Keamanan Aspek Pedestrian trotoar

ketidaknyamanan hal ini bisa dirasakan misalnya radiasi sinar matahari yang dapat mengurangi rasa kenyamanan terutama pada daerah tropik. Khususnya di siang hari, maka perlu diadakannya peneduh pepohonan. Curah hujan, hal ini sering menimbulkan gangguan terhadap aktivitas manusia di ruang terbuka oleh karena itu perlu disediakan tempat berteduh apabila terjadi hujan shelter, gazebo. Dari pengamatan peneliti pada pedestrian jalur barat Unnes KOPMA – PKMU terdapat pepohonan dan shelter sebagai fasilitas yang berkenaan dengan pengaruh iklim atau kekuatan alam. Pepohonan yang ada disepanjang jalur pejalan kaki difungsikan sebagai peneduh dari radiasi panas sinar matahari. Untuk shelter dan gazebo sendiri difungsikan untuk berteduh ketika hujan turun atau berteduh ketika menunggu bus kampus datang pada titik pemberhentian bus. kondisi ini membuktikan bahwa dari segi pengaruh iklim atau kekuatan alam pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU sesuai dengan landasan teori.

C. Keamanan

Penelitian berkenaan dengan tingkat kenyamanan terhadap keamanan jalur barat Unnes KOPMA – PKMU difokuskan pada keamanan konstruksi jalur pejalan kaki. Hasil penelitian terhadap keamanan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU secara keseluruhan dapat di gambarkan pada diagram berikut : Gambar 4.37. Diagram persentase persepsi mahasiswa terhadap keamanan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU Sumber : Pengolahan data, 2013 Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dari 95 responden 1,05 adalah anggapan responden terhadap keamanan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU sangat nyaman, dan 27,37 adalah nggapan sudah nyaman. Berdasarkan persepsi ini membuktikan bahwa kondisi jalur pejalan kaki yang ada sekarang ini memiliki keamanan yang memadai, sehingga mampu menjamin kenyamanan pengguna. Persepsi sedang mendominasi hasil penelitian dengan besar 43,16. Persepsi ini mengarah pada anggapan netral karena tidak ada jawaban pasti terkait keamanan jalur pejalan kaki yang tersedia saat ini. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa cenderung acuh atau kurang adanya perhatian terhadap kenyaman prasarana transportasi internal yang ada, dalam hal ini adalah keamanan jalur pejalan kaki. Untuk persepsi tidak nyaman sebesar 26,32 dan persepsi sangat tidak nyaman sebesar 2,11. Artinya dari persepsi tersebut mahasiswa Sangat nyaman, 1.05 Nyaman, 27.37 Sedang, 43.16 Tidak nyaman; 26,32 Sangat tidak nyaman; 2,11 menggangap keamanan pada jalur pejalan kaki yang tersedia saat ini dianggap belum memadai, sehingga merasa tidak nyaman atau bahkan dinilai sangat tidak nyaman. Keamanan yang masih dianggap belum memadai ini dapat dipengaruhi oleh kondisi jalur pejalan kaki itu sendiri, misalnya dari permukanan yang mulai tidak rata atau bahkan tedapat kerusakan pada jalur pejalan kaki tersebut. Selain itu permukaan yang kurang rata bahkan ada lubang akan cenderung berpotensi menimbulkan kubangan air setelah hujan turun, mengingat cuaca berubah tidak tentu. Dari cuaca tersebut juga mampu mengakibatkan permukaan pada perkerasan licin jika perkerasan tersebut kurang sesuai, hal tersebut akan mampu mempengaruhi kenyamanan dari segi keamanan. Sebagian besar persepsi mahasiswa terhadap keamanan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes dalam kriteria sedang. Jawaban sedang dapat diartikan dalam anggapan netral, karena jawaban tersebut tidak ada jawaban pasti terkait kenyamanan terhadap keamanan jalur pejalan kaki saat ini. Mengacu pada persepsi lain cenderung sebagian besar mahasiswa menilai keamanan konstruksi yang ada pada jalur pejalan kaki jalur barat Unnes KOPMA – PKMU masih dianggap nyaman. Berdasarkan persepsi tersebut, artinya mahasiswa mengganggap kondisi jalur pejalan kaki atau pedestrian yang tersedia saat ini masih dianggap aman. Terkait landasan teori halaman 21 keamanan tidak mencakup segi kriminal saja tapi kekuatan konstruksi juga dapat mempengaruhi keamanan. Keamanan merupakan masalah yang penting, karena ini dapat mengganggu dan menghambat aktivitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencakup segi kejahatan kriminal, tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen landsekap, tata letak elemen, bentuk elemen, dan kejelasan fungsi. Dari hasil observasi pada jalur barat Unnes, keamanan jalur pejalan kaki dilihat dari kondisi jalur pejalan kaki sendiri terdapat lubang dan permukaan yang sedikit tidak rata, ketika hujan turun ada kemungkinan genangan air yang mampu membahayakan pejalan kaki, jika genangan air tersebut menyebabkan jalur pejalan kaki jadi licin lihat gambar 4.21. Kondisi elemen perkerasan dari paving yang mulai tidak rata atau bahkan rusak juga akan mempengaruhi kenyamanan mahasiswa yang berjalan kaki karena dapat mengakibatkan pengguna tersandung.

D. Kebersihan