7
2.2. Faktor-Faktor Produksi Usaha Ayam Ras Pedaging
2.2.1. Day Old Chick DOC
Bibit merupakan faktor penting dalam kegiatan produksi karena menjamin kelangsungan usaha peternakan ayam ras pedaging. Menurut
Ginting 2003 dalam penelitiannya, rata-rata biaya DOC yang dikeluarkan oleh peternak ayam ras pedaging sebesar 26,98 persen. Biaya DOC tersebut
merupakan biaya terbesar kedua setelah biaya pakan. Selain itu, keteresediaan, mutu dan kontinuitas bibit sangat
mempengaruhi kelangsungan produksi ternak yang akan dilakukan. Peternak ayam ras pedaging harus memiliki pemasok bibit ternak tetap,
sehingga kelangsungan produksi ternak tetap terjaga Rahardi, 2003. Menurut Rasyaf 2003, hal-hal lain yang mempengaruhi penentuan
bibit antara lain harga bibit, sistem pembayaran, pelayanan purna jual dan reputasi pembibit yang bersangkutan. Cara pembayaran dan pelayanan
purna jual sangat berkaitan dengan reputasi pembibit yang bersangkutan. Pembibit yang berprestasi baik akan bertanggung jawab dan memberikan
pelayanan purna jual melalui pelayanan teknis.
2.2.2. Pakan
Pengelolaan pakan sangat penting, karena biaya pakan pada peternakan ayam ras pedaging dapat mencapai 60-70 persen dari total biaya
produksi. Ginting 2003 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara statistik pakan merupakan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap
produksi ayam ras pedaging. Biaya produksi yang dikeluarkan peternak setiap periode produksi mencapai 63,97 persen. Pengelolaan pakan meliputi
jenis pakan, kualitas pakan dan konsentrasi pakan yang diberikan pada ayam ras pedaging.
8 Pemberian pakan pada ayam ras pedaging harus memperhatikan
kecukupan nutrisi pakan. Secara garis besar nutrisi dalam pakan ayam terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Pemenuhan nutrisi
tersebut sangat diperlukan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan reproduksi Fadilah et al. 2007.
2.2.3. Vaksin, Obat-obatan dan Desinfektan Banyak program pencegahan penyakit yang dapat diaplikasikan di
suatu kawasan peternakan ayam. Program pencegahan penyakit tersebut diantaranya program sanitasi, vaksin dan pengobatan dini pada umur
tertentu, ketika gejala ayam sakit mulai tampak. Program sanitasi biosecurity merupakan program yang dijalankan di
suatu kawasan peternakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perpindahan penyebab penyakit menular. Program sanitasi bisa dilakukan
dengan cara menjaga kebersihan dan menggunakan desinfektan. Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling sering
dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit di kawasan peternakan. Semua program vaksin dilakukan berdasarkan sejarah penyakit di
peternakan tersebut atau wilayah sekitarnya. Vaksin yang diberikan ke ternak ayam dapat berupa vaksin virus hidup, vaksin yang dilemahkan dan vaksin
yang dimatikan. Program pengobatan sebaiknya dilakukan jika ayam sudah terdeteksi
secara dini terkena penyakit. Jika infeksi sudah terlalu parah, pengobatan akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang
mahal. Selain itu peternak dapat memberikan obat secara terencana jika sebelumnya telah mengetahui sejarah penyakit yang sering terjadi di
kawasan tersebut Fadilah et al. 2007.
9
2.2.4. Tenaga Kerja