Kenyamanan pengguna berdasarkan jarak halte terhadap pusat aktifitas mereka dikampus berkaitan pula dengan kemampuan jarak tempuh pengguna
ketika berjalan kaki menuju halte. Menurut C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall 2006:219
, para ahli perencanaan sangat menyadari jarak “penolakan” dari rata
– rata pejalan kaki yang menggunakan sistem jalan raya, yaitu umumnya sekitar 400 meter atau ¼ mil. Lebih dari 400 meter kebanyakan pejalan kaki
membutuhkan semacam sistem mekanis untuk membawa mereka ke tempat tujuan. Sebagai contoh, jika seorang pejalan kaki hendak menempuh jarak 10
kali lebih besar dari 400 meter yaitu 4 km atau 2,5 mil, orang tersebut biasanya tidak akan mau menghabiskan waktu selama 50 menit untuk
berjalan, meskipun orang tersebut mempunyai banyak waktu luang. Dia pasti akan mencari alternatif transportasi lainnya yang lebih cepat.
2.3.11. Penempatan Jalur Bus
Penempatan jalur bus dapat mempengaruhi kenyamanan pengguna, terlebih lagi jika jalur bus digunkan bersamaan dengan jalur lalulintas lain
seperti jalur pedestrian dan jalur sepeda, sehingga perlu ada penempatan jalur bus yang sesuai untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalur
lain. Menurut C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall 2006:102, Penempatan jalur khusus bus dapat ditempatkan di:
1. Sisi kiri jalan searah lalu lintas, merupakan pendekatan yang paling
mudah untuk diterapkan namun mengalami permasalahan pada akses menuju bangunan yang berada pada lintasan bus tersebut, keadaan ini
mengakibatkan lajur khusus bus ini kurang efektif untuk diterapkan pada lintasan yang mempunyai akses yang tinggi.
2. Sisi kanan jalan berlawanan arah lalu lintas yang biasa disebut juga
sebagai contra flow bus lane, merupakan jalur khusus bus yang efektif untuk digunakan bila pelanggaran penggunaan oleh kendaraan pribadi
tinggi. Permasalahan yang perlu dicermati adalah penanganan lalu lintasnya dipersimpangan termasuk juga pengaturan lampu lalu
lintasnya yang perlu didesain penetapan waktunya secara khusus. 3.
di tengah di sisi median yang dapat dilakukan searah maupun berlawanan arah. permasalahan yang timbul adalah bagaimana
mengantisipasi penumpang menuju ke tempat perhentian busnya, langkah yang dilakukan adalah dengan menempatkan lampu lalu lintas
untuk pejalan kaki pelican crossing ataupun dengan membangun jembatan ataupun terowongan menuju ke tempat perhentian bus.
4. Dua lajur yang berlawanan arah pada sisi kiri jalan, sisi kanan jalan
ataupun pada median jalan. Dari sisi pembuatan memang lebih memudahkan dalam pembuatan walaupun ditemukan permasalahan
bagi penumpang untuk menuju ketempat perhentian bus yang biasanya ditempatkan ditengahcentral island.
Gambar 2.27.
Penempatan jalur kendaraan berdampingan jalur sepedadi sisi kiri jalan
Sumber : http4shared.com
2.3.12. Fasilitas Jalur Sepeda