3.3. Variabel
Berdasarkan permasalahan di atas dan landasan teori yang digunakan berkenaan dengan prasarana transportasi internal, maka dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu kajian berdasarkan aspek kondisi fisik prasarana transportasi internal dan kajian kenyamananberdasarkan persepsi mahasiswa,
sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih lengkap karena kondisi fisik prasarana transportasi internal yang ada akan menimbulkan dampak langsung
pada kenyamanan pengguna ketika beraktifitas di area kampus. Dari variabel yang saling berkaitan ini nantinya diharapkan mampu memberi solusi atau sumbangan
pemikiran yang menggerakkan perhatian pihak UNNES, dalam hal ini adalah prasarana transportasi internal UNNES.
3.3.1. Aspek Kondisi Fisik Prasarana Transportasi Internal
Kajian prasarana transportasi internal jalur barat UNNES berdasarkan kondisi fisik meliputi tiga jalur, yaitu jalur pedestrian, jalur bus, dan jalur
sepeda. Pada kajian ini difokuskan pada aspek – aspek yang berkenaan dengan
kondisi fisik jalur pedestrian, jalur bus, dan jalur sepeda, dimana tiga jalur tersebut merupakan prasarana transportasi internal UNNES yang perlu
diperhatikan kondisinya karena kondisi fisik dari prasarana berkaitan dengan kenyamanan pengguna.
1. PedestrianTrotoar
Pada bahasan ini mengkaji kondisi fisik pedestrian berkenaan dengan lebardimensi pedestrian yang ideal terkait dengan jalur pejalan kaki pada
jalur barat UNNES KOPMA – PKMU.
Standar yang dijadikan acuan bahasan – bahasan diatas adalah Pedoman
Teknik Direktorat Jendral Bina Marga 1999. 2.
Jalur bus Pada bahasan ini mengkaji kondisi fisik jalur bus, berkenaan dengan
dimensi kendaraan dalam hal ini bus UNNES, digunakan untuk mengetahui kebutuhan ruang gerak yang cukup untuk bus UNNES
beroperasi pada jalur bus yang tersedia pada jalur barat UNNES KOPMA – PKMU, terkait lebardimensi jalur bus yang ideal.
Standar yang dijadikan acuan bahasan – bahasan diatas adalahRSNI T – 14
– 2004, Geometri Jalan Perkotaan dan SNI 03-6967-2003, Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan Perumahan.
3. Jalur sepeda
Pada bahasan ini mengkaji kondisi fisik jalur sepeda berkenaan dengan lebardimensi jalur sepeda yang ideal terkait dengan jalur sepeda pada jalur
barat UNNES KOPMA – PKMU.
Standar yang dijadikan acuan bahasan – bahasan diatas adalah wikibuku
Indonesia 2012, Manajemen Lalu Lintas dan Ernst Neufert 2002, Data Arsitek jilid 2.
3.3.2. Aspek kenyamanan
Kajian prasarana transportasi internal jalur barat UNNES berdasarkan aspek kenyamanan yang meliputi tiga jalur yaitu jalur pendestria, jalur bus,
dan jalur sepada. Aspek kenyamanan ini ditinjau berdasarkan aspek – aspek
yang mempengaruhi tinggkat kenyamanan mahasiswa sebagai pengguna yang lebih sering menggunakan prasarana transportasi internal UNNES ketika
beraktifitas di kampus termasuk pada jalur barat UNNES KOPMA – PKMU,
yang terdiri dari jalur pedestrian, jalur bus, dan jalur sepeda. a.
Sirkulasi Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian
berkenaan dengan pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dengan kendaraan lain, kelancaran sirkulasi pejalan kaki, fungsi
ruang pedestrian sebagai jalur pejalan kaki bukan sebagai tempat berdagang dan kegiatan lain yang dapat mengganggu kelancaran
pejalan kaki terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU.
b. Iklim atau kekuatan alam
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan radiasi panas matahari dan ketika hujan terkait
dengan jalur pedestrian pada jalur barat UNNES KOPMA – PKMU.
c. Keamanan
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan keamanan dari segi kondisi fisik prasarana
transportasi internal jalur barat UNNES, misalkan keamanan kontruksi terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU.
d. Kebersihan
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan kebersihan pedestrian berdadarkan keberadaan
sampah, ketersediaan tempat sampah, dan daya rontok tanamanpohon pada pedestrian terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat
UNNES KOPMA – PKMU.
e. Keindahan
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan kebersihan pedestrian berdadarkan keberadaan
sampah, ketersediaan tempat sampah, dan daya rontok tanamanpohon pada pedestrian terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat
UNNES KOPMA – PKMU.
f. Fasilitas jalur pejalan kaki
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan fasilitas pedestrian trotoar, penyebrangan jalan,
lampu penerangan jalan, rambu, peneduh, dll terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU.
g. Jarak tempuh pejalan kaki
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur pedestrian berkenaan dengan jarak termpuh berdasarkan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan, kenikmatan pejalan kaki ketika berjalan pada
pedestrian terkait dengan jalur pedestrian pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU.
h. Fasilitas pendukung jalur bus
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur bus berkenaan dengan fasilitas jalur busrambu, halte, marka, dll terkait dengan jalur
bus pada jalur barat UNNES KOPMA – PKMU.
i. Daya tampung halte dan tempat pemberhentian bus
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur bus berkenaan dengan daya tampung halte dan ketersediaan ruang gerak pengguna
ketika berada pada halte bersama pengguna lain terkait dengan jalur bus pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU. j.
Jarak antar halte dan tempat pemberhentian bus Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur bus berkenaan
jarak halte atau titik pemberhentian bus dengan pusat aktifitas pengguna di kampus terkait dengan jalur bus pada jalur barat UNNES
KOPMA – PKMU.
k. Penempatan jalur bus
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur bus berkenaan penempatan jalur bus berdasarkan posisi jalur bus dengan jalur sepeda
dn posisi pemberhentian bushalte dengan posisi pintu masuk bus, jika jalur bus berdampingan dengan jalur sepeda terkait dengan jalur bus
pada jalur barat UNNES KOPMA – PKMU.
l. Fasilitas jalur sepeda
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur sepeda berkenaan dengan ketersediaan fasilitas jalur bus marka, rambu, dan
kerbpembatas terkait dengan jalur sepeda pada jalur barat UNNES KOPMA
– PKMU.
m. Penempatan jalur sepeda
Pada bahasan ini mengkaji aspek kenyamanan jalur sepeda berkenaan dengan kondisi penempatan atau tata letak jalur sepeda dengan jalur
bus maupun jalur pedestrianterhadap pembagian ruang atau pemisahan antar jalur terkait dengan jalur sepeda pada jalur barat UNNES
KOPMA – PKMU.
Dasar teori yang digunakan sebagai acuan bahasan – bahasan diatas
adalah SNI 03-6967-2003,Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan Perumahan,Departemen Perhubungan 1996, Pedoman Teknis
Perekayasaan Tempat Pemberhentian Angkutan Umum,Divisi Green Architecture
and Internal
Transportation System,
Bidang Internal
Transportation System 2012, Desain Green Corridor Kampus Unnes Kawasan Timur Mendukung Kenyamanan Pejalan Kaki dan Pengguna
Sepeda, Pedoman Teknik Direktorat Jendral Bina Marga 1999, Rustam Hakim dan Hardi Utomo 2003, Arsitektur Lansekap
,
C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall 2005, Dasar
– dasar Rekayasa Transportasi, Departemen Perhubungan 2012, Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan.
3.4. Metode Pengumpulan Data