47 8-9 ekor ayam ras pedaging. Sewa kandang yang dikeluarkan oleh
perusahaan adalah Rp 325 sampai dengan Rp 375 per ekor. Tabel 6. Jumlah dan Luas Penggunaan Kandang di Masing-masing Lokasi
Kandang Selama Sepuluh Periode
Lokasi Kandang
Jumlah Kandang
buah Luas Kandang
m
2
Kepadatan Ternak ekorm
2
Cilodong 17
6 188 8
Kelapa Dua 4
1 111 9
Cilebut 4
1 250 8
Pemda 13
4 056 9
Ciluar 11
3 938 8
Jumlah 49
16 542 -
Rata-rata -
3 308 8
5.3.2. Input Produksi Variabel
Input produksi variabel yang digunakan meliputi biaya pakan, DOC, vaksin, obat-obatan, desinfektan, tenaga kerja, sekam dan batu bara. Jumlah
penggunaan input produksi variabel tergantung pada jumlah ayam ras pedaging yang dipelihara.
Pakan yang digunakan oleh KBTM tidak dibedakan menjadi pakan starter dan finisher. Penggunaan jumlah pakan di setiap lokasi kandang
berbeda tergantung dari jumlah populasi ayam di lokasi kandang tersebut. Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa penggunaan pakan terbanyak selama
sepuluh periode terdapat di lokasi kandang Cilodong yaitu 999 400 kilogram. Sedangkan penggunaan pakan yang paling sedikit selama sepuluh periode
terdapat di lokasi kandang Kelapa Dua dan Cilebut masing-masing 220 050 kilogram dan 255 600 kilogram. Jumlah total penggunaan pakan di lima
lokasi kandang selama sepuluh periode mencapai 2 910 435 kilogram. Pihak KBTM memperoleh pakan yang diperlukannya dari PT Japfa Comfeed, PT
Charoen Pokphand dan PT Samsung.
48 Tabel 7. Koefisien Penggunaan Pakan dan DOC di Masing-masing Lokasi
Kandang Selama Sepuluh periode.
Lokasi Kandang
Penggunaan Pakan dan DOC
Koefisien Penggunaan Pakan per DOC
Pakan kg
DOC ekor
PakanDOC kgekor
Konversi Pakan
Cilodong 999 400
444 287 2,249
1,679 Kelapa Dua
220 050 94 016
2,341 1,637
Cilebut 255 600
93 654 2,729
1,922 Pemda
729 400 301 328
2,421 1,754
Ciluar 705 985
284 651 2,480
1,676 Jumlah
2 910 435 1 217 936
12,220 -
Rata-rata 582 087
243 587 2,444
1,733 Tabel 7 memperlihatkan nilai konversi pakan masing-masing lokasi
kandang selama sepuluh periode. Nilai konversi pakan disebut juga Feed Convertion Ratio FCR adalah banyaknya kilogram pakan yang dikonsumsi
untuk menghasilkan satu kilogram berat ayam hidup. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa konversi pakan tertinggi
terdapat di lokasi kandang Cilebut yaitu 1,922, sedangkan konversi pakan terendah terdapat di lokasi kandang Kelapa Dua sebesar 1,637. Tinggi
rendahnya nilai konversi pakan sangat dipengaruhi oleh kualitas DOC serta mortalitas ayam selama periode pemeliharaan. Tingginya konversi pakan
akan menyebabkan peningkatan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Bibit ternak atau DOC yang dipelihara di masing-masing lokasi
kandang jumlahnya berbeda untuk setiap periode produksi. DOC yang digunakan biasanya diperoleh dari PT Charoen Pokphand, PT Samsung, PT
Cipendawa, PT Wonokoyo, dan PT MBAI Multi Brider Adi Rama. Jumlah DOC yang dipelihara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kondisi
lingkungan yang terdapat pada lokasi kandang, kapasitas kandang, musim dan target produksi. Kualitas DOC yang baik akan sangat mempengaruhi
49 kelancaran proses produksi dan dapat menurunkan tingkat kematian ayam
selama periode pemeliharaan. Tenaga Kerja yang terdapat di KBTM terdiri dari beberapa bagian,
yaitu bagian keuangan, pemasaran serta bagian produksi. Bagian produksi terdiri bagian tenaga ahli vaksinator, kepala kandang dan anak kandang.
Penggunaan tenaga kerja anak kandang di setiap lokasi kandang berbeda. Jumlah tenaga kerja anak kandang yang menangani secara langsung
pemeliharaan ayam disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara dan luas kandang. Seorang tenaga kerja anak kandang di KBTM mampu
menangani ayam ras pedaging di satu kandang dengan kapasitas 2 000 sampai 10 000 ekor ayam.
