Kebersihan Aspek Pedestrian trotoar

mengganggu dan menghambat aktivitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencakup segi kejahatan kriminal, tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen landsekap, tata letak elemen, bentuk elemen, dan kejelasan fungsi. Dari hasil observasi pada jalur barat Unnes, keamanan jalur pejalan kaki dilihat dari kondisi jalur pejalan kaki sendiri terdapat lubang dan permukaan yang sedikit tidak rata, ketika hujan turun ada kemungkinan genangan air yang mampu membahayakan pejalan kaki, jika genangan air tersebut menyebabkan jalur pejalan kaki jadi licin lihat gambar 4.21. Kondisi elemen perkerasan dari paving yang mulai tidak rata atau bahkan rusak juga akan mempengaruhi kenyamanan mahasiswa yang berjalan kaki karena dapat mengakibatkan pengguna tersandung.

D. Kebersihan

Penelitian terhadap kebersihan pedestrian didasarkan pada ketersediaan fasilitas pendukung seperti bak sampah, kinerja petugas kebersihan dan daya rontok daun dari tanaman maupun pepohonan sekitar. Persentase dari hasil penelitian diatas, terkait dengan kenyamanan terhadap kebersihan jalur barat Unnes dapat digambarkan pada diagram berikut : Gambar 4.38. Diagram persentase persepsi mahasiswa terhadap kebersihan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU Sumber : Pengolahan data, 2013 Dari hasil diatas diketahui dari 95 responden, 3,16 menyatakan kebersihan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes sangat nyaman, dan 22,11 menyatakan nyaman. Berdasarkan persepsi tersebut artinya kebersihan pada kondisi jalur pejalan kaki sekarang ini mampu menciptakan rasa nyaman bagi penggunanya. Kenyamanan ini dapat dipengaruhi oleh keterlibatan petugas kebersihan. Kinerja petugas kebersihan yang memadai untuk merawat kebersihan area jalur barat Unnes akan memberikan kesan kebersihan kawasan yang terjaga. Selain itu kesadaran pengguna membuang sampah pada tempatnya dan ketersediaan bak sampah yang memadai sebagai fasilitas pendukung juga akan mempengaruhi kebersihan yang ada. Persepsi sedang mendominasi hasil penelitian dengan persentase 37,90. Persepsi ini lebih mengarah pada anggapan netral karena tidak ada kepastian terhadap kenyamanan terhadap kebersihan yang ada. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya perhatian dari mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan sekitar jalur pejalan kaki yang tersedia. Sangat nyaman, 3.16 Nyaman, 22.11 Sedang, 37.90 Tidak nyaman; 23,16 Sangat tidak nyaman; 13,68 Untuk persepsi yang menyatakan kebersihan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes tidak nyaman sebesar 23,16 dan persepsi sangat tidak nyaman sebesar 13,68. Artinya dari persepsi tersebut mahasiswa menilai kebersihan jalur pejalan kaki pada jalur barat Unnes belum memberikan rasa nyaman. Kenyamanan terhadap kebersihan belum terpenuhi ini dapat dipengaruhi oleh kinerja petugas kebersihan yang kurang memadai luas area yang ada, terkait dengan jumlah petugas kebersihan yang tersedia. Kurangnya kesadaran pejalan kaki terhadap kebersihan juga dapat mempengaruhi kebersihan lingkungan. Pejalan kaki yang membuang sampah tidak pada tempatnya, tentu akan membuat jalur pejalan kaki terkesan kotor. Ketersediaan bak sampah sebagai fasilitas pendukung yang kurang memadai juga akan mempengaruhi persepi terhadap kebersihan yang belum memberikan rasa nyaman bagi mahasiswa atau pengguna lain. Hasil analisis diatas sebagian besar mahasiswa menilai kenyamanan terhadap jalur pejalan kaki dalam kriteria sedang, atau dengan kata lain persepsi lebih mengarah anggapan netaral. Dari anggapan lain mahasiswa cenderung menganggap kenyamanan terhadap kebersihan jalur pejalan kaki yang tersedia dalam kriteria tidak nyaman dibanding dengan mahasiswa yang menyatakan nyaman. Mengacu pada landasan teori halaman 22, sesutu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga menambah rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah dan bau – bauan yang tidak menyenangkan. Untuk memenuhi hal tersebut kiranya perlu ditempatkan dan disediakan bak sampah sebagai elemen lansekap serta tempat pembuangannya. Selain itu pada daerah tertentu yang menuntut kebersihan tinggi, pemilihan jenis tanaman pohon dan semak agar memperhatikan kekuatan daya rontok daun dan buah. Dari pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti, disepanjang jalur pejalan kaki pada jalur barat ditempatkan bak sampah sebagai fasilitas pendukung, yang berfungsi menampung sampah dari pejalan kaki. Untuk menciptakan kondisi yang bersih pihak Unnes juga menempatkan petugas kebersihan yang akan membersihkan sampah yang ada, baik dari kerontokan daun ataupun jenis sampah yang lain. Sampah daun – daunan ini berasal dari pepohonan yang ada di sekitar area jalur pejalan kaki. Pepohonan yang ada disekitar area jalur pejalan kaki ini didominasi oleh pohon mahoni dan jati.

E. Keindahan