Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar

Sardiman 2007 menyatakan bahwa terdapat beberapa fungsi motivasi yaitu: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah yang hendak dicapai dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Darsono 2000 menyatakan bahwa terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu: 1 Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar. 2 Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. 3 Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang telah dimiliki siswa. 4 Mengembangkan cita-cita atau aspirasi siswa.

2. Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar

Menurut Yuniati 2007, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran Anni et al. 2006. Secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah Bloom yang dikutip oleh Sudjana N 1999, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan psikomotoris, dan kemampuan refleks, ketrampilan bertindak. Ada enam aspek ranah yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Dalam penelitian ini hasil belajar biologi yang akan diukur meliputi dua ranah yaitu : ranah kognitif dan ranah afektif . Slameto 2003 menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu : a. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar. Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokkan menjadi: 1 Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran, dan kepribadian. 2 Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh. Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang oleh faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan maupun lingkungan. b. Faktor yang berasal dari luar diri individu Dengan demikian, guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Contoh faktor yang berasal dari luar diri individu yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah adanya penggunaan model dan media pembelajaran. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan Yamin 2007. Siswa selalu menampakkan keaktifan pada setiap proses pembelajaran. Keaktifan tersebut beranekaragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik seperti membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan. Kegiatan psikis misalnya pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, menyimpulkan hasil percobaan Dimyati dan Mujiono 2002. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari Yamin 2007. Paul D. Dierich dalam Yamin 2007 mengemukakan 8 aspek kegiatan yang mencerminkan aktivitas belajar, yaitu: 1. Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan sebagainya. 2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya. 3. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya. 4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya. 5. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya. 6. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya. 7. Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebaginya. 8. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya. Keterlibatan siswa dalam belajar dengan berbagai aktivitas seperti diuraikan di atas akan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan dan kegiatan belajar mengajar berjalan maksimal Sardiman 2007. Dalam penelitian ini, aktivitas siswa yang diamati pada proses pembelajaran adalah aktivitas visual, lisan, mendengarkan, gerak, menulis, mental, dan emosional. Dengan aktivitas tersebut diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.

3. Model ARCS Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Penggunaan Media Komik Berbasis ARCS ( Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Pada Materi Saling Hubungan Dalam Ekosistem Di SMP Negeri 1 Siwalan

0 14 126

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE Implementasi Model Pembelajaran Matematika Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemamp

0 1 16

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE Implementasi Model Pembelajaran Matematika Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemamp

0 0 13

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONVIDENCE, SATISFACTION) UNTUK PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

4 13 52

Pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada topik bahasan operasi bilangan bulat di kelas VII Erlan

0 2 373

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA - repository UPI T PSI 1302906 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL ARCS-V (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction, dan Volition) DALAM PEMBELAJARAN HURUF KANA - repository UPI T JEP 1207134 Title

0 0 3

PICTORIAL RIDDLE MELALUI PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

1 1 7