Penempatan jalur sepeda Aspek jalur Sepeda

B. Penempatan jalur sepeda

Dari hasil keseluruhan kenyamanan terhadap penempatan jalur sepeda pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU, dapat digambarkan pada diagram berikut : Gambar 4.49. Diagram persentase persepsi mahasiswa terhadap penempatan jalur sepeda pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU Sumber : Pengolahan data, 2013 Dari hasil diatas diketahui 2,11 dari 95 responden menyatakan sangat nyaman, sedangkan 16,84 menyatakan nyaman. Artinya dari persepsi tersebut mahasiswa cenderung menganggap dari penempatan jalur sepeda yang ada saat ini sudah sesuai, sehingga dianggap mampu memberikan rasa nyaman. Penempatan jalur yang sesuai akan memberikan rasa nyaman mahasiswa yang berkendara karena berhubungan juga dengan keselamatan mereka. 48,42 dari 95 responden menyatakan kenyamanan terhadap penempatan jalur sepeda pada jalur barat saat ini dalam kondisi sedang. Dari persepsi ini artinya sebagian besar persepsi mahasiswa cenderung mengarah pada anggapan netral. Persepsi ini dianggap netral karena dari Sangat nyaman, 2.11 Nyaman, 16.84 Sedang, 48.42 Tidak nyaman; 30,52 Sangat tidak nyaman; 2,11 persepsi ini tidak ada anggapan pasti terhadap kenyamanan penempatan jalur sepeda yang diteliti. 30,52 responden menyatakan penempatan jalur bus pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU saat ini tidak nyaman, sedangkan 2,11 menyatakan sangat tidak nyaman. Artinya dari persepsi ini mahasiswa menilai bahwa penempatan jalur sepeda yang ada pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU saat ini belum sesuai. Ketidaksesuaian ini dapat dipengaruhi oleh penempatan jalur sepeda yang berdampingan langsung dengan jalur bus, dan hanya dibatasi marka saja. Selain itu persepsi mahasiswa ini dapat dipengaruhi oleh fungsi ruang masing – masing jalur yang tidak digunakan sesuai fungsinya, sehingga menggangu kenyamanan pengguna sepeda. Penempatan jalur sepeda pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU berada disisi kiri jalur bus dan dibatasi oleh marka. Penempatan yang kurang sesuai akan membahayakan pengguna sepeda, karena mengingat jalur sepeda berdampingan langsung dengan jalur bus. Berdasarkan hasil diatas diketahui sebagian besar mahasiswa menilai tingkat kenyamanan terhadap penempatan jalur sepeda termasuk dalam kriteria sedang dengan besar persentase 48,42. Persepsi ini menunjukan bahwa kurangnya perhatian mahasiswa terhadap kenyamanan yang ada, dikarenakan kenyamanan yang ada balum mampu sepenuhnya dirasakan mahasiswa. Persepsi ini dapat diartikan pula sebagai jawaban netral yang tidak mempunyai kepastian jawaban. Mengacu pada persepsi lain, persepsi mahasiswa cenderung menilai kenyamanan penempatan jalur sepeda pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU, dalam kondisi kurang nyaman. Artinya menurut mahasiswa penempatan jalur sepeda pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU yang sekarang ini, yaitu berada pada sisi kiri jalur bus dan hanya dibatasi marka masih dianggap kurang nyaman. Kurangnya rasa nyaman ini dapat dikarenakan secara penempatan dan lebar ruang jalur yang tersedia sudah sesuai, namun secara penggunaan tidak sesuai fungsi ruang jalur. Ketidak sesuaian penggunaan fungsi ruang ini misalnya bus kampus berhenti pada jalur sepeda ketika menurunkan maupun menaikan penumpang, mengingat jalur sepeda yang tersedia berada disisi kiri jalur bus dan jalur bus sendiri tidak difasilitasi teluk bus , pada tiap titik pemberhentian yang tersedia gazebo dan shelter. Mengacu landasan teori, pendekatan disain jalur sepeda bahwa jalur khusus sepeda, adalah jalur dimana lalulintas untuk sepeda dipisah secara phisik dari jalur lalu lintas kendaraan bermotor dengan pagar pengaman ataupun ditempatkan secara terpisah dari jalan raya.Jalur sepeda sebagai bagian jalur lalu lintas yang hanya dipisah dengan marka jalan atau warna jalan yang berbeda. Penempatan jalur pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU termasuk jalan sepeda kelas II, dengan ketentuan bagian dari badan jalan atau bahu jalan yang dimarkai dengan marka keras atau dengan rintangan. Gerak parkir, menyeberang, berbelok diperbolehkan di dalam jalan sepeda ini. Kelas jalan sepeda ini ditunjukkan pada Gambar 2.40b halaman 42. Penempatan jalur sepeda yang sesuai akan memberikan rasa nyaman bagi penggunanya, karena berhubungan juga dengan keselamatan mereka. Pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU, penempatan jalur sepeda berada disisi kiri jalur bus yang dibatasi oleh marka berwarna kuning setebal 10 cm. Jalur sepeda pada jalur barat Unnes antara KOPMA – PKMU memiliki dimensi jalur sepeda yang berbeda, zona A KOPMAFMIPA – simpang tiga barat FMIPA memiliki lebar jalur 117 cm lihat gambar 4.16:79, zona B Simpang tiga barat FMIPA – bundaran selatan FMIPA memiliki lebar jalur 197 cm lihat gambar 4.17:79, dan zona C Bundaran selatan FMIPA – PKMU memiliki lebar jalur 190 cm lihat gambar 4.18:80. Sepanjang jalur barat KOPMA – PKMU ini, marka digunakan sebagai pemisah antara jalur sepeda dengan jalur bus. 149 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, akan ditarik kesimpulan berkenaan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan standar kondisi fisik dan kenyamanan berdasarkan persepsi mahasiswa. Penelitian yang akan disimpulkan adalah terkait kajian prasarana transportasi jalur barat Unnes KOPMA – PKMU.

5.1.1. Pedestrian trotoar

Pedestrian pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU sudah sesuai standar, namun persepsi mahasiswa cenderung mengarah pada anggapan tidak nyaman sebesar 24,60.Ketidak nyamanan ini dipengaruhi oleh street furniture yang kurang memadai.Secara teknis kebutuhan ruang untuk dua orang berpapasan tanpa bersenggolan sudah terpenuhi.Pedestrian memiliki ruang pejalan kaki 174 cm dengan pembatas pada bagian tepi yang memiliki lebar 2x13 cm dan tinggi 20 cm, dan dengan penambahan lebar ruang 207 cm. Dengan demikian lebar total area pedestrian adalah 407 cm.

5.1.2. Jalur bus

Jalur bus pada jalur barat Unnes KOPMA – PKMU sudah sesuai ketentuan teknis atau standar, namun persepsi mahasiswa cenderung menilai tidak nyaman, dengan persentase 31,79. Hal ini dipengaruhi oleh penempatan jalur bus yang dianggap kurang sesuai. Dari hasil observasi