yang mendampingi pasien dan melalui observasi. Tujuan wawancara mendalam adalah untuk menggali informasi lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya niat pasienkeluarga untuk PAPS berdasarkan sudut pandang persepsi pasienkeluarga. Informasi yang dikumpulkan meliputi persepsi pasien tentang mutu pelayanan dan kepuasan yang ditawarkan oleh rumah sakit. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan data dan dokumentasi lainnya yang didapat dari tata data ruangan VIP, Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS dan dari profil RSUD Deli Serdang.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada penelitian kualitatif, instrumen utama penelitiannya adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara agar wawancara tetap berada pada fokus penelitian dan dengan menggunakan tape recorder. 3.7. Definisi Operasional 1. Mutu pelayanan menurut persepsi pasien yang meliputi pelayanan penerimaan, pelayanan keperawatan, pelayanan dokter, pelayanan makanan dan gizi, pelayanan penunjang medik, pelayanan lingkungan fisik. Mutu pelayanan rawat adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit yang diharapkan oleh masyarakatpengguna jasa rumah sakit yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan kesehatan. Berikut 6 variabel dari mutu pelayanan rawat inap : a. Persepsi Pelayanan Penerimaan adalah penilaian responden yang menggambarkan kondisi pelayanan administrasipenerimaan yang diberikan pihak rumah sakit, diukur dari penampilan petugas, dan kejelasan memberikan informasi. Universitas Sumatera Utara b. Persepsi Pelayanan Perawat adalah penilaian responden yang menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan perawat, diukur dari perhatian, keramahan, ketanggapan pelayanan, sikap dalam meyampaikan informasi dan rutinitas. c. Persepsi Pelayanan Dokter adalah penilaian responden yang menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan dokter, diukur dari perhatian, kejelasan dari tindakan, jadwal kunjungan, kesigapan dan keterbukaan dokter. d. Persepsi Pelayanan Makanan dan Gizi adalah penilaian responden yang menggambarkan pelayanan makanan dan gizi yang disajikan pihak rumah sakit, diukur dari kebersihan makanan, cara penyajian, pengaturan menu, serta ada tidaknya informasi tentang diet. e. Persepsi Pelayanan Penunjang Medik adalah penilaian responden yang menggambarkan pelayanan penunjang medik yang diberikan pihak rumah sakit, diukur dari kecepatan hasil diagnosa, kelengkapan sarana penunjang medik, keramahan petugasnya dalam memberikan informasi, ketersediaan dan kualitas obat yang diberikan, serta kejelasan informasi tentang pemberian obat. f. Persepsi Lingkungan fisik adalah penilaian responden yang menggambarkan kondisi lingkungan di mana responden dirawat, meliputi kebersihan ruang rawat inap, penerangan, sirkulasi udara, penataan ruangan, kenyamanan, keamanan dan kebersihan toilet. Universitas Sumatera Utara 2. Kepuasan pasien adalah tingkat keadaan yang dirasakan pasien yang merupakan ukuran subjektif hasil penilaian terhadap pelayanan kesehatan yang diterima pasien. 3. Keputusan pasien pulang atas permintaan sendiri PAPS yaitu pasien pulang atas kemauan sendiri dan belum mendapat persetujuan dari dokter yang merawatnya.

3.8. Analisa Data