2.1.5 Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Menurut Ennis, sebagaimana dikutip oleh Maftukhin 2013: 24 berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Reflektif artinya mempertimbangkan atau memikirkan kembali segala sesuatu yang
dihadapinya sebelum mengambil keputusan. Beralasan artinya memiliki keyakinan dan pandangan yang didukung oleh bukti yang tepat, aktual, cukup,
dan relevan. Tahap-tahap berpikir kritis yaitu dirinci sebagai berikut.
1. Klarifikasi Dasar Elementary Clarification Klarifikasi dasar terbagi menjadi tiga indikator yaitu 1 mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan, 2 menganalisis argumen, dan 3 bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan atau pertanyaan yang menantang.
2. Memberikan Alasan untuk Suatu Keputusan The Basis for The Decision Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu 1 mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber dan 2 mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.
3. Menyimpulkan Inference Tahap menyimpulkan terdiri dari tiga indikator 1 membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil
deduksi,2 membuat
induksi dan
mempertimbangkan nilai keputusan.
4. Klarifikasi Lebih Lanjut Advanced Clarification Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu 1 mengidentifikasikan istilah
dan mempertimbangkan definisi dan 2 mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.
5. Dugaan dan Keterpaduan Supposition and Integration Tahap ini terbagi menjadi dua indikator 1 mempertimbangkan dan
memikirkan secara logis premis, alasan, asumsi, posisi, dan usulan lain yang tidak disetujui oleh mereka atau yang membuat mereka merasa ragu-ragu tanpa
membuat ketidaksepakatan atau keraguan itu mengganggu pikiran mereka, dan 2 menggabungkan kemampuan kemampuan lain dan disposisi-disposisi
dalam membuat dan mempertahankan sebuah keputusan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan berpikir kritis dalam matematika
adalah berpikir secara beralasan dan mempertimbangkan atau memikirkan kembali segala sesuatu yang dihadapi dalam persoalan matematika sebelum
mengambil keputusan yang didukung oleh bukti yang tepat, aktual, cukup, dan relevan. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang baik
dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengidentifikasi atau merumuskan dan menjawab pertanyaan dengan mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber,
kemampuan dalam menyimpulkan dan mempertimbangkan nilai keputusan, serta kemampuan dalam mempertimbangkan serta memikirkan secara logis keputusan
yang diambil. Dalam penelitian ini, peneliti merangkum indikator kemampuan berpikir kritis matematis sebagai berikut.
1 Kemampuan dalam mengidentifikasi atau merumuskan dan menjawab pertanyaan dengan mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber.
2 Kemampuan dalam menyimpulkan dan mempertimbangkan nilai keputusan. 3 Kemampuan dalam mempertimbangkan serta memikirkan secara logis
keputusan yang diambil.
� × × ℓ + ℓ × + × 8 × 8 × 8 + 8 × + 8 ×
8 8 + 8 − 8
Contoh soal tes kemampuan berpikir kritis matematis. 1.
Alas sebuah balok berbentuk persegi. Jika luas seluruh sisi balok sama dengan 768 cm
2
dan panjang sisi bidang alas sama dengan 8 cm, hitunglah tinggi balok tersebut Penyelesaian:
Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
Diketahui: Alas sebuah balok berbentuk persegi. Luas seluruh sisi balok = luas permukaan balok = 768 cm
2
. Panjang sisi bidang alas = 8 cm
Ditanya : Tinggi balok. Jawab :
Menjawab pertanyaan, serta mempertimbangkan dan memikirkan secara logis keputusan yang diambil.
8 × +
Menyimpulkan dan mempertimbangkan nilai keputusan.
Jadi tinggi balok adalah 20 cm.
2.1.6 Materi Penelitian