1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mulai tahun 2013 ini Universitas Negeri Semarang UNNES mempunyai cara baru untuk mengajak masyarakat hidup sehat, yaitu dengan bersepeda atau
jalan kaki ke kampus. Mulai 2 Januari 2013 kebijakan baru di kampus Unnes yang berlokasi di Sekaran Gunungpati itu bebas dari kendaraan bermotor atau seluruh
warga kampus konservasi diharap memilih jalan kaki atau bersepeda di kawasan tersebut. Kebijakan itu berasal dari Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo
dan disepakati oleh jajaran pimpinan, karyawan hingga fungsionaris mahasiswa. Upaya ini selain untuk hidup sehat dan mengurangi polusi udara juga sebagai
wujud toleransi. Tidak ada perbedaan antara yang naik mobil, bersepeda motor atau jalan kaki, sebab semua diperlakukan sama untuk mematuhi peraturan yang
ada. Berdasarkan peraturan yang berlaku sekarang ini, tentunya perlu ada
perhatian khusus terhadap prasarana transportasi internal di UNNES untuk kelayakan dan kenyamanan warga UNNES dalam beraktivitas di kampus. Misal
pada jalur barat UNNES selain menghubungkan warga UNNES ke kampus FMIPA, FBS, PKMU, perpustakaan universitas dan kantor pusat universitas, jalur
barat UNNES ini juga menjadi jalur yang menuju tempat – tempat rekreatif di
UNNES. Tempat – tempat rekreatif di UNNES ini seperti taman biologi, taman
sutera, embung, dll, dimana tempat – tempat ini merupakan bagian dari daya tarik
bagi UNNES itu sendiri. Jadi jalur barat UNNES ini perlu ada perhatian karena merupakan jalur yang penting untuk aktivitas warga UNNES sehari
– hari. Seperti halnya jalur dari KOPMA FMIPA sampai PKMU pada jalur barat UNNES
adalah jalur yang sentral bagi mahasiswa untuk beraktifitas dalam kegiatan kemahasiswaan maupun akademik, misal mahasiswa yang akan menuju ke
PKMU atau perpustakaan universitas. Perlu ada kajian terhadap ketersediaan prasarana transportasi internal yang
ada sekarang ini pada jalur barat UNNES seperti lebar pedestrian untuk pejalan kaki, lebar jalur bus, lebar jalur sepeda, serta fasilitas pendukung seperti rambu
– rambu dan penerangan sehingga mampu meminimalisir kekurangan yang ada dan
melahirkan solusi yang nantinya diharapkan mampu menjamin kelayakan, kenyamanan dan memberi arah peringatan yang jelas untuk sirkulasi
transportasi internal atau tidak membingungkan bagi penggunanya dengan penempatan rambu
– rambu yang tepat. Solusi bisa berdasarkan aspek fisik prasarana dan berdasarkan persepsi mahasiswa terhadap kenyamanan sebagai
pengguna.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH