2.1.3.2 Strategi Pembelajaran Langsung
Menurut Depdiknas 2008, dalam strategi pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan tersebut
mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh
kelas. Menurut Suprijono 2012: 47 modeling adalah pendekatan utama dalam
strategi pembelajaran langsung. Modeling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada siswa. Modeling mengikuti urut-urutan sebagai berikut.
1. Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar. 2. Perilaku tersebut dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah dimiliki
siswa. 3. Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara jelas,
terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah selesai dikerjakan.
4. Siswa perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan kemudian menirukannya.
Metode yang sering dipakai dalam strategi pembelajaran langsung adalah metode ceramah dimana kegiatan belajar berpusat pada penceramah guru dan
komunikasi searah dari pembicaraan kepada pendengar siswa. Guru mendominasi seluruh kegiatan sedangkan siswa hanya memperhatikan dan
membuat catatan seperlunya.
Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran langsung akan diterapkan pada kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan secara garis
besar adalah sebagai berikut. 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara langsung.
2. Guru memberikan contoh dan latihan soal kepada siswa. 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada materi
yang belum jelas. 4. Guru memberikan PR atau tugas kepada siswa.
5. Guru memberikan ulangan sebagai evaluasi pembelajaran.
2.1.4 Kemampuan Komunikasi Matematis
Menurut Ontario Ministry of Education 2005: 1, komunikasi matematis adalah proses yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika karena melalui
komunikasi siswa dapat menggambarkan, menjelaskan, dan mengembangkan ide- ide mereka dan mengetahui hubungan dan bukti-bukti matematika. Ketika siswa
ditantang dan diminta beragumentasi untuk mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka kepada orang lain secara lisan atau tulisan, mereka belajar untuk
menjelaskan dan meyakinkan orang lain, mendengarkan gagasan atau penjelasan orang lain, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pengalaman mereka. Pada pembelajaran matematika, komunikasi menjadi aspek penting untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Melalui kemampuan
komunikasi siswa dapat saling bertukar ide-ide dalam matematika sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.