Tabel 8. Penggunaan Tenaga Kerja di Masing-masing Lokasi Kandang Selama Sepuluh Periode
Lokasi Kandang Penggunaan Tenaga Kerja HKPlokasisepuluh
periode Anak Kandang
Tenaga Ahli
Cilodong 3 000
100 Kelapa Dua
580 20
Cilebut 600
18 Pemda
2 000 70
Ciluar 1 980
65 Jumlah
8 160 273
Tenaga kerja ahli vaksinator merupakan orang yang bertanggung jawab memberi vaksinasi suntik. Peternakan KBTM memiliki seorang
vaksinator yang bertugas melakukan vaksinasi ke seluruh lokasi kandang yang membutuhkan vaksinasi suntik. Vaksinasi secara oral dan minum dapat
dilakukan sendiri oleh tenaga kerja anak kandang. Pada Tabel 8 dapat dilihat penggunaan tenaga kerja yang bertanggung jawab pada masing-masing
bagian.
50 Penggunaan obat-obatan tidak mutlak dilakukan di setiap periode
pemeliharaan. Jenis vaksin yang biasa digunakan adalah ND IB, ND Emulsion dan Gumboro A. Antibiotik yang biasa digunakan adalah Therapy,
Bactrin Forte dan Enrosol-10. Vitamin yang digunakan adalah Vitra-Doc dan Vitralit.
Obat-obatan yang digunakan terdiri dari vaksinasi, feed additive, dan obat untuk pengobatan penyakit. Penggunaan desinfektan, kapur dan cuci
kandang termasuk dalam biaya perawatan kandang dan sanitasi. Vaksinasi yang rutin dilakukan adalah vaksinasi ND Newcastle Dieases sebanyak dua
kali setiap periodenya. Vaksinasi ND pertama diberikan pada saat ayam berumur empat hari
melalui tetes mata, dengan dosis 0,5 cc per ekor. Vaksin ND kedua diberikan pada saat ayam berumur lima hari dengan cara suntik bawah kulit
Subcutaneous dengan dosis 0,2 cc per ekor. Penyuntikan dilakukan di sekitar leher. Sedangkan Vaksin Gumboro diberikan pada saat ayam
berumur sembilan hari. Pemberian dilakukan melalui mulut atau cekok oral dengan dosis 0,2 cc per ekor.
Perawatan kandang terdiri dari kegiatan cuci kandang dan pemberian kapur. Pencucian kandang sangat dipengaruhi kondisi kesehatan lingkungan
di sekitar kandang. Apabila kondisi lingkungan sekitar kandang sehat maka biaya cuci kandang yang dikeluarkan kecil, sebaliknya kondisi lingkungan
yang tidak sehat, biaya cuci kandang yang dikeluarkan besar. Biaya pemakaian desinfektan dan fumigasi untuk sterilisasi kandang serta
pengapuran termasuk dalam biaya VOD vaksin, obat-obatan dan desinfektan.
Sekam digunakan sebagai alas kandang litter. Tebal litter yang digunakan tergantung pada jenis kandang. Kandang panggung memerlukan
51 ketebalan litter lima centimeter, sedangkan untuk kandang lantai diperlukan
litter dengan ketebalan sepuluh centimeter. Kebutuhan sekam untuk 1000 ekor ayam sebesar 50 karung per periode dengan harga Rp 2 500 per
karung. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar pemanas. Kebutuhan batu
bara tergantung pada jumlah ayam yang dipelihara dan suhu dalam kandang. Pada saat musim hujan kebutuhan batu bara meningkat. Untuk 1 000 ekor
ayam memerlukan batu bara sebanyak 340 kilogram per periode. Harga batu bara Rp 1 050 per kilogram. Besarnya biaya obat-obatan, sekam, batu bara
yang dikeluarkan oleh KBTM dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penggunaan Obat-obatan, Batu bara, Sekam di Masing-masing Lokasi
Kandang Selama Sepuluh Periode.
Lokasi Kandang
Penggunaan Input-input Produksi Obat-obatan Rp
Batu Bara Rp Sekam Rp
Cilodong 142 629 051
60 537 500 122 043 600
Kelapa Dua 29 545 009
12 450 000 33 465 600
Cilebut 29 663 664
12 500 000 33 600 000
Pemda 97 771 436
41 200 000 110 745 600
Ciluar 88 170 887
37 912 500 101 908 800
Jumlah 387 780 047
164 600 000 401 763 600
5.4. Biaya