hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau apersepsi kita, memecahkan masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Percy dalam Nurudin 2010:19-20 mengemukakan enam manfaat menulis, yaitu 1 suatu sarana untuk pengungkapan diri, 2 suatu sarana untuk
pemahaman, 3 suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri, 4 suatu sarana untuk meningkatkan
kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling seseorang, 5 suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang
pasrah, 6 suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang keterampilan menggunakan bahasa.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah untuk mengembangkan kemampuan
mengungkapkan gagasan dan ide-ide sehingga dapat berpikir secara kritis. Manfaat lainnya adalah sebagai sarana untuk membiasakan penulis berpikir serta
berbahasa secara tertib.
2.2.1.4 Tahap-Tahap Menulis
Menurut Supriadi dalam Wagiran dan Doyin 2005:5, ada beberapa tahap dalam menulis, yaitu tahap persiapan atau pramenulis, tahap inkubasi, tahap
iluminasi, dan tahap verifikasi. a Tahap persiapan atau pra penulis adalah ketika pembelajar menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan fokus, mengelola informasi, menarik tafsiran dan referensi terhadap realita yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkanya masukan kognitifnya yang akan diproses selanjutnya.b Tahap inkubasi adalah pembelajaran memproses informasi sedemikian rupa, sehingga
ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicari. c Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. d Tahap verifikasi, yaitu apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, seleksi, dan
disusun sesuai dengan fokus tulisan. Menurut Nurudin 2010:92-111, tahap-tahap dalam menulis dapat
dijabarkan ke dalam beberapa tahap, yaitu tahap pramenulis, tahap merencanakan tulisan, dan tahap menulis dan merevisi draft. Tahap pertama, yaitu tahap
pramenulis. Pada tahap pramenulis terdiri atas dua tahapan, yaitu memilih dan membatasi topik, dan generalisasi gagasan. Pada tahap ini penulis mencari topik
yang paling khusus sehingga tidak kesulitan untuk mengembangkan topik tersebut. Generalisasi gagasan adalah mengolah sebuah gambaran pikiran yang
ada, diolah, dipikir lebih matang dan diputuskan, Tahap kedua, yaitu tahap merencanakan tulisan. Pada tahap merencanakan tulisan terdiri atas tiga tahap,
yaitu membuat daftar, menulis kalimat topik, dan membuat outline. Hal pertama pada tahap ini adalah membagi gagasan ke dalam beberapa masalah dan
mencoretnya jika tidak berkaitan dengan topik yang dipilih. Selanjutnya, menulis dan menjabarkan semua itu ked dalam kalimat-kalimat. Outline dibuat sebagai
dasar untuk membuat alenia. Pada tahap terakhir, yaitu tahap menulis dan merevisi draft. Pada tahap ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu menulis draft kasar,
merevisi dan organisasi isi, dan menulis akhir. Tahap pertama proses revisi adalah
menulis kasar dari outline yang sudah dibuat. Setelah menulis draft kasar, tahap selanjutnya adalah merevisinya. Setelah semua aktivitas menulis dilakukan, tahap
terakhir adalah mengoreksi sekali lagi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa tahap dalam kegiatan menulis. Tahap-tahap tersebut, yaitu penulis merencanakan dan menentukan topik yang akan dibuat menjadi sebuah tulisan,
tahap menulis dengan mengacu pada topik yang sudah ditetapkan, dan tahap terakhir adalah tahap merevisi. Pada tahap ini penulis memeriksa dan mengoreksi
kembali hasil menulis, apakah hasil tulisan sudah sesuai dengan topik yang telah ditentukan.
2.2.2 Poster