58 serta pemberian vitamin dan antibiotik sangat dibutuhkan sehingga ayam ras
pedaging dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai slack dari fungsi kendala VOD
sama dengan nol. Faktor kendala VOD merupakan kendala aktif yang dapat mempengaruhi keuntungan optimal apabila ketersediaannya ditambah atau
dikurangi. Penambahan ketersediaan faktor kendala VOD mengakibatkan keuntungan total yang diterima oleh KBTM menurun sebesar Rp 22 per
ekornya. Penggunaan tenaga kerja dihitung dengan satuan hari kerja pria
HKP. Waktu panen dan jumlah ayam yang dipelihara sangat berpengaruh terhadap besarnya jumlah hari kerja yang dibutuhkan. Pada kondisi normal
untuk 1 000 ekor ayam ras pedaging yang dipelihara membutuhkan 52 HKP. Nilai slack kendala tenaga kerja bernilai 68 988 HKP yang berarti
ketersediaan tenaga kerja berlebih sebesar nilai slack tersebut. Umumnya satu tenaga kerja mampu memilihara 3 500-4 000 ekor ayam ras pedaging,
tetapi pada lokasi kandang Cilebut dan Pemda, masih terdapat anak kandang yang hanya memelihara 2 000 ekor ayam ras pedaging.
Nilai slack induk pemanas, lingkar pembatas, tempat minum dan tempat pakan bernilai lebih besar dari nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan peralatan kandang tersebut berlebih. Artinya penggunaan peralatan kandang tersebut harus dikurangi sehingga tidak terjadi
pemborosan biaya.
5.7.3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas hasil optimalisasi dari perhitunga LINDO digunakan untuk mengetahui kendala aktif yang terdapat pada hasil
perhitungan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa faktor kendala DOC, VOD dan penggunaan lahan kandang merupakan kendala aktif.
59 Faktor produksi yang merupakan kendala aktif mempunyai nilai dual.
Angka pada kolom dual price ini menunjukkan peningkatan atau penurunan keuntungan total pada kondisi optimal apabila Righthand Side Ranges RHS
masing-masing fungsi kendala meningkat atau menurun satu satuan. Kendala aktif yang mempunyai nilai dual positif maka setiap penambahan nilai RHS
akan meningkatkan keuntungan total yang diterima oleh KBTM. Pada penelitian ini kendala aktif yang sebaiknya dikurangi nilainya adalah
penggunaan VOD. Sebaliknya kendala aktif yang sebaiknya ditambah adalah penggunaan DOC serta ketersediaan lahan dan kandang dengan syarat faktor
kendala lainnya dianggap tetap. Hasil analisis sensitivitas terbagi menjadi dua, yaitu analisis sensitivitas
dengan melakukan perubahan pada koefisien fungsi tujuan dan perubahan RHS fungsi kendala. Perubahan pada koefisien fungsi tujuan dan perubahan
RHS fungsi kendala dapat berupa penambahan dan pengurangan. Perubahan tersebut tidak merubah solusi optimal.
Tabel 14. Analsis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan Peternakan Ayam Ras Pedaging Kelompok Bina Usahatani Muslim
Variable Obj Coefficient Ranges
Current Coef Allowable
Increase Allowable
Decrease
Cilodong 1,035
0,196 0,471
Kelapa dua 1,145
0,124 0,289
Cilebut 0,507
0,457 INFINITY
Pemda 0,336
0,846 INFINITY
Ciluar 0,294
1,281 0,141
Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai Allowable Increase koefisien fungsi tujuan semuanya mempunyai nilai tertentu. Sedangkan koefisien fungsi tujuan
yang dapat diturunkan sampai batas tak terhingga hanya koefisien fungsi lokasi kandang Pemda. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi kandang Pemda
tidak menguntungkan untuk diusahakan.
60 Nilai batas kenaikan koefisien fungsi tujuan pada lokasi kandang
Cilodong, Cilebut, Pemda dan Ciluar masing-masing Rp 196 per ekor, Rp 124 per ekor, Rp 457 per ekor, Rp 846 per ekor dan Rp 1 281. Nilai batas
kenaikan ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan akan bertambah jika koefisien fungsi tujuan naik lebih kecil atau sama dengan nilai batas tersebut.
Besar nilai peningkatan keuntungan tersebut sama dengan selisih keuntungan kondisi awal dengan kondisi setelah perubahan dilakukan dikalikan dengan
tingkat produksi optimal. Jika perubahan koefisien fungsi tujuan melebihi nilai allowable increase, maka tingkat produksi optimal akan berubah.
Koefisien fungsi tujuan untuk masing-masing lokasi kandang mempunyai nilai batas penurunan dengan nilai tertentu kecuali lokasi kandang
Cilebut dan Pemda, seperti terlihat pada Tabel 14. Nilai allowable decrease menunjukkan bahwa tingkat produksi optimal sangat peka terhadap
penurunan koefisien fungsi tujuan. Hal tersebut terlihat dari selisih antara nilai koefisien fungsi tujuan dengan batas penurunan fungsi tujuan yang kecil.
Tingkat penurunan koefisien fungsi tujuan yang tidak melebihi batas sensitivitasnya, tidak akan merubah tingkat produksi optimal, tetapi hanya
merubah nilai dari fungsi tujuan. Analisis sensitivitas dapat juga dilakukan dengan merubah ruas kanan
kendala pembatas dapat dilihat pada Tabel 15. Besarnya nilai perubahan keuntungan optimal sama dengan jumlah perubahan RHS dikalikan dengan
nilai dual-nya. Seluruh nilai RHS fungsi kendala mempunyai batasan penambahan
dengan nilai tertentu kecuali RHS pakan. Kenaikan ketersediaan DOC, VOD, sekam, batu bara, anak kandang, tenaga kerja ahli, induk pemanas,
pembatas, tempat pakan dan minum serta lahan dan kandang akan menyebabkan nilai fungsi tujuan berubah sebesar nilai dual-nya. Kenaikan
61 ketersediaan input-input tersebut melebihi batas sensitivitasnya akan
menyebabkan tingkat produksi optimal berubah. Tabel 15. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendala Peternakan Ayam Ras Pedaging
Kelompok Bina Usahatani Muslim
Fungsi Kendala Righthand Side Ranges
Current Rhs Allowable
Increase Allowable
Decrease
Pakan 3659,898
INFINITY 664,754
DOC 1325,000
5,724 17,323
OVD 387780,063
4860,850 1824,698
Sekam 60,897
5,380 INFINITY
Batu Bara 18,269
2,120 INFINITY
Upah Anak Kandang 7,218
68,988 INFINITY
Tenaga Kerja Ahli 0,602
1,932 INFINITY
Tempat Pakan 1,788
15,449 INFINITY
Tempat Minum 1,788
15,449 INFINITY
Induk Pemanas 0,550
3,818 INFINITY
Lingkar Pembatas 0,183
1,218 INFINITY
Lahan dan Kandang 487174,406
9951,712 24422,840
Kendala pakan mempunyai batas peningkatan dalam besaran yang tak terhingga. Jika ketersediaan input-input tersebut dinaikkan berapa pun, tidak
akan merubah tingkat produksi optimal. Hal ini karena nilai dual-nya sama dengan nol. Batas penurunan nilai RHS fungsi kendala hampir seluruhnya tak
terhingga. Artinya berapapun penurunan RHS fungsi kendala tidak akan merubah produksi optimal.
5.8. Analisis Post Optimal