Tabel 12. Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Peluang Pengusaha Industri Batik dalam Memilih Menerima atau Tidak Menerima Keberadaan
UPL di Jenggot, 2008
Observasi Harapan Responden
Koreksi
Menerima Tidak Menerima
Menerima 28
0,0 100
Tidak menerima 0,0
12 100
Nilai Keseluruhan Terkoreksi 100
Tabel 12 menunjukkan nilai observasi dan harapan peluang responden pengusaha industri batik menerima keberadaan UPL di Jenggot secara
keseluruhan. Dari tabel diperoleh bahwa antara nilai observasi dan nilai harapan responden tidak terdapat perbedaan bias sehingga nilai kebenaran observasi
nilai koreksi keseluruhan bernilai 100 persen dan menunjukkan bahwa model yang dihasilkan sudah baik.
6.6.2 Analisis Penilaian Rumah Tangga di Desa Jenggot terhadap Keberadaan UPL di Jenggot
Dugaan variabel yang berpengaruh nyata untuk responden rumah tangga
di wilayah Jenggot terhadap keberadaan UPL dapat dilihat dalam Tabel 13.
Tabel 13. Hasil Logit Penilaian Rumah Tangga di Desa Jenggot terhadap Keberadaan UPL Jenggot Tahun 2008
Parameter Koefisien
P Odds Ratio
Ket
Constant 1,89924
0.331 -
- PDDK
-0,0236401 0,950 0,98
Tidak berpengaruh PKJ
-1,45517 0,083 0,23
Berpengaruh nyata PDPT
0,0000000 0,946 1,00
Tidak berpengaruh JRKI
-0,0071835 0,577 0,99
Tidak berpengaruh BIAYA
-1,07937 0,007 0,34
Berpengaruh nyata TAHU
1,01738 0,186 2,77
Berpengaruh nyata LT
0,129616 0,817 1,14
Tidak berpengaruh α
= 10 Log-Likelihood = -27,574
Test that all slopes are zero: G = 12,332 , DF = 7, P-Value = 0,090
Goodness-of-Fit Tests Method
Chi-Square DF
P Ket
Pearson 65,9876 51
0,077 Model Tidak Baik Deviance
55,1482 51 0,321 Model Baik
Hosmer-Lemeshow 5,2058
8 0,706 Model Baik
pada tingkat kepercayaan 95 pada tingkat kepercayaan 90
pada tingkat kepercayaan 80
Berdasarkan hasil Log-likelihood sebesar -27,574 menghasilkan statistik G sebesar 12,332 dengan P-value sebesar 0,090 yang berarti secara bersama-
sama variabel penjelas yang dimasukan ke dalam model berpengaruh nyata terhadap peluang rumah tangga menerima atau tidak menerima keberadaan UPL
Jenggot. Selain itu dengan melihat hasil perhitungan statistik Pearson, dengan P- value sebesar 0,077 menandakan bahwa model kurang baik karena P-value
lebih kecil dari α 0,1, sedangkan dari perhitungan statistik Deviance dan Hosmer Lemeshow dimana P-value tersebut lebih besar dari α 0,1, maka model regresi
yang dihasilkan cukup layak. Dari hasil tersebut, maka diperoleh model logit yang sesuai untuk analisis
ini, yaitu :
Pada model tersebut variabel-variabel yang memiliki pengaruh nyata berada di level kepercayaan 80 persen yaitu pengetahuan mengenai
pencemaran limbah cair batik, dengan memiliki P-value sebesar 0,186 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang rumah tangga
menerima keberadaan UPL di Jenggot pada taraf α sama dengan 0,2. Variabel pengetahuan mengenai pencemaran limbah cair batik termasuk variabel dummy,
dimana jika responden tahu maka diberi nilai satu, jika tidak tahu maka diberi nilai nol. Variabel ini menunjukkan tanda positif, yang artinya jika rumah tangga
tahu akan dampak dari limbah cair batik maka akan mempengaruhi responden untuk menerima keberadaan UPL dalam memperbaiki keadaan lingkungan
akibat limbah cair batik. Berdasarkan nilai odds ratio sebesar 2,77, yang berarti bahwa rumah tangga yang mengetahui mengenai pencemaran limbah batik
mempunyai kecenderungan menerima keberadaan UPL Jenggot dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak tahu mengenai pencemaran limbah batik.
Variabel yang berpengaruh nyata pada α sama dengan 0,1 adalah variabel jenis pekerjaan dimana adalah variabel dummy, jika responden adalah
buruh dari industri batik maka bernilai satu, dan jika lainnya diberi nilai nol. P- value dari variabel ini sebesar 0,083 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh
nyata pada taraf α sama dengan 0,1. Nilai koefisien bertanda negatif berarti jika responden adalah buruh, maka akan mempengaruhi responden untuk tidak
menerima keberadaaan UPL. Nilai odds ratio sebesar 0,23 diartikan bahwa rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di industri batik memiliki
kecenderungan tidak menerima keberadaan UPL Jenggot dibandingkan dengan rumah tangga yang bekerja selain sebagai buruh dari industri batik.
Variabel yang berpengaruh nyata pada level kepercayaan 95 persen adalah biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk mengurangi tingkat
pencemaran lingkungan, dengan P-value sebesar 0,007, yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang rumah tangga menerima
keberadaan UPL di Jenggot pada taraf α sama dengan 0,05. Koefisien dari variabel biaya adalah negatif yang berarti jika semakin besar biaya yang
dikeluarkan maka akan mempengaruhi rumah tangga untuk tidak menerima keberadaan UPL Jenggot. Nilai odds ratio sebesar 0,34 dapat diartikan artinya
bahwa rumah tangga yang mengeluarkan biaya lebih kecil untuk mengurangi tingkat pencemaran memiliki kecenderungan dalam menerima keberadaan UPL
Jenggot. Variabel lain yang diduga berpengaruh adalah tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan, jarak rumah dengan industri dan lama tinggal. Variabel-variabel tersebut ternyata tidak berpengaruh nyata dalam pengambilan keputusan rumah
tangga untuk menerima keberadaan UPL. Variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata dikarenakan
sebagian dari rumah tangga di wilayah Jenggot berpendidikan cukup rendah, jadi baik mereka berpendidikan rendah maupun tinggi tidak terlalu mempengaruhi
keputusan rumah tangga dalam menerima atau tidak menerima keberadaan UPL di wilayah tersebut.
Tingkat pendapatan
juga demikian,
sebagian besar
mereka berpendapatan cukup rendah, hal tersebut kurang begitu berpengaruh untuk
rumah tangga mengambil keputusan, jadi baik mereka berpendapatan rendah maupun tinggi, sebagian besar mereka menerima keberadaan UPL untuk
memperbaiki kualitas lingkungannya. Variabel jarak rumah dengan industri tidak berpengaruh nyata dikarenakan sebagian besar industri-industri batik dari para
pengusaha industri batik menyebar dan berada disekitar rumah-rumah
penduduk, hal tersebut kurang begitu mempengaruhi keputusan mereka untuk menerima maupun tidak akan keberadaan UPL, dan terakhir variabel lama
tinggal tidak berpengaruh dikarenakan rumah tangga sebagian besar sudah lama menetap di wilayah tersebut semenjak lahir, jadi baik mereka penduduk baru
maupun lama di wilayah tersebut tidak terlalu mempengaruhi mereka untuk menerima maupun tidak menerima keberadaan UPL tersebut.
Berdasarkan analisis logit dapat diketahui nilai kondisi potensial dan aktual dari jumlah responden yaitu rumah tangga yang menerima atau tidak
menerima keberadaan UPL di Jenggot. Kondisi frekuensi potensial dan aktual tersebut dapat dilihat pada Tabel 14 dan koreksi nilai potensial dan aktual dapat
dilihat pada Tabel 15.
Tabel 14. Frekuensi Observasi dan Harapan Peluang Rumah Tangga Menerima atau Tidak Menerima Keberadaan UPL Jenggot, 2008
Group Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Value 1 Obs
2 2
4 5
6 5
5 5
5 6
45
Exp 1,8 3,5 4,0 4,2 4,6 5,0 5,2 5,4 5,6 5,7
45
Value 0 Obs
4 4
2 1
1 1
1 1
15
Exp
4,2 2,5 2,0 1,8 1,4 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 15
Total 6
6 6
6 6
6 6
6 6
6 60
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara kondisi aktual dengan potensial jumlah responden yang menerima atau tidak menerima
keberadaan UPL Jenggot. Seluruh responden dikelompokkan menjadi 10 grup. Pada grup pertama terlihat dalam kondisi aktual, tidak ada responden
yang menerima keberadaan UPL Jenggot, tetapi pada kondisi potensial terlihat bahwa 1,8 dari 6 responden akan menerima keberadaan UPL. Demikian halnya
dengan keadaan responden tidak menerima keberadaan UPL Jenggot pada kondisi aktual berjumlah 6 orang, sementara pada kondisi potensial, 4,2 dari 6
responden tidak menerima keberadaaan UPL Jenggot. Selisih nilai 0,2 2 – 1,8 =
0,2 pada grup pertama dapat dikarenakan ada 0,2 responden yang secara potensial ingin menerima keberadaan UPL Jenggot, tetapi karena merasa
pengelolaan UPL oleh pemerintah tidak memuaskan, maka responden tersebut tidak menerima keberadaan UPL di Jenggot. Pemahaman yang sama dapat
dilakukan untuk grup kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, dan kesembilan. Secara keseluruhan dapat diperoleh bahwa secara
potensial jumlah responden yang menerima atau tidak menerima keberadaan UPL akan sama dengan jumlah aktualnya.
Tabel 15. Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Peluang Rumah Tangga Desa Jenggot dalam Memilih Menerima atau Tidak Menerima
Keberadaan UPL di Jenggot, 2008
Observasi Harapan Responden
Koreksi
Menerima Tidak Menerima
Menerima 45,0
0,0 100
Tidak menerima 0,0
15,0 100
Nilai Keseluruhan Terkoreksi
100 Tabel 15 menunjukkan nilai observasi dan harapan peluang responden
rumah tangga menerima keberadaan UPL di Jenggot secara keseluruhan. Dari tabel diperoleh bahwa antara nilai observasi dan nilai harapan responden tidak
terdapat perbedaan bias sehingga nilai kebenaran observasi nilai koreksi keseluruhan bernilai 100 persen dan menunjukkan bahwa model yang
dihasilkan sudah baik.
BAB VII ANALISIS