Pelayanan Makanan dan Gizi Pelayanan Penunjang Medik Lingkungan Fisik

masyarakat baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat kesehatanpencegahan penyakit, pengobatan, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan Depkes R.I, 1994. James Willan dalam buku Hospital Management 1990 yang dikutip oleh Aditama 2003 menyebutkan bahwa Nursing Departement di rumah sakit mempunyai beberapa tugas seperti : 1. Memberikan pelayanan keperawatan pada pasien, baik untuk kesembuhan, maupun pemulihan status fisik dan mentalnya. 2. Memberikan pelayanan lain bagi kenyamanan dan keamanan pasien, seperti penataan tempat tidur, dan lain-lain. 3. Melakukan tugas-tugas administrasi. 4. Meyelenggarakan pendidikan keperawatan berkelanjutan. 5. Melakukan berbagai penelitianriset untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit 6. Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan bagi para calon perawat.

2.3.1.4. Pelayanan Makanan dan Gizi

Makanan adalah bagian selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur- unsur ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh Almatsier, 2002. Menurut Wolfer 2001 menjelaskan bahwa pelayanan gizi di rumah sakit meliputi : Universitas Sumatera Utara 1. Pelayanan gizi bagi pasien yang dirawat inap. 2. Pelayanan pengarahan tentang gizi bagi pasien yang berobat jalan. 3. Pelayanan gizi bagi karyawan. Bahan makanan dan makanan jadi yang berasal dari instalasi gizi harus diperiksa akan kebersihannya sehingga tidak membahayakan kesehatan. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terlindungi dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga, dan harus selalu dalam keadaan bersih. Petugas pengolahan makanan harus sehat dan bersih dan secara berkala dilakukan pemeriksaan kesehatan Almatsier, 2002.

2.3.1.5. Pelayanan Penunjang Medik

Untuk dapat melaksanakan tugasnya sesuai SK Menkes R.I No. 983MenkesSKXI1992, tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit, maka rumah sakit umum harus menjalankan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah fungsi menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan nonmedik Aditama, 2003. Griffith dalam bukunya The Well Managed Community Hospital 1987 yang dikutip oleh Indra 2003, jenis pelayanan penunjang medik di rumah sakit meliputi pelyanan diagnostik, dan terapeutik. Pelayanan penunjang medik diagnostik dan terapeutik berhubungan dengan penanganan pasien secara langsung oleh dokternya. Pelayanan penunjang medik diagnostik meliputi : 1. Laboratotium 2. Radiologi 3. Electro Cardio Graph ECG Universitas Sumatera Utara 4. Ultrasonography USG 5. Lain-lain : Encephalography, Electromyography, dan Audiology. Pelayanan penunjang medik terapeutik meliputi : 1. Farmasi 2. Unit Gawat Darurat 3. Rehabilitasi medik : terapi fisik, terapi respirasi, terapi wicara dan terapi okupasi. 4. Pelayanan sosial 5. Radioterapi 6. Psikologi klinik

2.3.1.6. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik merupakan tempat di mana pasien berada selama menjalani perawatan di rumah sakit. Bangunan rumah sakit harus direncanakan sesuai dengan persyaratan ruang bangunan yang bertujuan menciptakan ruangan yang nyaman, bersih, dan sehat, sehingga tidak memberikan dampak negatif pada proses penyembuhan pasien, pada pengunjung, dan juga pada tenaga kerja rumah sakit. Kondisi ruangan dipengaruhi oleh kualitas udara, sanitasi bangunan, dan penggunaan ruangan. Lantai harus kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan Aditama, 2003. Menurut Wolfer 2001, faktor lain yang harus diperhatikan dalam ruangan pasien adalah faktor kebisingan. Kebisingan di ruang keperawatan tidak boleh melebihi 45 dBA. Adapun menurut Azwar 1999, faktor lain yang dianggap cukup vital untuk diperhatikan adalah air. Kualitas air harus selalu dipantau secara terus menerus agar Universitas Sumatera Utara penyediannya tetap aman. Penurunan kualitas air akan menggangu dan membahayakan kesehatan. 2.4. Kepuasan 2.4.1. Pengertian Kepuasan